Bathtub

964 66 6
                                    


Cast: Seungwoo - Seungyoun - Wooseok - Hangyul - Yohan - Minhee

.

.

.

.

.

.

.

...

Langit malam di bulan Desember selalu cantik, lepas dari hawanya yang dingin. Melihat ke luar jendela, Seungyoun ingin sekali bermain salju, tapi butiran es itu belum luruh ke bumi. Dan lagi, dalam kondisi X1 saat ini, keluar dari dorm bukan ide yang bagus—cuma Hangyul dan Wooseok yang mentalnya lebih kokoh dari batu gunung. Dan di sinilah ia, duduk di kamarnya yang tenang bersama Hangyul yang bosan, dan ada Minhee serta Yohan yang bergabung. Tumben dua dongsaeng nya itu belum tidur menjelang tengah malam begini.

"Jujur atau tantangan!"

Seungyoun memutar bola matanya. Entah mengapa moncong botol soju kosong yang disimpan Hangyul itu mengarah padanya.

Minhee bertepuk tangan senang.

"Mau jujur, Hyung?" tanya Yohan.

"Mau kuberi saran?" sahut Hangyul. "Jujur itu sangat membosankan di permainan ini. Jadi akan lebih menghibur kalau kau memilih tantangan, Hyung."

Yohan tertawa renyah. "Aku curiga Hangyulie akan menyuruh Seungyounie-hyung untuk menari striptis," bisiknya pada Minhee.

"No, no, aku masih di bawah umur. Jangan memberi tantangan seperti itu."

Hangyul bertepuk tangan. "Tidak, tidak, yang lebih simple saja."

Seungyoun menaikkan satu alisnya, menatap rekan sekamarnya itu tersenyum memasang wajah polos yang tidak biasanya.

Hangyul melirik jam dinding. "Hyung kita pasti sudah tidur."

Cho Seungyoun memicingkan matanya.

"Apa? Kalau kepergok masuk ke kamarnya, tinggal hidupkan saja lampunya seperti biasa. Kau kan suka kesal melihat kamarnya seperti kamar tarot."

... Kupluk hitam, masker hitam, kaos lengan panjang hitam, celana panjang juga hitam.

Tidak, Seungyoun sedang tidak menyamar menjadi ninja hatori. Tapi ia heran mengapa ia repot-repot mengenakan asesoris ninja begitu hanya untuk memasuki kamar sang leader X1. Mungkin karena kelakuan Hangyul yang memberinya tantangan tidak jelas.

'Ambil foto wajah Seungwoo-hyung saat tidur. Sekarang.'

Itu adalah tantangan paling tidak jelas yang harus dijalani Seungyoun seumur-umur bermain truth or dare di dorm ini. Sebenarnya bukan hal yang sulit. Tapi jika ketahuan, rasanya pasti malu sekali. Ia punya waktu sekitar tiga puluh menit untuk menjalankan misinya sementara di lantai atas, ketiga rekannya menanti sembari menghabiskan ramen cup pedas kesukaan Yohan—Hangyul tidak ikut makan tentunya. Seungyoun tak tahu apa tiga rekannya memang menunggunya, tapi jika tidak, ia bisa menunjukkan foto jepretannya besok pagi.

Yah, semoga memang Seungwoo memang sudah tertidur.

Kamar Seungwoo jarang dikunci. Seingatnya.

Mungkin karena seringkali member berkonsultasi di kamarnya. Tapi kalau sudah hampir tengah malam begini, pasti dikunci juga. Seungyoun hampir memutar arah langkahnya keluar dorm. Mungkin ia bisa memotret lewat celah jendela? Tinggal zoom kameranya. Tapi Seungyoun mencoba keberuntungannya. Ia membuka pintu kamar Han Seungwoo, dan tidak dikunci.

Dan tentu, gelap gulita kecuali cahaya lilin yang remang.

Seungyoun mengendap masuk. Tapi tak ada siapa-siapa di atas ranjang. Pemuda itu melongo. Ia keluar lagi dengan wajah bingung. Ia menurunkan maskernya sampai dagu dan berjalan pelan menjauh dari kamar. "Apa Seungwoo-hyung tidur di kamar member lain?"

Universe of The SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang