Puasa hari ke-11

1.4K 129 12
                                    

Sedih

DLDR — Don't Like Don't Read

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DLDR — Don't Like Don't Read.

Written by : Vennaex

Rate : PG-13 — Parents Strongly Cautioned

Disclaimer :
© Boboiboy dan tokoh lainnya hanya milik Animonsta Studios Sdn. Bhd.

"Uhuk! Aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhuk! Aku......
Berjaya. Aku akan menyusul kalian"
orang itu jatuh berlutut sambil menutup mulutnya yang selalu mengeluarkan batuk berdarah.

"Fan!!!!!"

Orang yang dipanggil menoleh dengan lemah ke arah orang yang memanggilnya.

Dengan tiba-tiba orang itu memeluk orang yang dipanggilnya 'Fan'.

"Bodoh!! Kau benar-benar bodoh Fan! Hisk!!"

Fan tidak memeluk balik orang itu dan masih menutup mulutnya.

"Aku...... Bisa menyusul mereka,"

Orang itu melepaskan pelukannya dan beralih mencengkeram pundak Fan.

"Apa yang kau katakan!!!!"teriaknya.

"Aku, uhuk! Rindu mereka,"

"Hiks!! Bagaimana denganku bodoh!!! Ayo kita kerumah sakit sekarang!!!"
Orang itu menarik tangan Fan, tetapi Fan tetap tidak beranjak dan hanya memandang kosong orang itu.

"Aku rindu mereka,"

"BAGAIMANA DENGANKU!!!"bentak orang itu.

"KALAU KAU PERGI AKU TIDAK PUNYA SIAPA-SIAPA!!!"

"Uhuk!! Tetaplah hidup










Gem,"

"Harusnya aku yang bilang begitu bodoh!!"

Fan meletakkan kedua tangannya yang berdarah di masing-masing pipi Gem.

Gem tidak menghiraukannya dan lebih memilih menatap Fan yang juga menatapnya.

"Te-taplah hi-dup Gem,"

"Hisk!!"

"Lanjutkan kehidupanku,"

"Lanjutkan senyumku,"

"Aku berharap padamu Gem,"

"Uhuk!!"

Fan mulai memuntahkan darah, tetapi Gem masih tidak peduli.

"Aku.... Menyayangimu




























































Gemitar."

Sebelum Fan bisa menutup seluruh matanya, Gem berbicara pada Fan.

"Aku juga menyayangimu
























































Fando."

Fando menghembuskan nafas terakhirnya di depan kekasihnya dan meninggal di pelukannya.

"TIDAK!!!! KENAPA!?! KENAPA FANDO YANG HARUS DED!!!!!!"teriak Taufan.

"Died Kak Upan,"koreksi Duri.

"Kasian Gemitar, mana udah tua,"kata Blaze.

"Umur 19 dibilang sudah tua jadi mudanya umur berapa? 7 bulan?"tanya Ais.

"Fando memang egois,"ucap Gempa.

"Hiks! Dia hanya rindu dengan saudaranya yang dibantai!!! Kalau aku memiliki kekasih aku juga akan meninggalkan kekasihku untuk menemui saudaraku,"balas Taufan.

"Mereka bukan saudaraku,"gumam Solar sambil menatap saudaranya yang mengeluarkan beragam ekspresi, tetapi dia juga menonton.

Mau tau apa yang mereka lakukan?

Setelah sholat tarawih, Ketujuh Elemental sedang berada di ruang bioskop untuk menonton film yang Taufan bajak, saudaranya hanya meng-iyakan kecuali Halilintar yang sudah berteman dengan buku yang dikasih ayahnya diseret paksa lagi.

Halilintar hanya memandang mereka datar dan kembali ke layar bioskop yang menayangkan nama-nama yang terlibat dalam pembuatan bioskop tersebut.

'Harusnya aku membuat film berjudul AADS, Ada Apa Dengan Saudaraku.'batin Halilintar.

Ramadan with Elemental Siblings [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang