#writingmarathon_salampedia
#challengemenulis2bulan #Day3
redaksisalam_ped
Setelah kepergian Ghifa dari ruangan,Zahra pun juga ikut keluar untuk menyusul Azka.
Sepanjang koridor kelas Zahra tak luput pandangan nya untuk mencari sosok seorang Azka.Namun tak ada juga tanda tanda keberadaan Azka.
"Zahra......"teriak seseorang dari belakang.
Zahra pun menoleh ke asal sumber suara. Ternyata ia adalah Tsabita.
"lo mau kemana,kok buru buru amat"ucap tsabita bingung melihat pergerakan temannya
"aku mau cari azka,dari tadi mutar mutar cari tu anak,batang hidung nya pun gak nampak"cetus zahra sambil mengedarkan pandangan kearah mana saja
"oh..azka... tu disana, sama cewek,kayak nya sama kakak senior deh" lanjut tsabitha sambil menunjuk kearah sebuah taman.
Ya betul,ternyata azka sedang berbincang bincang dengan seseorang. Zahra tidak bisa memastikan perempuan itu,sebab punggung perempuan itu membelakangin zahra.Tanpa menunggu lama,zahra pun mendatangi azka dan perempuan itu
"azka..."panggil zahra setiba sampai ditempat.
Pemilik nama yang dipanggil pun menoleh kearah sumber suara.
"ada apa? ngapain lo kemari?"tanyanya dengan nada cetus
"maaf kak ganggu waktu nya sebentar"ucap zahra sopan pada kakak senior.(Perkenalkan namanya Avantika Fawazah,biasa dipanggil Azzah. Sosok seorang gadis yang terkenal karena kecantikan nya,kepintarannya,keaktifannya dalam bidang OSIS.Dan banyak para siswa siswi yang mengira kalau Ghifa dan Azzah adalah pasangan yang cocok.Sama sama siswa famous di SMA Bramawijaya).
"iya gak papa kok"jawab kakak senior sambil tersenyum
Zahra pun langsung menarik tangan azka ketempat lain untuk sedikit menjauh dari kakak senior mereka.
"Aku minta maaf,karna omongan aku waktu di ruangan UKS tadi,aku minta maaf,aku tadi cuman becanda doang"ucapnya dengan wajah memelas untuk meyakini azka.
"hmmmm"ucapnya singkat
"kok cuman hmmm,aku kan uda minta maaf azka yang ganteng,yang terkenal sejagat raya,aku minta maaf ya"ucap zahra tulus dan sedikit penekanan sambil mengembangkan senyum dibibirnya.
"bodo amat dah,sekali kali aku muji ni orang,kalau gak dimaafin,ntar aku pulang pergi sekolah naik apa coba,aku kan numpang sama ni orang"ucap zahra dalam hati
Azka yang melihat senyum kasihannya zahra ia pun langsung mengacak acak rambut zahra sambil berkata"yoda iya,gue maafin lo,walaupun gue kesal sama lo"ujar azka
"yey..gitu dong" ujar zahra kegirangan karna ia uda dimaafin.
Saat mereka sudah selesai bicara,tanpa sadar saat mereka ingin menghampiri kakak senior mereka,namun dia sudah tidak berada ditempat.
.
.
.
Kini Zahra sudah berada dirumah.Ia menyandarkan kepalanya ke kursi yang kini berada diruang tamu.Rumah yang tak terlalu luas,namun dirumah ini ia memiliki banyak kenangan indah semasa dia kecil.Dimana ia mendapatkan sosok kebahagiaan yang ia dapatkan dari seorang ayah.Namun kebahagiaan tersebut hanya sebentar saja ia nikmati.Sebab kebahagiaan yang ia dapatkan menjadi kesedihan dikala ayahnya memutuskan untuk berpisah dengan ibunya,ibunya sakit sakitan dan tak bisa merawat ayahnya. Sehingga ayahnya lebih memilih untuk pergi bersama perempuan lain yang lebih kaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Sebatas Teman
Ficção AdolescenteKisah dua orang remaja yang memiliki kedekatan sebagai seorang teman. Mereka sangat dekat sekali sehingga banyak yang bilang mereka pacaran. Azzahra Aqila yang sering dipanggil Zahra,siapa yang tidak kenal zahra? Yang selalu dekat dan nempel teru...