" Yunseong, lo mau ya jadi ketua festival sekolah kali ini? " bujuk Hyunjin pada Yunseong yang sedang asyik menyantap soto ayam di kantin.
Yunseong sontak melotot kaget dan menelan soto di dalam mulutnya sebelum menyembur ke wajah Hyunjin.
" ga mau! Kenapa mesti gue? Sudah cukup waktu SMP gue capek-capek angkat acara, kali ini biarkan gue istirahat, " tolak Yunseong.
" tapi seong, cuma lo yang berkompeten jadi ketua buat acara ini. Disini banyak kok yang tau kalau lo sukses mengangkat acara besar di SMP lo waktu itu. Gue sendiri sempat datang kesana buat lihat-lihat, dan emang sekeren itu! Jadi mau ya? "
Yunseong terdiam sejenak. Benar sih, acara zaman SMP nya sukses menarik perhatian seisi kota. Yunseong patut bangga karena dialah yang banyak berperan dalam acara itu sebagai ketua. Hanya saja, Yunseong punya pengalaman buruk saat mengangkatkan acara itu.
" maaf jin, gue gak bisa. Lo gatau aja dibalik layar ricuh nya kayak apa. Dan lagi, gue capek, "
" padahal anak-anak udah pada klop kalau lo yang jadi ketua, " ucap Hyunjin masih berusaha membujuk.
" kalian doang yang klop, gue nya enggak, "
Hyunjin bingung. Sepertinya dia harus memutar otak untuk membujuk Yunseong. Kalau bukan karena permintaan anak-anak osis mah, Hyunjin bodo amat.
" tapi seong, guru-guru juga udah pada percaya ke lo, "
" eh anjir, kok bawa-bawa guru? " protes Yunseong tidak terima.
" gue belum bilang ya kalau pak Seungwoo yang rekomendasiin lo buat jadi ketua? " tanya Hyunjin yang dibalas gelengan oleh Yunseong.
Yunseong mengaduk-aduk soto nya yang sudah dingin sambil berpikir. Dirinya masih ragu untuk mengambil peran besar itu. Yunseong takut mengambil tanggung jawab itu. Bagaimana kalau acara kali ini juga kacau seperti zaman SMP dulu.
" kalau pak Seungwoo sampai ngerekomendasiin gue sih, gue ga bisa nolak. Duh, lenyap dah masa-masa damai SMA gue.. " keluh Yunseong.
" jadi, lo fix kan mau jadi ketua? " tanya Hyunjin memastikan.
" ya, mau ga mau. Gue udah di titik pasrah ini mah, " jawab Yunseong lemas.
Hyunjin berusaha menyembunyikan senyumnya. Taktiknya berhasil. Sebenarnya tadi dia ngarang agar Yunseong mau jadi ketua. Karena Yunseong sudah setuju, setelah ini tinggal kasih tau ke osis, baru bilang ke guru untuk persetujuan.
" btw, untuk kepanitiaan intinya bagaimana? " tanya Yunseong.
" udah ada beberapa orang rekomendasi yang setuju sih, nanti kalau udah fix semua tinggal rapat panitia inti, "
" berarti dah beres kan? Gue mau lanjut makan nih. Gara-gara lo, soto gue jadi dingin, " protes Yunseong.
" padahal lo bisa sambil makan tadi. Oh iya, lo ga keberatan kerja sama orang baru kan? " tanya Hyunjin.
" ya ga masalah sih. Toh, nanti banyak ketemu orang baru. Emang kenapa?"
" untuk pemilihan sekretaris. Lo bakal sering koordinasi sama sekretaris, jadi gue lebih baik nanya dulu. Lo kenal Kang Minhee dari IPA 3? "
' nama yang familiar.. ' batin Yunseong. Yunseong merasa tidak asing dengan nama itu, tapi dirinya tidak ingat sehingga Yunseong menggeleng untuk menanggapi pertanyaan Hyunjin.
" yang tinggi, putih, manis, "
Yunseong kembali menggeleng, " umum banget dah penjelasannya. "
" ya udah, intinya Kang Minhee ada di daftar rekomendasi untuk sekretaris. Kalau lo lebih nyaman kerja sama orang yang udah akrab, lo boleh ngajuin orang lain kok, "
Yunseong berpikir sejenak. Sebenarnya tidak ada masalah bekerja dengan orang baru. Toh, akan menambah relasi juga kan? Lagipula kalau sampai direkomendasikan begitu, berarti kerja anak itu cukup baik kan?
" ya udah, dia aja, "
H-250
__________
Note :Halooo!! Apa kabar?
Kali ini aku membawakan work kilat hwangmini seputar kepanitiaan acara!
Ini akan jadi book kilat kedua ku setelah radio, karena aku sudah menyiapkannya dengan baik. Semoga teman-teman suka yaa 😁😁
Thank you very kamsa 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom | Hwangmini
Short StoryUntuk menghilangkan trauma masa SMP nya, Yunseong sudah berniat untuk tidak ikut kepanitiaan acara apapun di SMA. Tapi, tiba-tiba Yunseong ditunjuk menjadi ketua di event besar SMA nya dan harus bekerja sama dengan Minhee, si sekretaris periang yang...