Bagian 2

197 8 0
                                    

...

Hari pertama puasa. Gak ada yang spesial di kediaman Narendra's bersaudara ini. Seperti hari-hari biasanya, sejak pukul 07.00 rumah besar dengan 2 lantai ini sudah sepi. Reza —anak pertama yang bekerja sebagai Dokter Spesialis Jantung, mendadak harus segera ke rumah sakit karena ada operasi darurat. Naufal —anak kedua yang menjabat sebagai CEO di Perusahaan Farmasi milik keluarga juga pagi-pagi harus segera ke kantor untuk rapat. Jadilah hanya tinggal Jeffry —anak ketiga dan Arzan —anak keempat yang ada dirumah beserta 3 kucing milik Arzan —Luna, Momo, dan Elsa.

Jeffry dan Arzan menghabiskan waktu mereka dengan mendekam di kamar masing-masing, melakukan aktivitas masing-masing setelah bangun tidur. Jeffry yang sibuk berkomunikasi dengan Manajer Kedua-nya untuk keperluan endorse, dan Arzan yang masih setengah tertidur sambil mengusap-usap bulu lembut milik Luna yang ikut tertidur disampingnya.

Jeffry melirik jam dinding dikamarnya sekilas. Sudah pukul 09.30. Sudah waktunya dia mandi dan segera merekam beberapa video untuk keperluan endorse-nya. Beberapa menit kemudian, Jeffry keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Arzan.

"Malik?" panggil Jeffry sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Arzan.

"Apa?" jawab sang empunya kamar.

"Ngapain? Kalau gabut sini bantuin gue dong."

"Lagi sibuk." jawab Arzan cepat.

Jeffry langsung membuka pintu kamar Arzan tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada sang pemilik kamar. Dan menampakkan sosok laki-laki yang masih rebahan diatas tempat tidur berukuran 180x200 itu sedang mengelus-elus bulu Luna.

"Jadi lo sibuk elus-elus Luna?" tegur Jeffry yang berdiri didepan pintu.

Arzan yang sedang menikmati waktu berduaan dengan Luna merasa terusik dan menatap tajam abang ketiganya itu tidak suka.

"Apaan sih bang. Gangguin quality time gue sama Luna aja."

Jeffry menggelengkan kepala melihat kelakuan adiknya itu. Terlebih mengingat Arzan punya alergi terhadap bulu kucing, tapi adiknya itu malah tetap memelihara kucing, bahkan dia membiarkan Luna tidur di sebelahnya. Kalau Bang Reza lihat kelakuan Arzan sekarang, udah habis adiknya itu kena omel.

"Gue laporin ke Bang Reza ya, lo tidur sama Luna. Mau??" ancam Jeffry.

Arzan mendengus kesal. Lalu bangkit dari rebahannya. "Iyaaaa gue bantuin. Gue cuci muka dulu." ucapnya malas sambil berjalan ke kamar mandi.

Jeffry tersenyum puas. "Gue tunggu di taman belakang." ucapnya lagi sebelum meninggalkan kamar Arzan.

...

Reza keluar dari ruang operasi setelah berkutat didalam selama 3 jam. Operasi hari ini cukup melelahkan karena dia harus menangani 2 pasien darurat sekaligus. Reza melirik jam tangannya dengan merk apel kegigit itu, masih ada waktu 1 jam untuk dia beristirahat sebelum dia memulai prakteknya di hari pertama puasa ini.

Reza memasuki ruang istirahat dokter. Melepaskan jam tangan, kacamata, face shield, dan maskernya di nakas sebelah tempat tidur, lalu menyetel alarm di ponselnya pada pukul 10.45. Setelah itu dia meletakkan ponselnya di nakas, dan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.

NARENDRA'SWhere stories live. Discover now