Beacrox Molan

6.3K 502 164
                                    

Beacrox tidak tahu sejak kapan ia mulai memperhatikan setiap gerakan kecil yang dilakukan oleh tuan mudanya.

Mungkinkah ini di mulai sejak 2 tahun yang lalu? Atau mungkinkah sebenarnya ia telah melakukan hal itu saat pertama kali ia menginjakkan kakinya di rumah tangga Henituse? Beacrox sendiri tidak yakin.

Tapi jujur saja ia merasakan bahwa tuan mudanya ini sedikit berbeda belakangan ini, atau kah mungkin ini hanya perasaan nya saja atau mungkin ia saja yang terlalu berlebihan? Tapi Beacrox tetap yakin bahwa tuan mudanya ini memang sedikit terlihat seperti sedang berada di dunia lain dan bukan berada di sini.

Beacrox menghela napas kecil dan mengalihkan perhatiannya dari sang tuan muda yang tengah melamun melihat dataran rumput dia balik jendela, "mungkin aku hanya berlebihan." Gunam nya, tetapi tetap saja pandangannya kembali kearah si rambut merah.

Sejak kapan tuan mudanya menjadi seaneh ini? Ya~ dia tahu tuan mudanya memang orang yang sedikit -sangat- aneh, tetapi belakang ini ia menjadi agak sedikit berlebihan.

Si rambut merah itu terkadang melamun, dan ketika ia melihat anak-anak dengan rata-rata 9 tahun hadir di dekatnya ia bisa melihat kesedihan yang melintas di mata yang biasanya dingin itu, dan hal itu tidak hanya terjadi pada anak-anak tapi juga pada seluruh anggota keluarga mereka, well~ itu cukup -sangat- membuat Beacrox khawatir pada Cale.

Beacrox mengakui bahwa cara Cale memandang mereka menghangatkan, terkadang bahkan ia bisa melihat bibir si tuan muda itu menekuk kecil seperti anak kecil. Dan demi Dewa apapun yang ada di dunia -walaupun Beacrox tidak sedikitpun percaya pada Dewa- itu sangat menggemaskan! Rasanya ia ingin membawa tuan mudanya ke kamarnya, mengikatnya di ranjang, memberikan sang tuan muda kenikmatan yang akan membuatnya merasa seperti ada di surga, melihat seluruh ekspresi yang bisa di keluarkan oleh wajahnya yang biasa datar itu, mendengar suara desahan atau teriakan nya ketika ia mencapai puncak, suaranya ketika memohon kepada Beacrox agar bergerak lebih cepat, wajah Cale yang memerah dengan lubang yang terisi penuh oleh miliknya-

Bugh!

Beacrox memukul dirinya sendiri saat pemikiran itu melintas di kepala nya.

'Dasar bajingan mesum! Sejak kapan kau mulai membayangkan tuan muda Cale dengan cara seperti itu?! Kalau ayah sampai tahu kau akan mati Beacrox!'

Di sebrang sana Cale memandang Beacrox dengan aneh.

'Ada apa dengan penyiksa itu? Dia tidak berencana untuk menyiksaku kan?' Cale bergidik ngeri saat bayangan Beacrox yang menyiksa Venion dan Clopeh melintas di otak nya, itu sangat mengerikan.

Cale tetap menatap Beacrox dengan kerutan di keningnya, ia melirik kearah samping Beacrox dan bertemu dengan tatapan dari Ron. Ron tersenyum kearah Cale, dan Cale mendadak merasakan hawa dingin di belakang lehernya.

"Maaf tuan muda, sepertinya aku harus sedikit mengobrol dengan Beacrox." Cale berkedip sekali, ia kembali melirik Beacrox yang sekarang balik menatap nya. Bagaimana cara Cale menjelaskan nya- tatapan yang diberikan Beacrox padanya terasa sangat berbeda-

'Dia tidak mungkin berencana untuk menyiksaku, kan? Benar kan?'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cale HenituseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang