satu

19 6 1
                                    

     aku terbangun dari tidurku, pukul 8 pagi. aku beranjak dan mengambil seragam di ruangan pakaianku.

     "selamat pagi castlely, semoga hari mu menyenangkan" aku berucap pada diriku sendiri di depan cermin. aku arxcellyn castlely auristlela, anak ke 3 dari 3 bersaudara. anak perempuan satu satunya di rumah ini. aku terlahir di keluarga kaya raya atau yang biasa orang mengenal kami dengan keluarga AxClarke . memang, dari kami bertiga tidak ada yang memakai nama atau marga itu, tapi kalian bisa melihat dr inisial nama kami. di awali huruf "a" kemudian "c". AxClarke juga merupakan perusahaan terbesar di london. ya, pemiliknya jelas ayahku. aku cantik dan memiliki talenta di banyak bidang. banyak pula lelaki yang menyukaiku, tetapi aku hanya setia pada satu laki laki, aku memanggilnya lios. dia tidak pernah menyukaiku, bahkan aku slalu di abaikan olehnya. orang orang juga bilang, kalau masih banyak laki laki yang pantas mendapatkan ku. tapi bagiku, lios adalah laki laki terbaik. dia tampan, menawan, suaranya juga sangat bagus. ah...aku benar benar mencintainya.

     "lioooos" aku menyapa lelaki favorite ku. ya, walau dia mengabaikan ku. dia hanya menoleh, lalu kembali berjalan. aku berlari dan menyamakan langkahku dengannya.

     "lios udah makan? tugas lios udah selesai belum? katanya, siang ini akan kedatangan chef ternama lho. oh iya, lios uda nerima hadiah yang cas kasih belum? wahhh, jam tangan dari cas lios pake. nyaman ga? lios tampak gagah mengenakan jam itu-! cas seneng banget"
    
     "bisakah kamu berhenti? saya tidak butuh ocehanmu setiap pagi, jam istirahat, seusai belajar, bahkan ketika pulang sekolah" dia melepaskan jam nya.

     "dan jam ini? saya tidak membutuhkannya" dia melempar jam itu dengan tenaga yang besar. aku hanya bisa terdiam menahan sakit. aku melihat jam yang sudah hancur itu, lalu melihat ke arah lios yang sudah pergi dengan airpods di telinganya. benar benar tidak mempedulikanku.

     "astaga berandal itu, kamu gapapa cas?" tanya sahabatku, alaaska. aku hanya bisa mengangguk, berusaha menahan air mata yang sudah ingin menerobos kelopak mataku. aku melihat alaaska yang memungut jam hancur yang berserakan itu, lalu membuangnya.

     "sudah ku katakan, lelaki itu tidak pantas mendapat cinta dan perhatian darimu. sudahlah, yuk ke kelas"
─────────────────────────────
jangan lupa vote dan comment nya ya ^•^

RetourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang