Karna ini cerita pertama, jadi banyak typo bertebaran dan penulisan ku juga masih berantakan. Tolong kalian jgn stop disini dan tetap dukung aku ya, karna tanpa kalian karya ku ga akan bisa berlanjut
👾👾👾
Dia berjalan cepat dengan kepala
yang terus tertunduk. Bandana pink bercorak polkadot itu mempermanis penampilan nya. Rambut hitam panjang nya dibiarkan tergerai menutupi wajahnya yang memerah.Dia berhenti tiba-tiba,tidak tau
harus kemana. Dia terlihat mencari sesuatu atau mungkin seseorang sambil terus memainkan kuku ibu jarinya gelisah. Sesekali dia membenarkan poni nya yang berantakan ditiup angin. Dia bergumam pelan tanpa peduli dengan tatapan heran dari orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Dia hanya gugup,namun terlihat aneh dimata orang lain.Namun tiba-tiba dia menghentikan kegiatan aneh nya tersebut. Sebuah senyum tercetak jelas di wajahnya. Jika tadi wajahnya memberi kesan judes yang manis,kini dia sepenuhnya terlihat manis. Sungguh pemandangan yang tak terduga.
Dia melambai kan tangannya pada seorang gadis berhijab yang menghampiri nya. Gadis itu sedikit lebih pendek darinya dan badannya sedikit lebih berisi, pipinya chubby dan kulitnya putih.
"Dari mana aja? Gue nungguin dari tadi kek orang gila" rengek gadis berponi tadi.
"Hehe gue tadi kesiangan"jelas gadis berhijab tadi,dan dilanjutkan dengan obrolan tidak jelas yang hanya bisa dimengerti oleh mereka saja. Kini mereka larut dalam canda sampai...
"Mo cari kelas yuk."satu kalimat yang berhasil membuat mereka berdua berhenti bicara dan menoleh kebelakang Momo,gadis berhijab tadi.Dibelakang Momo ada seorang gadis berhijab dan berkacamata. Badan nya sangat kurus, wajahnya ditumbuhi jerawat yang cukup banyak. Kacamata tebalnya tidak bisa menyembunyikan tatapan tajam nya. "Momo!" Dia sedikit meninggikan suara karna tidak mendapat respon dari dua orang di depan nya.
"Bangke,bisa diam ga lo!" Bentak Momo sambil mengusap kuping kanannya yang tadi diteriaki.
"Mo,dia siapa?"Momo dan si gadis berkacamata menatap nya tidak percaya. "Ta,lo serius ga kenal sama dia?" Dan hanya dibalas gelengan kepala yang membuat Momo kesal. "Ta,dia ini Widy."jelas Momo yang hanya mendapat respon wajah kebingungan. "Ashita!!! Ini itu Widy,dia satu sekolah sama kita pas SMP!"kali ini Momo menjelaskan dengan sedikit emosi.
"Oo..Widy? Hai gue Ashita"ucap Tata melambaikan tangan nya pada Widy. Widy menatap Tata heran "ga biasanya.. nih orang kenapa?"batin Widy."Udah tau, orang gw sering liat elo"balas Widy.
Mendengar itu Momo pun bersyukur karena dia tidak harus mencekik Ashita. Namun seketika dia berubah pikiran saat Tata kembali bicara pada Widy.
"Uwah... masa sih lo kenal gue? 3 tahun kita sekolah di SMP yang sma tapi gue kok ga pernah liat lo sih? Trus kenapa kita ga temenan kek gie sama Momo? Seriusan kita dulu sekolah di SMP yang sama?"Ashita mengucapkan semua itu dengan cepat sambil menatap wajah Widy. Wajah polos nya membuat Momo menarik kembali pikirannya yang mengira jika Ashita mengenal Widy.
"Ashitaaaa!!!! Lo tuh yah dari dulu ga berubah. Kesel gue ma elo"ucap Momo menahan amarah. "Ya gue emang ga pernah liat dia."bukannya meminta maaf karena membuat Momo kesal Ashita malah kembali mengeluarkan kalimat yang dapat memancing amarah Momo. Ditambah lagi dengan ekspresi polos nya.
"Ya iyalah.. kita kan ga pernah sekelas,makanya ga temenan. Gue sering kok liat elu,tapi takut nyapa karna muka lo judes,"Widy tertawa kecil.
"Ashita..."panggil Momo dengan ekspresi menahan marah. Tapi karna dasarnya Tata tidak peka,dia menjawab dengan nada bercanda yang diselingi tawa. Momo yang tidak ingin cepat tua pun segera menarik tangan Tata dan Widy untuk mencari kelas mereka.
Yah hari ini adalah hari pertama mereka di SMK.
#####
Tidak sulit untuk menemukan kelas sepuluh jurusan Administrasi Perkantoran yang letaknya berada di depan. Ada dua kelas,yaitu x-a1 dan x-a2. Mereka sempat bingung karena belum tau yang mana kelas mereka. Akhirnya mereka memilih menunggu di dalam kelas x-a1.
Suasana di dalam cukup ramai, semuanya membentuk grup sendiri. Hanya bicara pada teman-teman yang sudah mereka kenal sejak lama. Begitupun dengan Momo,Ashita,dan Widy. Momo mengambil bedak dan liptint dari tas nya,kemudian mulai memulas bedak di wajah nya yang sebenarnya sudah putih tanpa bantuan bedak. Lalu dia mengoleskan liptint merah di bibir tipis nya. Widy melakukan hal yang sama dan itu membuat Ashita bingung karena setahunya membawa make up ke sekolah dilarang.
Ashita yang duduk di kursi guru pun hanya bisa diam melihat kelakuan teman-temannya. Dari sini dia bisa mengamati seluruh kelas dengan leluasa. Sungguh pemandangan yang aneh karna dia melihat ada beberapa murid yang berpacaran,berdandan,dan bermain hp. "Semua itu dilarang! Semua orang melanggar peraturan!" Ashita berteriak dalam benak nya,menolak semua pelanggaran yang dilakukan semua orang bahkan teman nya sendiri juga sama saja.
Dia menghentikan pengamatan nya saat liptint dan bedak disodorkan di depan nya. "Mau ga? Coba deh Ta." Ashita bengong melihat Momo yang berdiri di depan nya. Untuk apa menyodorkan benda seperti itu pada orang seperti Tata?
Tata menghela nafas nya kemudian bicara dengan penekanan di setiap katanya"gini ya Mo.. lo kan tau gue dari dulu paling anti sama yang beginian." Momo menatap Tata kesal,"ish, Tata, kita tuh udah SMK,harus tampil cantik. Harus ada perubahan Ta, jangan gini-gini aja." Momo menjelaskan panjang kali lebar + suara cempreng.
"Tau nih,kita kan udah gak SMP,disini gak ada si Berger jadi kita bebas," Timpal Widy. SMP tempat mereka sekolah dulu memang terkenal dengan kedisiplinan dan prestasi murid nya,tak heran SMP tersebut menjadi salah satu sekolah favorit. Dan Berger yang tadi disebutkan Widy merupakan julukan untuk kepala sekolah mereka yang dibuat sendiri oleh Ashita.
"Males" ujar Ashita singkat. Perhatian nya kini terfokus pada novel yang baru dipinjamnya dari perpustakaan umum. Melihat itu Momo dan Widy hanya bisa diam dan melarutkan diri dengan hp masing-masing. Semua orang membawa hp kecuali Ashita. Karna baginya melanggar peraturan sekolah adalah hal yang tidak baik.
👾👾👾
Uwu part pertama nih ngab
Pendek ya? Suka" saya lah
Wkwk candaJgn nyerah di part pertama, tunggu part kedua ya ngab
Insyaallah part kedua gue bikin sepanjang jalan kenangan
wkwk kaga lucu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashita
Teen FictionTerlalu menyakitkan sampai dia tidak bisa mengeluh bahkan pada dirinya sendiri. Akankah dia bisa melupakan rasa sakit itu dan kembali menjadi dirinya yang dulu?