Puasa hari ke-07

1.5K 135 1
                                    

Siapa?

DLDR — Don't Like Don't Read

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DLDR — Don't Like Don't Read.

Written by : Vennaex

Rate : PG-13 — Parents Strongly Cautioned

Disclaimer :
© Boboiboy dan tokoh lainnya hanya milik Animonsta Studios Sdn. Bhd.

"Woah!! Tak kusangka nilai pekerjaan rumahmu dapet 100 Blaze!!"kagum Taufan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah!! Tak kusangka nilai pekerjaan rumahmu dapet 100 Blaze!!"kagum Taufan.

Kini, mereka bertujuh sedang berjalan pulang ke rumah mereka.

"Ya, aku juga tidak percaya,"jawab Blaze.

"Tapi kau tau, pengerjaan mu seperti punya Kak Hali,"lanjut Taufan.

"Mau sombong lah tu kalau kau belajar ngan kak Hali, kan Blaze."kata Gempa.

"Aik? Sejak kapan aku ajar Blaze, tak pernah pun."ucap Halilintar dibelakang mereka.

"Aik? Pelik~"
Gempa memandang Blaze selidik.

"Kau curi jawaban Kak Hali Blaze?"tanya Gempa.

"Tak lah!! Aku juga bingung kapan aku kerjakan tugas rumahku,"jawab Blaze.

"JADI KAU BELUM KERJAIN PEKERJAAN RUMAHMU BLAZE?!?!?!"

Glup

"Ergh, hehehe jan marahlah Kak Gem, lagi puasa ni hahaha,"

"Huft- sabar Gempa~ Jadi, coba lihat buku sains mu itu Blaze, siapa tau tulisan tangannya beda,"

"Bisa gitu?"tanya Taufan.

"Bisa,"jawab Gempa.

"Nah."

Gempa mulai meneliti tulisan tangan buku sains Blaze sambil berjalan.

"Korang, coba buku sains korang,"minta Gempa.

Gempa mulai mencocokan tulisan tangan di buku sains Blaze dengan yang lain.

"Solar, apa memang tulisan tanganmu hampir sama macam Blaze?"tanya Gempa.

Semua memandang Solar dengan curiga kecuali satu orang.

"Aik? Tulisanku dari dulu memang macam tu, tulisan doktor, mwehehehehe,"

"Atau jangan-jangan,"

Semua memandang Duri yang tiba-tiba berbicara.

"Jangan-jangan?"tanya Taufan.

"Jangan-jangan Blaze contek pekerjaan rumah Kak Hali,"lanjut Duri.

Semua memandang Blaze tajam kecuali 2 orang yang sedang menahan tawanya oh? Atau 1? Sementara Blaze mulai berkeringat dingin sambil ancang-ancang untuk kabur.

"SINI KAU BLAZE!!!"

"HUWAARGH!! Jangan marah-marah Abang Hali, sedang puasa tau!!! Huwaaaa Aku tak contek buku abang!! Blaze jujur ni!!!!"teriak Blaze seraya berlari secepat mungkin.

"Tunggu Blaze, akupun nak ikut main kejar-kejaran juga,"

"Kak Fan, tunggu! Jangan lari-lari, Ais ikut tak?"

"Tak, malas."

"Oh, oke jaga Duri dan Solar ye."

"Hm."

Tanpa diketahui ada yang tertawa dan kemudian saling bertepuk tangan.

Ketika Gempa sampai dirumah ia langsung dihadiahi pelukan maut Blaze.

"Abang Gem!!! Tolong Blaze Abang Gem!! Huhuhu,"

"Haih~ dahlah Kak Hali, biarkan je untuk kali ni,"

"Tsk."

"Dah Blaze,"

"Huft~ makasih Abang Gem,"

"Sama-sama tapi jangan ulangi lagi ye,"

"Ta-tapi, aku memang tak contek kerja rumah Kak Hali,"

"Aik? Lalu tu ape?"

"Kak Gem tak pelik ke?"

"Pelik? Ngan sape?"

"Ngan..."

Sementara di tempat lain

"Bwuahahahaha!! Lucu sangat tadi mukanye!! Hahahaha,"

"Apa tak keterlaluan ke? Kita ni sedang puasa,"

"Hahaha aduh perut aku. Jangan berlagak seperti kakak lah kau, ayo lah pulang nanti mereka curiga,"

"Tapi-"

"Jangan berharap kalau aku akan anggap kalian kakak,"

Orang itu pun meninggalkan orang yang disampingnya tadi (?)

"Duri tak enak dengan Kak Blaze ni, harus ke Duri kasih tau? Tapi kalau Solar marah bagaimana,"

Puk

"Huh?"

"Jangan pernah mendukung perilaku jahat orang entah itu keluarga kita ataupun sahabat kita apalagi kalau perilaku jahatnya menyangkut banyak orang, kalau jujur sedari awal dan meninggalkan jalur jahat tu percayalah, nanti tak akan terbayang penyesalan."

"Berarti Duri harus beritahu yang lain! Terimakasih abang!"

"Hm, jom balik."

Ramadan with Elemental Siblings [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang