“Jadilah kekasih ku, Seungmin.”
“Tidak bisa, Hyunjin. Kau tau sendiri, aku sudah memiliki tunangan, lusa aku akan menikah.”
Hwang Hyunjin menggeram marah. Harga dirinya serasa diinjak-injak oleh Kim Seungmin—lawan bicara nya saat ini. Coba bayangkan, seorang Hwang Hyunjin, Jaksa terkenal di seluruh penjuru Korea Selatan, pria tampan yang pandai, memiliki lekuk tubuh yang sangat amat ideal, garis rahang nya yang tegas menambah kesan ketampanannya, ditambah dengan otot-otot di lengan serta perut nya yang tercetak jelas, telah ditolak untuk menjadi kekasih Seungmin—yang padahal hanya seorang pegawai perusahaan biasa.
Banyak wanita serta lelaki manis di luaran sana yang berlomba-lomba memoles diri mereka agar menjadi sempurna, supaya setidaknya, jika mereka tidak ditakdirkan untuk bersanding dengan Hwang Hyunjin, mereka bisa dipandang sebagai orang yang sedikit terkenal dan ideal, tidak kampungan.
Namun, pria manis yang selama ini Hyunjin incar sejak masa SMA, malah menolaknya, dengan alasan sudah memiliki tunangan. Wut? Sesempurna apa tunangan Seungmin? Setampan apa dia? Sekaya apa pria itu?
Yang pasti tidak mungkin lebih tinggi dari Hyunjin.
“Kau tau, banyak orang diluar sana yang mengejar-ngejar ku. Kau adalah orang yang beruntung karena aku menyukai mu, namun kau malah menolak ku seperti ini?” Hyunjin berujar sombong.
Seungmin menghela nafas, kemudian menatap Hyunjin malas, “Dengar, Hyunjin. Aku sudah punya tu-na-ngan, okay? Dan lu-sa, aku akan me-ni-kah. Jadi, sebaiknya menyerahlah untuk mendapatkan hati ku, karena hati ku sudah dihuni oleh orang lain, dan orang lain itu bukanlah dirimu.” Ujarnya penuh penekanan.
“Kau sendiri yang berkata bahwa ada banyak orang di luar sana yang mencintaimu, mengejar-ngejar mu, dan berhalusinasi bahwa mereka akan menjadi pendamping hidup mu. Mengapa kau tidak memilih salah satu diantara mereka? Mereka mencintaimu dengan tulus, sementara aku tidak.”
Hyunjin memanas, hawa dingin di sekitarnya tidak mampu menahan emosi tersendiri didalam dirinya. Ia mencengkram bahu Seungmin dengan kuat, membuat pria itu mendelik terkejut.
“A-apa yang kau lakukan Hyunjin?!” Seungmin memberontak, berusaha melepaskan diri dari Hyunjin. Namun tubuhnya yang kecil tidak ada apa-apa nya dengan tubuh kekar penuh otot milik Hyunjin.
“Aku tidak akan segan-segan untuk melukaimu, jika kau masih saja menolak untuk menjadi kekasih ku.” Tatapan tajam dan tegas milik Hyunjin tidak meluluhkan keberanian Seungmin untuk tetap memberontak.
“Aku sudah punya tunangan! Lepaskan aku sekarang, kalau tidak aku akan berteriak!” Ancam Seungmin sambil menatap Hyunjin tak kalah bengis.
“Teriak? Berteriak lah, kau pikir siapa yang akan mendengar teriakan mu disini selain aku?” Hyunjin menyeringai seram. Tangan nya naik, menjelajahi wajah Seungmin, kemudian mengelusnya.
“Orang seperti mu, hanya cocok untuk menjadi milik ku. Kau cantik dan manis, sementara aku tampan, kaya raya, pandai, dan terkenal. Seimbang bukan?”
Seungmin mendecih, “Ya tapi aku tidak mencintaimu! Lepas!” Pria itu kembali memberontak agar Hyunjin melepaskan nya. Namun, Hyunjin tentu tidak akan melepaskan Seungmin begitu saja. Seungmin hanya miliknya, jika dia tidak bisa memiliki Seungmin, maka ia tidak akan pernah mengizinkan orang lain untuk bisa memiliki Seungmin.
Tanpa pikir panjang, Hyunjin meraup bibir Seungmin, mencium nya dengan bringas, dan lama kelamaan ia melumat nya dengan agresif. Seungmin terkejut bukan main, ia memukul-mukul dada bidang milik Hyunjin dengan kedua tangan yang ia kepalkan kuat, namun itu tidak menghentikan Hyunjin untuk melakukan hal tak senonoh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
stultus - hyunlix
Fanfiction: : [ slow update ] n) stupid. Cinta itu membuatmu bodoh. Contohnya seperti Felix yang rela menyakiti orang lain demi menyelamatkan Hyunjin, yang padahal tidak menaruh kembali perasaan yang sama padanya-seperti Felix yang sangat mencintai Hyunjin-s...