Chapter 2

8 3 0
                                    

Gimana nihh ceritanya??

Ngebosenin atau engga nihh semoga aja engga ngebosenin yaa

Buat yang lagi puasa semangat yaa kalo lagi gabut baca ini aja hehe..

Jangan lupa buat vote sama komen okee

Karena aku butuh pendapat kalian

HAPPY READING

• • •


Seperti biasa pagi hari seperti ini arin sudah datang,kalian pasti sudah tau apa yang ia lakukan.

"semoga kamu selalu membacanya,I Love you."arin mengecup surat itu lalu ia menaruhnya di jendela mobil alvian lalu ia pergi.

sesampainya di kelas.

"selamat pagi alvian."sapa gadis bersurai hitam legam ini lalu ia duduk disebelah alvian.

"iya selamat pagi,aku pergi dulu."alvian hendak berdiri dari duduknya namun tangannya ditangan oleh arin.

"mau kemana?."tanya arin.

"aku mau ke toilet,mau ikut?."balas alvian dengan seringai jailnya.

"sudahlah sana pergi."usir arin sembari terkekeh kecil.

Alvian point of view

Gadis ini imut sekali."aku tidak akan lama kok."aku mengusap pelan puncak rambutnya lalu pergi.

parkiran sekolah....

"nah ini dia..."aku mengambil surat yg berada di jendela mobilku.

Memang aku berada diparkiran sekolah bukan ditoilet aku sengaja berbohong padanya  agar dia tak mengikuti ku.

"tidak ada siapa siapa."aku menoleh kekanan dan kiri yah memang aku sedang mencarinya,secret admirer ku. Kupikir bila aku balik lagi kesini mungkin dia masih ada setidaknya aku bisa melihat siluet tubuhnya dari belakang, rasa penasaran ku semakin tinggi,aku akan segera mengetahuinya.

Tanpa alvian sadari ternyata ada seseorang yang memperhatikannya dari jauh.

"alvian? buat apa dia disini kelihatannya dia sedang mencari seseorang."ujar nadine seraya mengendap endap.

"tunggu dulu,surat?."nadine mempertajam penglihatannya dia memperhatikan tangan alvian yang memegang sepucuk surat."kira-kira surat itu dari siapa ya,aku harus cari tau nih."lanjutnya lalu ia pergi.

Tak berselang lama alvian pun kembali kekelasnya.

Arin Point Of View

"Nah itu dia,katanya sebentar."ucapku seraya mempoutkan bibirku.

"maaf,kesal sekali sih?."balas alvian seraya duduk disebelahku.

"pulang sekolah kita ke taman dulu yah, itu sih kalo kamu mau."tawar alvian seraya menatapku dengan tatapan lembut.

"baiklah, aku mau."jawabku seraya tersenyum manis.

"terima kasih."alvian juga tersenyum manis.

Yaa lagi-lagi ada yang merusak momen ku saja.

"pagi alvian."sapa gadis itu, siapa lagi kalau bukan nadine.

"pagi."balas alvian singkat namun dia tersenyum manis.

"tak perlu semanis itu."gumamku pelan tapi masih terdengar di telinganya.

"jangan cemburu."tiba-tiba alvian merangkulku.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang