Kanato adalah yang paling kecil, diantara saudara Sakamaki yang lain. Tapi bukan berarti dia yang paling lemah, secara fisik mungkin iya, tapi soal kekuatan, dia bahkan lebih kuat dari si kembar tiga. Kanato telah lama memperhatikan salah satu dari kembar tiga, yaitu Sakamaki Ayato, menurutnya, vampir yang satu itu sangat cantik, seksi dan begitu menggoda.
Ayato mungkin menganggap, cara berpakaiannya membuat dia terlihat cool, tapi si surai merah tidak sadar, baju yang selalu dia buka kancingnya, malah memperlihatkan kulit putih mulusnya, pinggang ramping, puting pink yang seakan memanggil orang untuk menghisap serta menggigit nipple tersebut. Kanato sering memergoki siswa lain, yang sedang manstrubasi, sambil meengerang nama saudaranya itu. Reiji yang paling tenang, diantara Sakamaki lainnya, juga tidak tahan dengan godaan sirambut merah. Sering kali Kanato melihatnya menyelinap ke kamar Ayato, saat yang tertua dari kembar tiga itu tertidur. Kanato selalu ada, saat Reiji melecehkan saudara mereka yang manis.
Reiji selalu menghisap puting pink Ayato, membuat yang bersangkutan mengerang dalam tidurnya, tapi tidak pernah terbangun dari tidur. Rupanya Reiji sudah kecanduan akan nipple Ayato, Reiji selalu menggesekkan penis besarnya pada nipple pink Ayato. Meneriakkan nama Ayato, saat pejunya keluar, membasahi wajah tidur Ayato yang manis, kemudian pergi dari kamar Ayato setelah puas.
Kanato juga sering melihat kedua sahabatnya, Azusa dan Kou, memasukkan sesuatu keminuman Ayato, setiap kali mereka berkunjung ke kediaman Sakamaki. Setelah Ayato pergi ke kamarnya untuk tidur, akibat serbuk yang dimasukkan kedua saudara Mukami itu keminuman Ayato. Keduanya juga izin pada yang lain, dengan banyak alasan. Setelah Azusa dan Kou tidak terlihat lagi, diam-diam Kanato pergi ke tujuan yang sama dengan keduanya, kamar Ayato.
Kanato bergerak senyap, memblokir aromanya, agar ia tidak ketahuan, saat menonton kedua Mukami itu menggempur hole Ayato. Ayato mendesah meminta lebih dalam tidurnya, yang dituruti Azusa dan Kou dengan senang hati. Kanato terangsang, napasnya berat, desahan dan bunyi benturan antara kulit, membuatnya semakin mempercepat kocokan pada penisnya. Azusa dan Kou meneriakkan nama Ayato, saat mereka menembakkan air mani jauh kedalam hole Ayato, peju Kanato menyembur membasahi dinding kamar Ayato. Wajah Kou dan Azusa adalah gambaran betapa nikmatnya anal Ayato. Kanato juga penasaran seberapa nikmat hole Ayato, ia bersumpah, akan membuat anal Ayato longgar, dengan penis 30cm miliknya. Malamnya, Ayato berjalan keruang makan keluarga, dengan kaki gemetar sambil menggerutu, si surai merah mengusap bokongnya, holenya terasa perih. Tindakan sederhana itu, membuat Ayato menjadi bahan manstrubasi, oleh keluarganya yang lain, bahkan di kedua kembarannya juga melakukan hal yang sama.
Jujur saja, Kanato tidak tahan lagi, ia ingin segera mengentot Ayato dengan penis jumbonya, tidak adil baginya, karena yang lain sudah melakukannya. Di lorong kelas yang gelap, Kanato melihat seorang vampir kelas rendah, memojokkan Ayato, betis orang itu mengangkangi paha Ayato, sedangkan mulutnya sibuk menghisap leher Ayato, menciptakan beberapa tanda kemerahan disana. Ayato terlihat sangat tidak berdaya, napasnya terengah, mungkin saja orang tersebut, memberi Ayato semacam obat, yang mampu melumpuhkan vampir.
Yah, Kanato sudah cukup melihat, orang bodoh itu harus tau, kalau Ayato adalah miliknya dan saudaranya yang lain, si surai merah juga sudah diklaim, oleh para Mukami sebagai milik mereka. Kanato langsung muncul di belakang vampir itu, mematahkan lehernya, membuatnya tewas seketika.
"Kanato"
Ayato terkulai lemas, jika bukan karena Kanato yang memeluk pinggang rampingnya, pantat montok Ayato pasti sudah mencium lantai. Kanato mengangkat Ayato, mendapat pekikan kecil dari sirambut merah. Ayato menutup matanya, ia sangat lelah, yang dia inginkan hanyalah tidur.
"Enghhh"
Ayato membuka perlahan matanya dengan erangan kecil, ada sesuatu yang menempel dibibirnya. Tangannya digerakkan untuk mengelus sesuatu, yang besar dan panas. Telinganya seperti dijilat, nipplenya diremas dan digigit. Mata Ayato terbuka sepenuhnya, pekikannya terhalang oleh sesuatu, yang langsung yang masuk ke mulutnya. Mata Ayato berair, ia tersedak, untunglah sesuatu yang berada di mulutnya dikeluarkan sedikit, memberinya ruang untuk bernapas. Ayato membelalakkan matanya, penis Kanato berada di mulutnya. Syuu dan Reiji sedang menghisap dan menggigit kecil nipplenya. Kedua saudara kembarnya, tengah menciumi paha bagian dalamnya. Ruki sedang melakukan handjob pada penis mungilnya.
"Tidak"
Ayato berhasil mengeluarkan satu kata itu, meski tidak terlalu jelas karena terhalang penis Kanato yang masih berada di mulutnya.
"Sssttt, tenang Ayato-kun, kami tidak akan menyakitimu, kami akan menjagamu dari semua vampir mesum itu"
Azusa berucap lembut, dikecupnya sudut mata Ayato, yang terdapat lelehan air mata. Ayato mengerakkan lidahnya, menutupi lubang kecil dipenis Kanato, membuat Kanato mengerang keras.
"Ayato, lagi, lakukan lagi"
Ayato menuruti permintaan Kanato, untuk melakukannya lagi. Itu membuat Kanato menjadi gila, didorongnya penisnya hingga mencapai belakang tenggorokan Ayato, membuat sirambut merah tersedak, air liur keluar dari sudut mulutnya, yang membuat keluarganya serta para Mukami, ingin melahapnya sekarang juga.
"Kau milik kami Ayato"
Mereka mengatakannya disaat yang bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Ayato 21++
FanfictionKhusus fujoshi dan fudanshi, area 21 tqhun keatas. Dribblle one shot all x Ayato Sakamaki, penuh dengan adegan sex yaoi, gambang dan semacamnya