ARIN POINT OF VIEW

28 6 0
                                    

Hallo guyss..

Maaf ya sebelumnya ada perbaikan jadi aku jarang update

Nah sekarang udah diperbaiki jangan lupa divote ya

Kalo misalnya kalian mau koreksi atau ngasih pendapat boleh bangett ayoo aku tunggu pendapat kalian

Nanti kalo misalnya kalian mau ngasih pendapat nanti tinggalin dikomentar aja nanti aku baca

Ayoo jangan lupa buat vote sama komen ya supaya buat author semangat lagi bikin ceritanyaa

HAPPY READING

• • •

Seperti biasa aku datang kesekolah pagi hari,sesampainya digerbang sekolah aku langsung menuju parkiran siswa/siswi.

"aku harap kamu selalu baca ya."Aku menyelipkan sepucuk surat dijendela mobil alvian. Lalu aku segera pergi sebelum ada orang lain yang melihatku.

Sesampai dikelas,sudah ada Aluran yang duduk dengan gaya coolnya ia sedang membaca sebuah novel.
"selamat pagi Alvian."sapaku lalu aku duduk ditempatku tepatnya disebelah Alvian.

"ya selamat pagi."Balasnya yang masih fokus membaca novel ditangannya.

Mungkin kalian bingung ya apa hubungannya aku,surat dan Alvian.iya'kan?.

Eumm.......jadi begini,Aku adalah secret admirer seorang Alvian Ardiansyah Putra. Aku sudah lama mengaguminya bahkan bertemu dengannya.Dia cowok yang tampan,baik,pandai,dan masih banyak lagi.
Satu kata untuknya SEMPURNA

• • •

Flashback..

Saat itu hujan turun sangat deras, aku meneduh disalah satu halte menunggu hujan sedikit reda

Aku melihat seorang laki-laki yang memakai seragam serupa denganku dia menuju halte ini seragamnya basah kuyup lalu dia duduk disebelahku.

" lama banget si redanya."gumamku sambil menggosok-gosok kedua telapak tangan

Aku sedikit meliriknya kulihat dia menggigil kedinginan dengan cepat aku melepaskan jaket yang aku pakai lalu aku pakaikan ke punggungnya.

"pasti kamu kedinginan,pakai saja tidak apa-apa." ujarku saat dia menatap wajahku dengan tatapan heran

"terima kasih."balasnya dengan seulas senyuman manis

Itulah senyuman yang paling aku sukai, senyuman pertama dari seorang Alvian Ardiansyah Putra.

Sekitar 30 menit kemudian hujan sedikit reda berganti dengan rintik-rintik kecil.

Aku sedikit meliriknya, dia sudah tidak kedinginan lagi. Tiba-tiba dia menoleh kearahku sebuah senyuman terlukis indah diwajahnya lalu dia melepas jaket yang dia pakai.

"ini jaketmu, terima kasih."dia mengembalikan jaketku

"iya sama-sama, aku pergi dulu ya."aku hendak berdiri dari dudukku tapi dia menahan tanganku.

"tunggu sebentar." aku kembali duduk dan menghadapnya

"kenapa?." tanyaku bingung

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang