Kenapa, harus terjadi sperti ini

168 11 3
                                    

Sketch by ramryuuji
Story by Rey & Ram

.
.
.

Alert 18+
Bagi yg masih di bwah umur hrap tdak membacanya.. Trima kasih, atas pengertian nya!

Stelah kjdian, makan mlam bersma kmrin malam aku masih kpikiran tentang Rey tiba-tiba mencium pipiku dan memilih ku. Knpa, dia melakukan hal itu pdaku? Dan, jga knpa aku slalu kpikiran tentang ciuman itu?

Pagi harinya, di kampus..

Aku menatap Rey dari kejauhan, yahh wlau pun kami tdi pagi sngat canggung namun aku ingin tau, knpa dia memilih ku dan mencium ku kmrin mlam. Aku pun, menghampiri Rey yg sdangkan berbicara dgan madoka dan Satoshi didepan koridor.

" Oi, bodoh! " Panggil ku sperti biasa kpda Rey, Rey pun menolehkan pandangannya namun dia panik langsung wajahnya memerah dan langsung membuang mukanya, aku merasa kesal krna dia membuang mukanya pdaku.

" Ohh, ram-kun pagi!!! Bgaimana pagimu? " Ucap Satoshi menyapaku dan tersenyum

" Hah??? Apa mksudmu??? " Tanyaku kebingungan menatap Satoshi yg duduk disamping dan smbil memegang pundakku.

" Ehhh??? Kau, tdak ingat kmrin mlam?? " Jawabnya smbil melongo memandang ku, bgitu jga dgan madoka dan Rey ikutan heran.

" Apanya???? " Aku masih kebingungan, pertanyaan yg ditanyakan Satoshi

" Kau tdak, ingat apa-apa kmrin mlam??? " Tanya madoka heran memandang ku, rey wajahnya memerah dan menundukkan kepalanya.

" Kmrin mlm, knpa? Kita, main truth dare kan? Oiaa, Rey kau knpa mencium ku? " Ucapku seketika menatap Rey dgan serius, Rey panik wajahnya smakin merah dia pun berdiri.

" A—akuuu ke toilet sbntar....!!! " Katanya dgan wajah panik, dan langsung pergi meninggalkan aku, madoka dan Satoshi di Koridor.

" Aihhhh... " Madoka dan Satoshi, menghela nafasnya sambil memegang dahi mereka nya. Aku masih, bingung knpa rey tiba-tiba panik dan knpa dia tdak menjawab pertanyaan ku.

" Dia kenapa??? " Kataku dgan nada pelan dan merasa kesal.

Rey, slalu menghindari aku. Dia, trus menerus lari dan tdak menjawab pertanyaan ku bahkan tdak memandang ke arahku. Itu, mbuatku sngat kesal dan jga prustasi. Aku pun, mencoba menahannya pergi.

" Tunggu!!! " Ucapku menarik tangannya rey, rey kaget dan wajahnya kembali memerah

" Le... Lepaskan aku... " Katanya ketakutan dan tubuhnya gemetaran, aku bingung dan jga terkejut menatap nya

" Kau knpa sih! Shrian ini, slalu menghindari ku!!! Klau, kau ga ingin brteman dgnku lgi, ya sdah aku tdak akan menganggu mu lgi!! " Ucapku melepaskan tangannya dan marah menatap rey, rey terkejut dia langsung menahanku.

" Bu... Bukan bgitu ram... A... Aku, hanya sja me.. Merasa ma.. Malu memandang mu... Sjak, aku mnciummu kmrin mlam.... Aku, mrasa sngat malu pda diriku sendiri... Tiba-tiba, sdah brbuat bgitu pdamu... Ma... Maafkan aku sdah lancang... " Katanya menahan air matanya dan tubuhnya msih gemetaran, aku terkejut dan terdiam sejenak. Rey, pun melepaskan pegangan nya dari jaket ku.

" Hmmm... Bgtu  yah.. Tdak apa-apa, lgian itu hanya sbuah prmainan! Lgian, aku tdak peduli akan hal itu! " Ucapku mengusap rambut ku, Rey terkejut mendengar nya dia merasa sedih karna ucapanku.

" Kau yakin, tdak peduli akan hal itu trjadi pdamu!!! " Kata rey mulai merasa marah menatap ku, aku terkejut dan memandanginya.

" Memangnya, knpa? Lgian, itu hanya sbuah prmainan kan! Knpa, kau tiba-tiba marah kpdaku! " Ucapku memandanginya dgan wjah heran, rey dia pun marah dan menampar pipiku dan itu membuat ku sangat kaget.

Just, Roomate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang