000

926 97 2
                                    

Kerajaan sedang dilanda duka atas wafatnya pemimpin mereka akibat kecelakaan kapal. Yang Mulia Raja dan Ratu meninggal saat dalam perjalan menuju kota lain dengan kapal. Sayang sekali waktu mereka terhenti sampai disana.

Gadis kecil itu hanya diam menatap dua peti mati yang telah tertutup rapat. Di bagian tutupnya terdapat ukiran lambang kerajaan yang sangat dibanggakan.

Netra nya mencoba memperhatikan sekitar. Mencari sosok saudaranya yang sedari tadi tidak muncul sejak awal acara pemakaman. Ia ingin mencarinya namun ia harus mengantarkan jasad ini terlebih dahulu.

Sudah beberapa waktu sejak saudarinya tanpa sengaja menembakan kekuatan es nya padanya. Surai berwarna (h/c) itu bisa nampak ada sedikit bagian yang berwarna putih.

Meski dokter sudah mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan tubuhnya. Namun saudarinya itu langsung mengurungkan diri di kamar dan tidak pernah mau keluar.

Untuk urusan makan, para pelayan akan mengantarkannya dan meletakannya di depan pintu kamar. Setelah selesai ia akan meletakannya kembali di depan pintu kamar.

(Name) merindukan saat dimana ia dan saudaranya bermain bersama. Ia juga tidak marah dengan kejadian itu. Sekarang sudah tidak ada siapapun yang bermain dengannya kecuali para pelayan.

Sayangnya pelayan bukanlah sosok yang bisa diajak bersenang-senang. Kebanyakan mereka pasti akan canggung.

Sekarang peti mati itu akan dibawa menuju tempat pemakaman. (Name) kembali mengarahkan pandangannya terfokus untuk mengantarkan kedua jasad itu ke tempat terakhir mereka.

Tanpa disadari, sosok itu tengah memperhatikan semua acara pemakaman dari balik dinding. Tangannya yang berbalut sarung tangan itu mengepal agar menahan derai air mata yang dapat tumpah kapan pun itu.

"Gomen~"

Ia menahan dirinya untuk tidak muncul di halayak umum. Bagaimana pun jika sampai semua orang tau tentangnya, ia pasti akan dianggap monster yang mengerikan. Seolah-olah sewaktu-waktu ia akan menghancurkan seluruh kerajaan.

Netranya menatap ke arah tangannya yang berbalut sarung tangan putih dengan tatapan sendu. Kemudian berbalik menatap gerombolan orang yang semakin mengecil di pandangannya.

Selama-lama ia bersembunyi, pada akhirnya ia harus menunjukan diri bukan?

---

"Kelebihan bukanlah sebuah kehancuran. Perbedaan bukanlah sebuah hal yang harus ditatap sinis. Lihatlah bagaimana hati tetaplah memainkan peran penting dalam sebuah alur kehidupan,"

____________________

𝔉𝔯𝔬𝔷𝔢𝔫 | ℑ𝔰𝔞𝔯𝔞 𝔐𝔞𝔬

𝐃𝐢𝐬𝐧𝐞𝐲 || FrozenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang