dimobil
"chan..", panggil gue
"gue cape..", lanjut gue
"kenapa na?"
"cape aja. ga ngerti lu sama kai kenapa. ga ngerti juga mau lu apa. lu ngalus mulu tapi gaada perkembangan"
.
.
."na, sorry"
"gue egois. gue ga suka lu deket sama kai tapi disatu sisi gue juga ga berjuang buat lu", lanjutnya
"dari awal.. gue ga ngerti mau lu apa. gue tau lu deket sama banyak cewe."
chanyeol berhentiin mobil dan langsung parkir mobil dia.
"na.. siapa sih? gue deket sama siapa?", kata chanyeol
"elyse. elyse jung.", jawab gue
"elyse saudara gue na. saudara sepupu. sekarang siapa lagi? gue deket sama siapa?"
"g-gaada.."
"gue bakal buktiin ke lu, na. kalo gue pantes."
"mungkin sekarang lu belum bisa percaya gue. tapi.. kasih gue waktu buat buktiin ke lu.", lanjut chanyeol
"jangan kemana-mana, na. kasih tau gue kalau nanti lu dah percaya sama gue, na"
.
.
.
.skip besoknya
line
kimkai: naa, nanti pulang sekolah jadi kan?
kimnana: eh, iya jadi.
kimkai: okee. nanti pulang gue tunggu di parkiran yaa. byeee.line
chanyeol: na, pulang bareng?
kimnana: eh hari ini gue ada janji..
chanyeol: ohhh oke"naaa!", panggil kai
"iyaaa"
"mau kemana nih? ke cafe sebrang mau? makan eskrim?", kata kai
"okee boleh"
.
.
.akhirnya kita pun beli eskrim berbagai rasa.
"na, buku yang kemarin gue bilang lu udah baca belum?", kata kai
"belum ih. gue penasaran banget!"
"sumpah, na. bagus banget! besok gue pinjemin deh ke lu"
"yey! oke!"
.
.
.
di rumahkring...
pas banget baru aja sampe chanyeol call gue
"halo"
"haloo, na. tadi ada janji sama siapa?", tanya chanyeol
"k-kai.."
"ohhh.. besok gue anter ke sekolah lagi ya!"
"tunggu.. lu ga marah?"
"na.. kenapa harus marah? gue tau posisi gue bukan siapa siapa lu. gue mau bersaing secara sehat, na"
"kasih tau gue ya na kalo lu udah percaya gue. gue gamau kita pacaran tapi lu aja belum percaya sama gue, na"
"i-iya..."
.
.
.gue pun semakin overthinking. gue semakin mempertanyakan hati gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levanter ;pcy [ON EDITING]
Fiksi Penggemarle·vant·er /ləˈvan(t)ər/ a strong easterly wind. Angin timur yang kencang. Membuat hilang arah. "Aku menemukan kebahagiaanku dalam dirimu. Jangan pergi. Aku takut tidak ingat bagaimana cara bahagia tanpamu."