Bab 2

24 11 2
                                    

"Rumah lu cat apa Rel?"

"Cat luar cream, dalem putih. Lagian ngapa mesti nanya cat rumah?" Jawab Aurel.

"Gapapa, gua cuma pengin tau ajh. Penasaran"

"Hah? Kan nanti liat?"

"Nah justru itu Rel, setelah ini lu ga usah nunjukin jalan gua udah tau"

Aurel mengangguk.

Andre dan Aurel berjalan beberapa meter lagi dan sampai di rumah Aurel. Karena Andre merasa sudah pernah melihat rumah Aurel, dia dengan percaya diri tidak bertanya.

"Assalamualaikum calon ibu mertua, anak mu sudah pulang dengan menantu"

"Hah?" Dengan seribu bahasa ibu ibu yang menyirami bunga merasa aneh melihat Andre yang sok kenal itu.

Aurel menahan mulut nya, ia sengaja tak bicara kalo itu salah. Berhentinya sih pas didepan rumah, cuma salah sebrang saja.

"Rel ko ibu lu natap gua kek gtu? Kek ga ngakuin gua sebagai temen lu?" Tanya Andre bingung.

"Lu salah nyebrang bodoh!!" Teriak Aurel seraya tertawa lepas.

"Oh shit... Kenapa lu ga bilang kambing!!"

Ibu Aurel yang tengah menyiram bunga di depan rumah ikut tertawa melihat anaknya dan seorang lelaki itu beradu mulut.

"Siapa itu nak? Pacar kamu?"

"Bukan mah,.." Jawab Aurel sambil menuju kedalam rumah untuk ganti seragamnya.

Setelah merasa malu, Andre hanya bilang maaf salah orang. Lalu ia tak mengulangi salam ke ibu Aurel, dengan alasan pasti ia sudah mendengar apa yang dikatakan didepan rumahnya.

"Loh ko sama tante ngga?"

"Maaf tante, takut salah lagi. Ini bener ibunya Aurel th?"

Mendengar Andre berkata, wanita berusia 45tahun itu tertawa sambil menanyakan siapa nama lelaki yang mengantar anaknya.
"Nama mu siapa nak?"

"Saya Andre Irwansyah, satu sekolah dengan Aurel Andini. Dan adik dari 2 bersaudara tante"

"Wah kakak mu ga ikut?"

"Tidak hehe"

Aurel tak mendengar pengenalan Andre kepada ibunya. Justru ia disibukan menata makanan yang baru saja dimasak.

"Mah? Mangkuk buat sayurnya dimana?"

"Dirak... Coba kamu cari, kalo ga ada berarti mamah lupa belom dicuci" jelas ibu Aurel.

Andre sempat tersenyum melihat bingkai foto di dinding, bergambar anak perempuan yang sedang di gendong oleh sosok lelaki.
"Kecilnya saja cantik, apalagi sekarang. Berambut panjang di ikat, berkaca mata" lirih Andre.

"Anak tante mencuri hatimu yah?"

"Hah? Ngga tante. Ga hanya mencuri dia juga bersemanyam di hatiku" ceplos Andre.

Ibu Aurel tersenyum, dia merasa senang kehadiran tamu seperti Andre.

Ibu, sudah biasa dengan orang orang seperti Andre. Karena ibu tau. Dulu jaman ia sekolah pun sama, ada seorang lelaki berandal yang mencintainya. Sifat dan kelakuannya sebelas  dua belas dengan pria yang dihadapannya sekarang.

Jadi ia tak merasa heran jika teman anaknya berkelakuan demikian.

"Ayo masuk, Ndre.. Kita makan dulu sepertinya Aurel udah selese nyiapin makanan"

"Iyah tante" jawab Andre singkat.

Melihat Aurel yang sedang menata makanan diatas meja makan, membuat nya merasa terpesona. Terlebih rambutnya yang panjang di urai tak biasanya.

DEAR "A"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang