____________________________________
✨Byun Baekhyun✨
____________________________________Sudah satu jam lebih Taeyeon duduk di taman sembari menikmati sekotak susu pink dengan logo buah strawberry yang menghiasi kotaknya. Semirik angin dan pemandangan pohon sakura membuatnya memejamkan mata membayangkan masa masa yang telah dilaluinya.
"Noona, aku membawakan ini untukmu."
"Jangan lupa minum ini noona, biar kau lebih semangat."
"Aku tidak tahu apa yang membuatmu sedih, setidaknya minum ini bisa membuatmu lebih tenang noona."
Taeyeon tersenyum tipis mengingat kilasan memori bersama pemuda yang telah menemaninya sejak dulu. Meskipun telah bersikap sangat dingin padanya, tanpa menyerah dia tetap mendekati Taeyeon.
Byun Baekhyun.
Pemuda yang telah berhasil membuat hati seorang Kim Taeyeon akhirnya mencair karena kehangatan yang selalu diberikannya.
Flashback
"Berhentilah, aku tidak akan luluh. Dan kau tahu itu!"
"Biarkan aku mencoba, kumohon."
"Janganlah membuatku merasa bersalah."
" Kenala kau tidak mau menerimaku? Apa karena melihatku, kau akan teringat dengannya?"
"Stop it! You don't need to know everything."
" But i already know everything! And it's okay, aku selalu disini untukmu. Satu hal yang harus kau tahu, aku berbeda dengannya. Aku akan selalu menjagamu, i promise"
Taeyeon menatap manik pemuda di depannya. Berusaha menyelami kedua bola mata yang selalu memberinya kehangatan. Tatapan yang selalu ceria menghiburnya kini berubah menjadi tatapan sendu. Tatapan yang juga membuatnya semakin yakin bahwa lelaki itu memberikan perasaan yang sangat tulus padanya.
Sepasang tangan melingkar di pinggang Taeyeon, memeluknya erat menyalurkan kenyamanan untuknya. Taeyeon menyandarkan kepalanya ke dada pemuda itu, detak jantung yang berpacu memberikan perasaan tenang pada Taeyeon. Usapan di kepalanya yang lembut membuat Taeyeon mengeratkan pelukannya. Sungguh, dia sangat merindukan dekapan yang sehangat ini.
"Jangan pernah kecewakan aku Baekhyun-ah. I trusted you my strawberry milk."
"I promise, and always be"
Flashback end.
Helaan nafas kini keluar dari mulut mungil Taeyeon, ia beranjak dari tempat duduknya setelah sekotak susu yang diminumnya telah habis. Ia rindu prianya, menunggu selama ini bukanlah hal yang mudah.
Jika kalian pikir menunggu disini adalah duduk menanti kedatangannya dan melakukan kencan layaknya pasangan kekasih pada umumnya, kalian salah. Meskipun Taeyeon tidak munafik, ia mengharapakan hal itu terjadi. Bergandengan tangan, menikmati matahari terbenam, dan saling tertawa melempar candaan ringan.
Namun faktanya, setelah lulus sekolah menengah, hal yang sangat tidak Taeyeon sangka terjadi. Prianya memutuskan untuk melanjutkan study-nya di Amerika, sangat jauh dari tempat mereka tinggal. Demi melihat orang yang disayanginya sukses mengejar cita cita, Taeyeon merelakan kepergiannya.
Dan ya, semenjak saat itu mereka tidak pernah bertemu kembali. Bahkan untuk sekedar melepas rindu melalui panggilan telepon sangat jarang. Taeyeon tidak ingin mengganggu pemudanya.
Saat itu, hanya pelukan hangat yang menjadi pelukan terakhir bagi keduanya sebelum berpisah. Pelukan erat yang saling menguatkan. Taman sakura menjadi saksi bisu betapa keduanya tidak ingin berpisah.
"Tunggu aku disini. Aku akan kembali menemuimu, sampai jumpa. I love you, and after this? Always."
Seuntai kalimat penenang, membuat Taeyeon sampai saat ini berusaha meyakinkan dirinya untuk tetap menunggu kedatangan prianya, Byun Baekhyun.
Setiap hari, Taeyeon menyempatkan dirinya untuk duduk di taman sakura ini. Meminum sekotak susu strawberry dan berharap seorang pemuda yang dirindukannya menghampirinya dengan senyuman yang ceria. Meskipun pada akhirnya hanya angin dan kicauan burung yang menemani kesendirian seorang Kim Taeyeon.
Langkah Taeyeon terhenti ketika netra matanya menangkap tubuh tegap yang menjadi objek yang ditunggunya selama ini. Taeyeon tak mampu lagi melangkahkan kakinya untuk sekedar mendekap tubuh yang dirindukannya, hanya air mata yang perlahan menetes dari kedua bola matanya.
Tangisan tidak dapat lagi terbendung saat kedua tangan yang semakin kekar mendekap tubuhnya erat. Aroma maskulin yang selalu menjadi favoritnya kini telah memanjakan indra penciumannya. Detak jantung yang berpacu kencang mengalun indah di kedua telinganya, menyalurkan ketenangan yang sama dirindukannya.
Bukannya membalas, Taeyeon memukul kedua dada pemuda didepannya. Kekesalan dan kerinduan menjadi satu. Tidak memberontak, prianya semakin mengeratkan pelukan menyalurkan rasa rindu yang juga sudah terbendung lama.
"Kau! Pemuda yang sangat bodoh yang pernah ku temui. Pengecut yang hanya bisa membuatku menahan rindu selama ini. Byun Baekhyun bodoh, aku sangat merindukanmu, kau membuatku rindu setengah mati sialan!"
"Maafkan aku. Kumohon maafkan aku, aku sangat merindukanmu. Sangat"
Taeyeon semakin terisak, membalas pelukan hangat seorang Baekhyun. Pemuda kekanakan yang kini telah beranjak dewasa. Pemuda yang berhasil merubah rasa benci menjadi cinta. Pemuda yang setip hari memberinya sekotak susu strawberry tanpa henti. Pemuda yang berhasil membuatnya rindu setengah mati.
Dialah Byun Baekhyun.
end.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE | KIM TAEYEON
Fiksi PenggemarCollection of Kim Taeyeon's oneshoot stories and male idols [bahasa] Based on the author's imagination