4

21 6 3
                                    

Mood gue ancur gara-gara si Rico_-

😌😌😌

"Ashita rambut kamu di gerai aja, jangan digelung,"ucap seseorang membuat si empunya nama menoleh. Seruan tiba-tiba itu membuatnya bingung terlebih dia tidak mengenal siswa laki-laki itu.

Dia berjalan melewati beberapa meja menghampiri Ashita yang tengah duduk di atas meja dengan wajah bingungnya.

"Nih kamu mirip ini jadi jangan digelung. Cantik,"menunjukkan gambar anime di layar handphone nya. "Eng-masa mirip anime?"kekeh Ashita. Si cowok tadi mengangguk antusias memamerkan senyum simpul. Ashita tersenyum canggung merasa heran dengan cowok di depannya. "Panas,"imbuh Ashita kemudian menggelung rambutnya yang panjang.

Siswa cowok itu tersenyum sebelum berlalu keluar dari kelas. Lucu, mukanya merah gitu kayak setan,batinnya saat punggung si cowok menghilang di balik pintu.

"Cieee Tata dibilang cantik sama babang Rico,"Arga bersiul menggodanya.

"Kiw pj sabilah,"tambah Indri yang mendapat dukungan dari rakyat x-a1. Sementara Ashita diam saja mengabaikan ejekan dari teman-temannya. Otaknya tak henti menyebutkan nama Rico. Pertanyaan seperti siapa dan kenapa mengalun merdu dibenaknya. Ashita sudah terlanjur penasaran jadi dia bertekad untuk mencari tahu siapa siswa tadi.

😌😌😌

"Jadi kalian kenal?"menunggu jawaban ketiga temannya dengan serius. Menopang dagunya dengan kedua tangannya.

"Iya kenal. Kenapa tiba-tiba nanya?"jawab mereka bersamaan.

"Dia anak kelas sebelah?"lagi-lagi sebuah pertanyaan tidak penting dilontarkan. Sebenarnya temannya malas menjawab, tpi jika tidak dituruti dia akan terus bertanya.

"Bego banget sih Ta,"kepala Momo sudah mendidih mendapat pertanyaan tidak bermutu dari temannya.

"Dia sekelas sama kita Ta,"Fita yang bicara.

Ashita tersenyum terlihat sudah mengerti membuat ketiga temannya menghela nafas lega.
"Jadi si Rico itu murid baru?"memajukan wajahnya yang terlihat antusias.

" MURID BARU APAAN SIH TA. DARI DULU DARI AWAL MASUK DIA UDAH SEKELAS SAMA KITA!!!,"Widy naik pitam.

"Dah udah gue capek. Depresot gue lama-lama,"Momo beranjak dari kursinya. Fita dan Widy mengekor sebelumnya mengajak Ashita untuk ikut namun ditolak dengan alasan mager. Dia juga bosan melihat menu kantin yang sama saja tiap harinya.

Gila sih udah dua bulan sekelas tapi, aku ga pernah liat Rico. Merebahkan kepalanya pada meja dengan tangan sebagai bantalan. Matanya terpejam namun dia tidak tidur. Dari tempat duduknya Rico menatap Ashita yang dia pikir tengah tertidur. Mengagumi rambutnya yang panjang tergerai indah.

😑😑😑

Seorang gadis berdiri gelisah di depan pagar sekolah. Sesekali dia menengok ke arah kanan jalan mengharapkan kedatangan seseorang. Sudah lebih dari dua jam dia menunggu namun dia tak kunjung dijemput. Dia melirik parkiran masih ada beberapa motor disana yang dapat dipastikan itu motor milik anak OSIS yang pulang agak sedikit terlambat. Sudah sore dan dia kepanasan.

Huwaaaa mau pulangggg, laper oyy. Cacing besar alaska di perut gue udah demo minta makan. Mana gak bawa hp ga bisa nelpon Mama. Menggerutu dalam hati, hanya itu yang bisa dia lakukan.

Tin tin

Sebuah motor berhenti tepat disampingnya. Si empunya motor tersenyum ramah. "Kok belum pulang?"tanya siswa itu yang merupakan anak OSIS juga kakak kelas Ashita.

"Belum dijemput kak, gue gak bawa hp jadi gak bisa nelpon,"Ashita sedikit tergagap.

"Nama kamu siapa?"

"Ashita kak,"

"Aku antar pulang ya, udah sore nih,"dia berbaik hati ingin mengantar Ashita pulang. Ashita diam menatap kakak kelas disampingnya. Akhirnya dia setuju saja diantar karna perut dan kakinya sudah tidak bisa diajak kompromi.

Ashita memberitahu jalan menuju rumahnya sebelum naik motor. Sepanjang perjalanan tidak ada yang bicara karna suasana yang terlalu canggung.

Pai, kakak kelas itu menghentikan motornya di depan rumah yang cukup besar. Ashita turun dan berterima kasih. Dia menatap kakak kelasnya yang semakin kecil kemudian menghilang di belokan. Berjalan melewati rumah besar itu menuju sebuah gang kecil. Banyak anak kecil yang berlarian di dalam gang.

Dia sampai disebuah kontrakan. Melepas sepatu dan menaruhnya pada tempat biasa. Saat masuk kedalam dia melihat sang ibu menonton tv tidak mempedulikan kedatangan anak perempuannya.

"Ma, kenapa gak jemput Tata?"

"Mama lupa,"terkekeh tanpa mengalihkan pandangan pada tv. Ashita kesal karena sudah sering ibunya begini. Dia mengomel dan merutuki nasibnya, namun hanya di dalam hati karna dia tidak mau dicap durhaka oleh ibunya.

😑😑😑

Maaf ya pendek, mood ku bener² ancur

Nih bonus

Rey Azkanova
(Soft boy cowok paling peka sedunia)

Kalian ada yang mau Instagram temen² author gak?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AshitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang