Breaking Dawn (49)

758 56 2
                                    

"Antara kalah dan menang."

(Author ***** POV)

Sudah cukup....

Dia menjadi seseorang menang sekarang. Mana mungkin dia bisa kalah dengan orang yang selalu menggunakan kepandaian mereka untuk menjadi jahat. Isi dari pistol itu telah habis, Seokjin sudah menggunakan semua keterampilan yang sebenarnya dia mampu.

Terlalu pandai menyembunyikan itu semua sampai tidak ada yang tahu akan kebenarannya. Membuang bekas senjata itu dan pergi dengan kecemasan mendalam saat dia melihat penampakan rumah keluarga yang kini menjadi angker. Taehyung ada di dalam sana, sudah saatnya dia berhenti menjadi orang yang mudah di kendalikan.

"Aku tidak akan membiarkan orang yang sudah menyakiti adikku bisa di dunia lebih lama." Serunya, dengan kaki masuk ke dalam rumah dengan banyaknya mayat bergelimpangan di atas tanah. Mereka yang mati akan dianggap pejuang karena melakukan tugas tanpa memikirkan nasib. Tapi bagi masyarakat awam lainnya mereka adalah penjahat sesungguhnya.

Saat ini di dalam sana penuh perjuangan mereka yang hidup tengah melawan takdir kematian. Bisa saja diantara mereka ada malaikat kematian tengah memantau. "Hal terbaik untuk semuanya adalah, saat kalian benar-benar menyerah. Maka semua akan berakhir dan tidak akan terjadi lagi hal seperti ini. Benar bukan anakku? Bukankah ketika kau kecil kau selalu bilang padaku..." Seorang ibu seharusnya membawa kasih sayang di tangannya.

Kali ini dia membawa senjata di tangannya, sembari bersiul untuk membuat suasana menjadi lebih tegang. Taehyung mengintip dari celahnya, memastikan bahwa jangkauan mereka masih aman. Jungkook menahan nafas karena dia tidak suka ketegangan seperti ini sekarang.

Ayah dan ibunya pasti terjebak di suatu tempat seperti dirinya. Jimin dan Yoongi, mereka hebat dalam bakatnya, itulah kenapa Jungkook begitu yakin pada keduanya. Sama seperti dia percaya jika Hoseok bisa bertahan di tempat seperti ini juga.

"Jungkook, kau pasti akan membutuhkan ini. Sebaiknya tetap jaga dirinya dan awas." Peringat nya. Dia menyadari bahwa ibunya sudah kehilangan sedikit kewarasan akibat semua ini. Dinamika hidup tidak bisa membuat ibunya paham, bahwa dia telah melakukan kesalahan terbesar. Wanita itu mati rasa dengan senyuman bangga di wajahnya, "Taehyung anakku, kau ingin menjadi tentara bukan? Tapi lihatlah... Tanpa kau menjadi prajurit asli pun kau bisa melakukan ini semua begitu mudah." Siapa yang bisa menduga, bahwa setiap serpihan kaca dalam masanya akan menjadi lebih baru dari sebelumnya.

Taehyung masih diam dengan tangan membekap Jungkook yang hendak bersin. Jarak diantara mereka lumayan dekat dengan batas tembok beberapa meter saja.

"Bagus, bagus... Kau sudah berani melawan ibu ya?" Seperti terjebak dalam ruang penuh raksasa mengerikan saja. Jungkook pernah melihat film Shingeki no Kyojin ini adalah tipe Real Life tanpa ada bumbu raksasa di dalamnya. Tetap saja, bagaimana bentuk dan rupa musuhnya dia terancam akan mati juga. "Ssstttt.... Tahan bersin mu. Jangan lakukan hal ini." Ucapnya dengan jemari tangan memberi kode.

Merapatkan punggungnya ke dinding sembari mengintip sedikit di sana. Masih ada dengan semburat wajah seorang perempuan yang begitu mengerikan. Ibunya seperti Lucifer, masa lalunya juga seperti itu dan kini dia baru menyadarinya setelah kata menyesal mampir dalam hidupnya.

Tangan kanan telah memegang pistol, beberapa kali Taehyung menarik nafas. Suara para pengguna peluru di luar sana semakin melancarkan aksi mereka.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang