"na!"
gue liat kiri kanan buat cari sumber suaranya.
"naaa, ini kai!"
"oh! kenapa?"
"pulang sendirian aja nih.."
"g-ga sendirian sih ini mau per-"
"jalan yuk! kemana aja.. ke toko buku mau? ada buku baru loh katanya", potong kai
"t-tapi gue ada janji sama ch-"
"ayolaaah. bukunya bagus loh gue udah liat reviewnya. yakin lu gamau? genrenya horror. kan lu suka!", potong kai sekali lagi
"chanyeol. gue mau pergi sama chanyeol", jawab gue
"sorry, mungkin besok?", lanjut gue
"oh.. oke. boleh! besok ya pulang sekolah. gue tunggu! awas lu kalo ilang", kata kai
"iya siap! chat aja nanti. bye duluan ya", ucap gue
baru aja mau melangkahkan kaki ternyata daritadi chanyeol udah berdiri dari kejauhan liatin gue dan kai.
dengan mata besarnya itu. dia natap gue dengan tajam
"eh, dah lama disini?", kata gue
"wah lama banget.. kalo ada bubur ayam disini udah abis kali dua mangkok sama gue. asik ya ngobrolnya", jawab chanyeol
"eh.. iya asik sih.. k-kenapa? lu ga suka kah gue temenan sama kai?"
"gapapa, na. gue yang egois. lu bebas na sekarang deket sama siapa aja. gatau ya nanti"
"nanti maksudnya?"
"nanti.. saat kita lebih deket"
"hah.. emang kita kurang deket?"
"na, oon lu ga ilang ilang ya. yaudah cape ngomong sama lu cepet masuk mobil"
"eh.. oke..."
ngomong apasih dia dari kemarin ga jelas banget
KAMU SEDANG MEMBACA
Levanter ;pcy [ON EDITING]
Fanficle·vant·er /ləˈvan(t)ər/ a strong easterly wind. Angin timur yang kencang. Membuat hilang arah. "Aku menemukan kebahagiaanku dalam dirimu. Jangan pergi. Aku takut tidak ingat bagaimana cara bahagia tanpamu."