8th log: Are You In Love?

396 45 26
                                    

—Para bucin motor, Arena squad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Para bucin motor, Arena squad

warning: blood, fighting

***

Daraya memandang wajah Asteria dengan seksama. Sahabatnya itu masih memandang ke arah jendela, tidak terlihat sama sekali seperti gadis yang baru ditimpa musibah kemarin. Daraya menarik wajah sahabatnya itu, membuat Asteria memandang Daraya kaget dan heran.

"Kenapa sih Raaay?"

"Lo beneran gak di apa-apain 'kan sama si kuproy?"

Asteria menggeleng cepat. "Yang bener! Jangan bohong!" Tuduh Daraya dengan nada serius.

"Ya......emang dia gak ngapa-ngapain," jawab Asteria lugu.

Gaia berdeham pelan. "Terus ngapain pake acara nginep? Berbuat tidak-tidak ya?"

Asteria melotot. "Enak aja! Sembarang lo Ay!"

"Ya kalau iya juga gapapa, kalian kan bukan anak sd. Gue maklum. Ya gak, Ray?" Timpal Gaia.

Daraya mengangguk. "Jadi dia ngapain aja?" Selidik Daraya.

Asteria menghela nafasnya. "Sempet berantem setelah Restan—cowok brengsek itu nampar gue. Terus Haechan bawa gue ke appart dia karena Restan dan orang-orang suruhannya udah tau dimana rumah gue. Terus dia sempet marah sekitar satu jam lebih, gue ketiduran dan bangun-bangun dia ngajak ribut, yaudah gue cium aja biar diem."

Daraya yang lagi meneguk minum langsung tersedak. "H-hah?!"

"Mantap Ster, lanjutkan!" Gaia yang sedang menyetir mengangkat jempolnya ke arah Asteria.

"Heh! sesat lo ya!" Daraya menoel kepala Gaia. Daraya malah tampak seperti kaget setengah mati mendengar Asteria mencium kekasihnya itu.

"Kenapa lo yang malu sih, Ray? Kan yang nyium Haechan, gue, bukan lo." Celetuk Asteria polos.

"Tau lo, Ray. Kayak gak pernah cipokan aja!" Ledek Gaia.

Daraya berdecak. "Gue takut pacaran lo sama dia gak sehat. Itu aja." Ujar Daraya, lalu menghela nafasnya. Asteria mengerti. Daraya punya trauma besar dengan hubungannya yang tidak sehat dengan Derawa di masalalu. Gadis itu terjebak di toxic relationship, tapi tidak sadar kalau sejak lama—dia adalah satu-satunya pihak yang masih jatuh cinta. Sedangkan Sadewa tidak.

Asteria merangkul lengan Daraya. "Tolong jangan samain Haechan-nya gue sama si bajingan itu, Ray." Lirih Asteria, tersenyum kecut. "...dan gue belajar banyak dari lo. Gimana cara lo nge-handle semua perasaan sakit dan rasa sayang lo secara bersamaan saat lo harus milih antara ngelepas atau mempertahankan sesuatu. Lo itu... jadi panutan gue sama Gaia buat hati-hati saat milih laki-laki. Lo bikin gue sama Gaia belajar kalau cewek emang harus ngelepas cowok yang ngebiarin mereka jatuh dan berjuang sendiri dalam hubungan yang jelas-jelas harus dijalanin sama dua orang."

Best Mistake. | Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang