5th log: The Love Language

348 45 13
                                    

"Feelings that come back are feelings that never left

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Feelings that come back are feelings that never left."

***

Aritha Clairina.

Panggilannya Claire. Namun dulu Renjun sering kali memanggil gadis itu dengan sebutan 'Clay' saat keduanya sedang bersama atau bercanda. Semacam panggilan sayang dari Renjun untuk gadis itu. Alasannya sederhana, karena Claire suka sekali atau bahkan bisa dibilang terobsesi dengan play douh—atau sering kali orang-orang sebut sebagai lilin mainan.

Selain parasnya yang cantik dengan wajah, mata, dan bahkan hidung yang kecil, Claire juga memiliki hobi yang mendukung wajah cantik dan kalem milik gadis itu. Hobinya adalah memasak dan melakukan kesenian—kerajinan tangan, maka dari itu Claire sangat terobsesi dengan lilin mainan. Gadis itu sering kali meminta Renjun untuk menemaninya duduk berjam-jam di kamar Renjun hanya untuk membentu lilin mainanya menjadi berbagai macam bentuk yang gadis itu inginkan.

Claire itu sederhana.

Selain itu, Claire juga sangat menganggumkan bagi Renjun. Claire tidak pernah menuntut sesuatu dari Renjun, gadis itu tidak pernah marah atau bersikap seakan-akan dia yang paling sakit ketika keduanya bertengkar, atau sikap lain yang membuat Renjun merasa tidak nyaman berada di dekat gadis itu.

Claire selalu berhasil membuat Renjun merasa dia laki-laki paling beruntung di dunia ini yang bisa mencintai dan memiliki gadis itu untuk dirinya sendiri.

Dibalik setiap sikap sederhana gadis itu—Renjun sadar bahwa keduanya juga pernah jatuh cinta dengan cara yang sederhana. Semuanya terasa sederhana dan menyenangkan bagi Renjun juga Claire, hanya saja, cara keduanya berpisah yang terasa begitu menyakitkan bagi Renjun.

Ketika kenyataanya dia harus melepas gadis itu untuk kebaikan Claire dan dirinya sendiri. Sebuah perpisahan yang tidak pernah Renjun bayangkan akan terjadi di akhir hubungan keduanya yang pernah bahagia.

Renjun kala itu masuk kedalam Appartement Claire, menaruh kunci motornya di meja sebelah pintu. "Clay? I'm back."

"Junar aku disini! Lagi goreng teluur!"

Senyum Renjun mengembang ketika mendengar suara manis dari Claire kala itu. Kakinya bergerak menghampiri Claire-nya yang sedang menggoreng telur mata sapi kesukaanya di dapur.

Renjun berjalan mendekat, lalu mendekap Claire dari belakang, memeluk gadis itu erat. Mereka bahagia. Dulu, jauh sebelum semua hal merubah perasaan dan keadaan keduanya.

Renjun menaruh dagunya di pundak Claire, sesekali mengecup pundak gadis itu. "Hmmmm, masak telur buat siapa?"

"Buat kamu, dong!"

Best Mistake. | Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang