Sore (II)

7 2 0
                                    

Sore itu, ditempat yang sama, bersama orang yang sama, dengan perasaan yang berbeda.

Sore itu, ku mantapkan hatiku untuk jujur padamu. Ku yakinkan diriku bahwa aku akan mengungkapkan apa yang selama ini ku pikirkan dan ku rasakan.

Akhirnya, aku mengutarakannya. Ku katakan bahwa ada seseorang yang dulu pernah menjadi bagian dari hidupku, seseorang yang dulu dengannya aku bisa tersenyum lepas, seseorang yang dulu bisa membuatku bahagia bahkan hanya dengan mendengar suaranya, dan sekarang dia kembali datang di kehidupanku. Awalnya ku pikir cerita diantara kami telah selesai, sudah berakhir disaat kami memutuskan berpisah. Tapi, kedatangannya kali ini ternyata masih menyisakan seberkas perasaan yang ku pikir tak ada lagi.

Aku menyayangimu, aku merasa nyaman berbagi cerita denganmu, aku tak perlu menjadi orang lain saat bersamamu dan aku merasakan ketulusanmu saat bersamaku. Tatapanmu padaku, cerita-cerita yang hanya kau persembahkan kepadaku, dan perhatianmu sungguh menyiratkan kau memiliki perasaan itu padaku. Tapi ku ingat, kau mengatakan bahwa akan menjadi tidak adil bagimu jika aku dekat denganmu disaat hatiku masih menyimpan nama dari masa lalu. Katamu, kau tidak ingin bersaing dengan masa lalu.

Kata-katamu sangat membekas dipikiranku. Ku tak ingin kau merasakan sakit yang lebih banyak lagi meskipun ku tahu kalau aku memang telah menyakitimu. Masih ku ingat tatapanmu ketika aku mengatakannya, mata mu seolah tak percaya dengan perkataanku dan akhirnya aku melihatnya juga, kekecewaan. Nafasmu melambat dan terus mencoba untuk menahan tangis, mencoba tersenyum dan tetap menanggapi ucapanku. Sudah pasti kau kecewa, apalagi yang bisa kuharapkan dari perbuatanku ini.

Maafkan aku, maafkan telah menyakitimu, maaf telah menuai luka di hatimu. Sebelum semuanya semakin jauh, sebelum perasaanmu semakin kuat dan sebelum kau terluka semakin jauh, sepertinya memang harus diakhiri. Kisah kita akhirnya berakhir bahkan sebelum kita mulai.

Terima kasih atas semua kenangan kita yang meskipun sebentar tapi berkesan.

Terima kasih kamu, terima kasih aku.

Terima kasih kamu, terima kasih aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang