"i love you." nathan tersenyum manis"uhukk...." ucapannya membuatku tersedak
"kamu baik-baik sajakan??."nathan mengelus punggungku
"ahh...i-iya baik-baik saja kok." aku menyeruput bubble teaku lagi walaupun dengan sedikit gugup karena ucapan nathan barusan.
"maaf membuatmu terkejut, eumm.....aku ingin bertanya apa kamu dan alvian sudah pacaran??." tanyanya dengan hatu-hati namun mengejutkan untukku
"uhukk...." aku tersedak untuk yang kedua kalinya
"maaf....maaf ya aduh kamu jadi tersedak lagi." nathan mengelus punggungku lagi
"tidak apa apa kok aku hanya sedikit terkejut, aku tidak memiliki hubungan apapun dengan alvian kami hanya sebatas sahabat dekat." ucapku
"lalu bagaimana??."tanya nathan
"apanya yang bagaimana?."aku malah balik bertanya
"ucapanku diawal, apa kamu juga mencintaiku? Aku sangat menyukaimu arin, ini sudah lama tapi aku tidak berani untuk mengungkapkannya kupikir kamu dan alvian sudah berpacaran tapi setelah mendengar jawabanmu tadi membuatku lega." jelas nathan
Aku harus menjawab apa?
Aku sangat menyukai alvian namun aku juga tidak tau perasaannya
Apakah dia juga menyukaiku atau tidak
Alvian atau Nathan?
Kalau Alvian, belum tentu dia menyukaiku.
Kalau Nathan, dia sudah terang-terangan menyukaiku baru saja dia menyatakan perasaannya padaku
Pilih yang sudah pasti atau yang belum tentu??
Entahlah aku bingung."kamu tidak perlu menjawabnya sekarang, kita pulang yuk sudah sore." ajak nathan seraya beranjak dari duduknya
• • •
"terima kasih nathan." ujarku seraya tersenyum manis
"iya, aku pulang dulu." nathan tersenyum lalu dia pergi
Aku berjalan kearah kamar ku dan seperti biasanya aku langsung merebahkan tubuhku dikasur yang empuk dan nyaman ini, sambil memikirkan hal yang nathan ucapkan
"aku harus menjawab apa??."gumamku sambil memejamkan mata
Suatu pilihan yang sulit, sudah afa didepan mata atau memilih yang masih samar-samar.
Alvian atau Nathan
Hatiku mulai bimbang sekarang, apakah aku harus memilih nathan yang sudah terang-terangan begitu atau alvian
Aishhh....aku bingung
"ahh...aku baru ingat,obat nathan."aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan mengambil tasku yang tergeletak di meja belajar
"ini dia."
Aku mengambil obat yang kusimpan didalam tas, karena penasaran aku membuka bungkus obat berwarna merah yang ku pegang
Obat ini berbentuk tablet dan ada sebuah tulisan dibawah plastik berwarna abu-abu ini yang membungkus obat itu.
"kan...kanker stadium em...empat, milik Nathan Immanuel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionMengagumi walau dirimu sangat dekat denganku, rasa malu ini terlalu besar untuk mengungkapkan semuanya padamu. Antara cinta atau sahabat??