Password nya?

6 1 0
                                    

    Seorang gadis cantik berlarian di pinggir jalan, keringat terus mengucur dari kening nya. Tangan kecil nya mengusap pelipis yang sedari tadi mengeluarkan keringat.

Di depan gerbang sekolah, dia menyangga lengan nya di atas lutut, sambil mengatur nafas nya yang terengah-engah karena berlarian dengan jarak yang cukup jauh.

'Sialan, bisa-bisanya gue telat pergi ke sekolah. Ini gara-gara om Evan ga ngebangunin gue.' rutuknya dalam hati.

Gadis itu mengintip sedikit dari gerbang, ia tidak melihat ada penjaga sekolah di pos nya. Diam-diam dia membuka gerbang lalu berlari ke kelas nya tidak lupa menutup gerbang agar tidak ketahuan dia masuk diam-diam. Untung nya hari ini tidak ada anak osis yang menjaga gerbang.

"Huh, selamet gue. Untung aja kaga ada anak osis dan antek-anteknya itu. Bisa-bisa gue di hukum kalo ketauan," gumamnya pelan. Lalu ia masuk ke dalam kelas yang kebetulan belum ada guru.

"Beruntung banget gue hari ini, Dewi fortuna lagi ada dipihak gue ni."

Menurunkan kursi dari atas meja, lalu ia duduk dan menyimpan tas nya.

"Woy, Vei. Ko Lo bisa telat si? Ga dihukum Lo?" Tanya gadis di sebelah orang yang di panggil Vei itu.

"Si om Evan ga ngebangunin gue anjir jadi gue telat. Untungnya kaga haha, untung aja di gerbang ga ada pak Asep sama si babu sekolah jadi gue aman deh." Jelasnya

"Sialan Lo, bisa-bisanya nyebut anak osis babu hahaha."

"Hm, masih kesel gue anjir kaga keterima osis. Padahal gue pinter tuh, emang pada dasarnya gue ratu kali ya makanya waktu daftar jadi babu gue kaga keterima." Mendengar jawaban yang ia lontarkan jadi geli sendiri, lalu cengengesan.

"Apanya yang ratu? Ga cocok anjir. Lo cocok nya jadi dayang hahahaha."

"Sialan lo Alis," ketus gadis yang dipanggil Vei itu.

"Alis Alis, nama gue Alice asu." Kesal gadis bernama Alice itu.

"Santai say kaya di pantai."

Lalu tak lama kemudian guru masuk ke dalam kelas dan mulai mengajar pelajaran di kelas XI Ipa 3. Sesaat guru menerangkan, gadis bernama Velicia itu sudah mulai mengantuk karena bosan.

Bu Rina, namanya. Guru yang sedang mengajar pelajaran fisika di kelas itu menatap kearah Velicia dengan pandangan marah nya, karena sedari tadi Veli tidak mendengarkan pelajaran yang ia ajarkan.

Bu Rina mendatangi meja nya, lalu ia menggebrak meja dengan penggaris panjang yang ia pegang sedari tadi. "Veli! Kamu tidak mendengarkan apa yang ibu jelaskan?!"

"Gusti nu agung!" Latah Veli, ia yang sedari tadi menelungkupkan kepala karena mengantuk pun mulai mengangkat kepala nya sedikit demi sedikit.

"Hehehe ibu, ngapain Bu disitu? Ga capek berdiri terus? Sini duduk di sebelah saya Bu," ucap Velicia cengengesan lalu menggeser pantatnya memberi ruang untuk Bu Rina duduk.

"Veli! Keluar kamu dari kelas saya!" Geram nya.

"Ah, beneran Bu? Tapi saya gabakal di Alfa in kan Bu? Secara kan ibu yang sudah menyuruh saya keluar dengan sukarela."

"Keluar kamu!"

Velicia lari terbirit-birit keluar dari kelas karena takut pantat seksi nya dipukul dengan penggaris panjang itu.

Ia menghela nafas lega karena berhasil keluar tanpa ada luka sedikit pun, lalu berjalan kearah kantin karena perut cantiknya sudah kekerebekan minta diisi makanan, "dari pagi belum makan, laper banget gue."

"Pak Ujang, mau bakso nya satu ya jangan pake sambel." Pesan Veli

"Siap neng Veli, sok atuh ditunggu heula nya sakedap."

Menunggu beberapa menit lalu mengambil mangkok yang berisi bakso pesanan-nya. Melihat sekeliling lalu berjalan kearah bangku kosong yang berada di ujung kantin, sebenarnya bangku nya kosong semua karena belum istirahat, tapi Veli memilih bangku yang ada di ujung sana.

Dengan tenang ia mengaduk bakso itu, "Sisca kohl password nya? Mari kita coba!" Memakan makanan lezat berharga 5 Jeti itu dengan toping emas yang bisa dimakan di atas bakso nya. Bohong, ga punya emas emas yang gitu dia. Ada sih, cuman ga dibawa. Gitu-gitu dia adalah sepupu Sisca kohl, canda. Veli lebih kaya kok lo pada mah kalah.

"Woy!"

Happy reading!

Hihi semoga suka ya ^^ terimakasih sudah mampir. Salam samyang dari iel.

VELICE [Velicia & Alice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang