Ratu jadi-jadian

5 1 0
                                    

"Way woy way woy, berisik Lo. Ga liat gue lagi makan hah? Ganggu aja," ucap Veli nge gas.

"Santay bos! Nge gas mulu Lo," ucap seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Alice.

"Lagian Lo, ga liat gue lagi makan? Untung kaga keselek gue su."

"Hehe sowry, lo ga nanya kenapa gue bisa disini?" Alice mengalihkan pembicaraan.

"Kan udah istirahat dodol, lagian mana mungkin lo kabur kelas." Ucap Veli masih sewot.

"Lah iya juga udah istirahat, padahal tadi gue ijin ke kamar mandi anjir langsung kesini, ga nyadar udah istirahat aja."

"Biasalah, Lo kan rada rada." Jawab Veli santai.

"Pa maksud Lo?"

"Udeh skip aja lah, ga laper Lo? Buru pesen sebelum bakso gue abis."

"Udah pesen, bentar lagi dikesiniin santai aje, gue kan ratu." Bangga Alice

"Dih ratu apaan? Ratu setan lo hahaha. Lagian ga ada yang mau jadi rakyat lo, walaupun ada hidup tu rakyat langsung susah hahaha." Veli tertawa terbahak-bahak membayangkan bagaimana rakyat ratu jadi-jadian ini susah.

"Sialan Lo, kena karma mampus!"

"Uhuk-uhuk!"

"Air mana air? Ah tenggorokan cantik gue uhuk," Veli menepuk-nepuk dada berharap bisa menghilangkan rasa sakit di tenggorokan nya.

"Ahahaha mampus kan Lo, eh ini nih air nya minum cepet woy keburu lo modar." Alice memberikan gelas yang ada di meja itu, lalu membantu menepuk-nepuk pundak Veli.

"Nepuk nya biasa aja dong asu, sakit nih ah!"

Alice tertawa melihat Veli terkena karma darinya, suruh siapa menghina seorang ratu? Gini kan jadinya! Lihatlah, para rakyat Alice tidak terima seorang ratu nya dihina.

"Lawak lo, ratu jadi-jadian aja sok keras." Ujar Veli pedas.

"Mau kena karma lagi Lo hah?"

"Ampun ndoro!"

Setelah makan di kantin, Veli dan Alice segera kembali ke kelas sebelum kantin penuh dan susah untuk keluar.

Bruk

Saat belokan di ujung koridor, Veli tabrakan dengan seorang gadis yang tak ia kenal.

"Heh, kalo jalan liat-liat dong punya mata ga lo?!" Sewot cewek yang menabrak Veli.

"Dih, udah salah sewot lagi lo Tante." Ujar Veli dengan santai nya

"Heh? Lo bilang apa tadi hah? Tante? Lo kali yang tante, jalang aja belagu lo!" Bukannya minta maaf, ia malah tambah nge gas. Awas abis bensin ngab.

Veli menutup mulut nya, lalu ia memandang gadis di depan nya dengan pandangan mengejek. Memerhatikan dari atas hingga bawah, "Jalang teriak jalang? Ga malu Lo? Baju ketat gitu. Mau sekolah atau mau nyari om om mba?"

"Sialan lo! Awas aja ya, gue ga akan tinggal diem."

"Lo dari tadi ga diem Cok, udah kayak monyet gabisa diem lo."

Gadis itu mengangkat tangan nya, berniat menampar Veli. Veli yang melihat pergerakan di depan nya buru-buru memegang tangan gadis itu dan tidak lupa mencengkram erat agar gadis itu kesakitan, wajah yang tadinya ceria kini berubah menjadi dingin dengan tatapan tajam.

"Mau nampar gue lo? Punya nyawa berapa?" Ia mengangkat dagu nya tinggi memberi kesan sombong dan angkuh di wajah nya, sedangkan gadis di depannya meringis menahan sakit karena tangannya di cengkram erat oleh Veli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VELICE [Velicia & Alice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang