02. 'F' Is The Culprit?

135 42 15
                                    

Jeno benar-benar tidak habis pikir dengan permasalahan kasus yang sedang ia urus bersama Hyunjin saat ini. Setelah Hyunjin mengatakan bahwa ia mencurigai seseorang yang bernama Lee Felix itu sebagai pelakunya, ia segera saja menjelaskan alasannya, dan itu terdengar masuk akal bagi Jeno.

Lee Felix menyukai Hyunjin sejak SMA, namun sayangnya Hyunjin tidak pernah menggubris dirinya, sebab ia menyukai orang lain, yang tak lain adalah Kim Seungmin. Hyunjin mengatakan, Lee Felix pasti cemburu dan benci pada Seungmin, sehingga ia pun melakukan tindakan keji seperti ini, yaitu membunuh Kim Seungmin.

“Aku sangat yakin. Lee Felix, dia pasti pelakunya.” Ujar Hyunjin. Kalau dipikir-pikir, memang sepertinya Lee Felix adalah pelakunya, sebab semua bukti mengarah kepada dirinya—untuk saat ini.

Eh—tunggu.” Jeno merasakan ada sedikit kejanggalan. Nama Lee Felix sepertinya tidak asing, ia merasa pernah mendengar nama itu sebelumnya.

“Ya! Aku baru ingat sekarang!” Ujar Jeno setelah berhasil menemukan kejanggalan yang ia rasakan.

“Apa?”

“Saat aku menginterogasi Saksi mata satu bulan yang lalu, ia juga mengatakan bahwa seseorang yang ia curigai sebagai pelaku adalah Lee Felix. Kau membaca catatan di laporan nya 'kan? Disitu tertulis inisial tersangka. F, maksudnya adalah Felix.” Ujarnya.

“Nah! Itu berarti, kita hanya perlu mencari Lee Felix.” Kata Hyunjin, kemudian setelahnya ia mengambil ponselnya.

“Aku akan menyelidiki tentang Lee Felix.” Katanya. Ia kemudian beranjak berdiri dari duduknya, “Aku pergi dulu.” Setelahnya Hyunjin pergi darisana, menyisakan Jeno yang juga memikirkan cara bagaimana agar bisa menemukan Lee Felix secepatnya.

***

“Kondisinya masih cukup buruk. Sepertinya ia akan koma lebih lama.”

“Tapi... Dia pasti akan bangun 'kan? Dia akan sadar bukan?”

“Ya... Aku juga tidak tau pastinya. Kita berdo'a saja supaya kedepannya menjadi lebih baik.”

Pria itu menatap sendu tunangan nya yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit, dengan serba-serbi alat yang terpasang di tubuhnya. Mendengar pernyataan Dokter barusan, ia langsung merasa lemas, seolah-olah kekuatan tubuhnya hilang begitu saja.

Sudah sekitar satu bulan lebih tunangannya tak sadarkan diri, padahal seharusnya, 2 hari setelah sang tunangan kecelakaan adalah hari bahagia yang paling mereka tunggu, yaitu pernikahan. Namun karena tragedi tak terduga yang menimpa, mau tak mau pernikahan mereka tetap terpaksa untuk diundur.

Bangchan—pria itu, menggenggam tangan tunangan nya, Seungmin. Ia menghujani punggung tangan cantik itu dengan kecupan singkat darinya.

“Bangunlah...”

“Apa kau tidak merindukan aku?”

Setetes air mata mulai turun membasahi pipi nya, kemudian jatuh diatas punggung tangan Seungmin. Chan sangat berharap, semoga tangan indah yang ia genggam saat ini bergerak, kemudian, mata dengan hiasan bulu mata yang lentik itu mulai terbuka perlahan, menampakkan bola mata yang menjadi pusat kekaguman Chan akan Seungmin.

“Apa tidak bosan tidur terus? Nanti kepalamu semakin pusing..”

“Kau bilang, kau sangat tidak sabar untuk memakai baju pernikahan saat pesta, dan kau juga sangat ingin mempercepat hari pernikahan kita.”

stultus - hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang