O1. Nostalgia

17 4 11
                                    

[Hope you can appreciate my work]

"Eh ada bidadari" aku menengok kearah sumber suara, bukannya aku geer atau semacamnya. Suaranya dekat sekali dengan telinga ku.

Lee jongsuk, kakak kelas paling tidak jelas. Aku tahu, bahkan sangat tahu bahwa dia tampan, banyak juga yang suka. Tapi kenapa sifat nya tidak mendukung ke tampanannya itu?

Aku memutar bola mata dengan malas, "gue?" Sembari menatap matanya.

Dia pun duduk di sampingku, "iya lo masa iya setan" jawabnya ketus. Kan aku takut di bilang geer, makanya memastikan.

"Ya terus kenapa jelek" bukannya menghina, tapi aku kesal setiap dia memanggil ku. Selalu memanggil tapi tidak ada topik untuk di bicarakan, selalu saja seperti itu.

"Ya gak papa panggil aja" tuh kan.

Dia mengambil mangkuk bakso ku dengan cepat dan memakan satu buah bakso dengan kuah nya sekaligus, lalu menaruhnya kembali seperti semula.

"Oit minta gue tonjok, balikin bakso gue!" Ucap ku dengan nada tinggi. Siapa yang tidak kesal kalau makanannya di makan orang lain.

"Nih, mau?" Jongsuk mengambil bakso yang masih sedikit utuh, dia pegang lalu dia kasih kan. Menggelikan sekali bukan?

Sungguh, kala itu aku sangat frustasi. Siapa yang tidak akan frustasi kalau selalu diganggu orang gila seperti Lee Jongsuk ini? Seperti di teror harus melunasi hutang yang belum dibayar ber-bulan bulan.

"Arghhh" aku bangun dari tempat duduk ku dengan rasa kesal, dan pergi ke kelas ku sambil menyumpah serapahi Lee Jongsuk.

"Lah salah apa gua zy?" teriak Jongsuk dari kejauhan, tentu saja aku tidak menggubris omongannya.

"Serem tuh muka, kenapa lu?" tanya Han Sohee sambil sesekali memerhatikan mukaku yang saat ini bibirnya sudah jatuh kebawah, dikarenakan sedang kesal.

Wanita yang menggunakan marga Han itu tentu temanku, sudah lama juga kami menjalin hubungan pertemanan. Dia sangat lucu, dan sangat suka boneka seperti boneka kelinci, boneka sapi yang mungil nan imut, dia mempunyainya dirumah.

Eits, tapi jangan salah.

Han Sohee ini anak yang bisa dibilang sangat bar bar, dia suka sekali diam diam meminum Soju tanpa sepengetahuan orang tua nya, padahal dia belum cukup umur untuk meminum minuman ber alkohol.

Tapi, dia teman yang baik kok.

"Si Jongsuk ngeselin" jawabku. Maaf aku memang seperti ini kepada kakak kelas yang tidak tahu diri seperti Lee Jongsuk.

"Kalo gue udah mapan, lo mau kan zy sama gue" orang itu lagi, sial.




"Woy, kok ngelamun"

"Asghkf!" 

"Kampret, ngagetin aja" kupukul pelan bahunya.

Entah kenapa, secara tiba tiba aku meningat masa yang mungkin bisa dibilang agak menyebalkan tapi juga mengejutkan... seperti di cerita cerita itulah alur hidupku. Bertemu kakak kelas yang tidak jelas sampai jadi pendamping hidup yaa bisa di bilang terpaksa hehe bercanda kok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Everything Is Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang