dua

182 40 3
                                    

Hyunsuk duduk di meja kantin sambal menikmati mie goreng, matanya tak lepas dari Yena yang sedang tidur di meja kantin bersama 11 temannya yang lain.

Hyunsuk sangat bersyukur Yena memiliki teman selain dirinya. Tiba tiba seseorang duduk di sebelahnya.

“Murid baru ya?” tanyanya.

Hyunsuk menggangguk.

“Kenalin gue Yeonjun, kelas 12 mipa 4. Lo?” Tanyanya lagi lalu menyeruput es miliknya sendiri.

“Choi Hyunsuk 12 Mipa 3” Yeonjun bertepuk tangan heboh, “Udah gue duga lo kelas 12 juga, kenapa pindah? Nanggung banget satu semester lagi juga lulus terus kuliah.”

“Dari pada satu semester gue cuma ngegabut mending lanjut sekolah, gue pindah dari Jepang.” Jawab Hyunsuk, netranya tak lepas dari Yena yang tidur sambal mengerucutkan bibir seperti bebek.

“Lo naksir Yena?” Tanya Yeonjun lagi, Hyunsuk menggelengkan kepalanya.

“Lo kenal sama Yena” kali ini Hyunsuk yang bertanya pada Yeonjun.

“Satu smp gue sama dia, eh sma bareng lagi.”

Hyunsuk mengangguk paham, namun kantin heboh karena ada yang berteriak kapten basket berantem dengan anak kelas 10. Yeonjun menarik Hyunsuk untuk ikut ke lapangan. Ia juga sempat melihat Yena dan teman-temannya ikut ke lapangan juga.

“Jaemin udah!” Teriak Minju dari pinggir lapangan melihat kekasihnya bertengkar dengan Dohyon.

Korban bully mereka pagi tadi.

“Ada hak apa lo bilang pacar gue ga di didik! Jawab gue anjing.” Ucap Jaemin sambil memukul Dohyon.

Jaemin tidak pernah memukul orang tanpa alasan. Ia memukul Dohyon karena dohyon tiba tiba menghampiri dirinya dan mengata ngatai minju tidak berpendidikan.

“Cewek lo dan gengnya nge bully gue. Kak Jaemin buka mata lo, Kak Minju itu sesa-” Tepat saat itu juga Jaemin memukul Dohyon dan Dohyon pingsan di tempat.

Pak Donghae datang bersama anak pmr.

Minju langsung mendekati Jaemin dan memeuluk kekasihkan agar tenang. Dohyon di bawa ke uks dan Pak Donghae juga hanya datang untuk melihat keadaan saja.

Hyunsuk bingung, “Lah dia ga di bawa ke BK ?” tanyanya.

“Ayo kantin lagi. Gue ceritain.” Jawab Yeonjun.

Beruntungnya jam istirahan sekolah ini cukup lama. Sampai di kantin Yeonjun mulai bercerita.

“Sekolah ini ada system donatur, pemilik sekolah ini adalah Tuan Kim. Ayah dari Kim Chaewon kelas 11. Kim Chaewon mempunyai geng, mereka adalah IZ*ONE. 4 orang setiap angkatannya, Angkatan kita ada Eunbi, Sakura, Hyewon dan Yena. Kelas 11 ada Chaeyeon, Chaewon, Minju dan Nako. Sedangkan angkatan baru ada Hitomi, Yuri, Yujin, dan Wonyoung. Mereka siswi berprestasi tapi juga suka membully. Lo dengerkan tadi murid kelas 10 itu bulang apa?” Tanya Yeonjun, Hyunsuk mengangguk.

“Tapi Yena juga ikut nge bully?” Tanya Hyunsuk.

“Sejak smp Yena mulai suka bully orang. Tapi dia selalu punya alesan yang jelas. Nggak kaya teman temannya yang bully orang dengan alasan tidak jelas atau samar samar.”

Sepulang sekolah Hyunsuk berdiri di sebelah mobilnya. Ia tidak melihat Yena di kelas sejak istirahat sampai pulang sekolah. Yeonjun bilang kalau Yena ada latihan menari bersama teman temannya tadi. Bunda Yena juga sudah berpesan kepada Hyunsuk untuk pulang bersama Yena.

Yena berjalan bersama Chaewon, Hyunsuk mendekati mereka berdua.

“Pulang bareng gue Yen.” Ucapnya, Yena menoleh begitupun Chaewon.

 100 Days With You | Choi Yena [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang