Love in Lunch

435 48 9
                                    

Warning: Canon-sett post-X1! Short 1.8k, oneshot, fluff romantic, heart-warming content, featuring SumIm and cute Esa-Dodo

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Adult ceremony.

Sudah berapa tahun masa seperti itu terlewat? Dulu, ia masih ingat, ketika ada acara di mana UNIQ menjadi tamunya, ketika ketiga membernya bersulang dengan gelas bir masing-masing di tangan, ia dan Yibo kebagian minuman manis boba. Ah, masa lalu. Tapi jika ditanya apa Seungyoun ingin mengulang kembali ke masa itu, Seungyoun rasa ia tak menginginkannya. Belum lagi harus melewati kembali saat-saat 'meaningless'. Hari yang temaram.

Hari ini banyak yang menjalani graduation. Beberapa nama idol masuk dalam trending topic di media sosial. Seungyoun juga melihatnya, para idol-idol muda. Termasuk adik-adik maknae-line-nya ketika X1 masih eksis.

Grup chat penuh dengan ucapan selamat. Dan kiriman foto-foto kelulusan.

Seungyoun tersenyum lebar ketika Minhee dengan santainya memamerkan foto di album kelulusannya yang tampak tampan bersinar sekalian pamer hype di Twitter. Dasar bocah satu itu, memang paling ajaib.

"Seungyoun?"

Salah seorang staf studio menyapanya setelah mengetuk pintu. Seungyoun tersenyum dan sedikit membungkukkan kepala untuk menyapa balik.

"Kau tidak makan siang?"

"Aah, iya." Seungyoun baru saja akan menepikan barang-barang di mejanya dan mencari makan siang. "Sebentar lagi."

"Oh baguslah, kau sudah ditunggu di bawah."

"Manager-hyung? Tadi pagi dia izin akan ke dokter gigi katanya."

Karyawan staf itu berkedip bingung. "Lho?"

Seungyoun ikut bingung.

"Di bawah ada anak Victon. Katanya ke sini menjemputmu."

Deg.

Seungyoun tertegun sedetik. "S-Seungwoo?" Sungguh, kalau Seungwoo berani-berani muncul di siang bolong begini tanpa memberitahunya, ia akan menjambaknya nanti. Selama ini kontak dengan eks member X1 sudah sebisa mungkin dibatasi. Setahun, dan entah hingga kapan. Kecuali jika keperluan di balik panggung. Tapi untuk urusan personal, Seungyoun perlu menahan diri.

"Bukan. Aduh aku lupa namanya. Yang punya lesung pipit."

Seungyoun mencebik. "Semua anak di Victon punya lesung pipit." Informasi ini memang paling aneh, mungkin dulu audisi sebelum grupnya dibentuk, syaratnya memang harus punya lesung pipit. Kalau bukan Seungwoo, lalu siapa? "Byungchan?"

"Bukan, yang rambutnya pirang sekarang siapa ya?"

Berpikir sejenak, Seungyoun menggaruk pipinya. Daripada bingung menebak-nebak, pemuda itu akhirnya memilih meraih hoodie-nya dan memutuskan untuk langsung turun ke bawah. Tak butuh waktu lama, Seungyoun akhirnya menemukan sosok yang dimaksud. Sedang berdiri di dekat pintu, satu tangan bersemayam di saku, sedangkan tangan lain memegang gelas kopi—sesekali menyesapnya.

Universe of The SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang