val's day - her

16 0 0
                                    

Hari ini hari Valentine's. Dimana semua cewek disekolahku menggunakan hal-hal berwarna pink, saling bertukaran cokelat, dan dimana cowok-cowok berlomba-lomba untuk memberikan kado termanis untuk kekasih hati mereka. Sedangkan aku, si anti-valentine (not really sih, cuma gak ngerayain aja), hanya bisa duduk di kelas sambil mendengarkan lagu, juga menonton cupid-cupid memberikan kiriman untuk teman-teman sekolahku. Ya, Valentine's juga dijadikan ajang mencari dana oleh OSIS, mereka mendandani beberapa anggota mereka sebagai cupid dan dengan 5000 rupiah saja surat dan kadomu untuknya akan tersampaikan. Juga oleh Paduan Suara, mereka menyiapkan suara suara terbaik mereka, yang dengan 30.000 akan menyanyikan lagu romantis apa saja yang kau mau untuk cintamu.

Pemandangan-pemandangan seperti ini sebenarnya menyenangkan, kecuali kau hanya anak biasa disekolahmu yang tidak punya siapa siapa untuk diajak merayakan Valentine bersama (bahkan teman sebangkuku hanya membelikanku sebatang Silverqueen kecil).

Tiba-tiba sentuhan Akira, yang berdandan sebagai Cupid, membangunkanku dari lamunanku. Aku segera melepas salah satu headset-ku dan menoleh ke arah Akira.

Akira hanya tersenyum dan memberikan kepadaku sebuah amplop hitam dan sebuah kotak kado berwarna hitam berpita perak. Warna kesukaanku! Aku hanya berkata terimakasih singkat, dan Akira segera meninggalkanku untuk melanjutkan penyampaian kadonya.

Aku memperhatikan sekelilingku dan, yes, tidak ada yang memperhatikanku. Aku hanya membuka amplop surat tersebut dan membacanya.

"Hai kamu.

Iya ini tidak mungkin salah alamat kok, ada namamu di belakang amplop. Ujung bawah kiri lebih tepatnya."

Aku segera mengecek dan ya, itu namaku.

"I FUCKING LOVE YOU SO MUCH"

Isinya man, antara gak jelas atau so sweet. Aku membalik kertasnya, mencoba mencari nama pengirim. Dan aku menemukannya di ujung kanan atas kertas tersebut. Ya Tuhan! Aku segera membalikkan badanku dan menemukannya sedang menatap ke arahku penuh harap. Aku cepat-cepat membalik kepalaku lagi dan membuka kotak hitam yang menyertai suratnya. Holy shitballs! This boy really do know me! Album X dari Ed (yang belum sempat kubeli). Tanpa bisa menahan luapan emosi lagi aku segera berdiri dan menghampirinya lalu memeluknya erat.

Rasanya sangat aneh, seperti ada ledakan, tetapi ledakan yang menyenangkan.

Thanks Valentine's Day!

point de vueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang