4. Promosi!

90 20 1
                                    

" ini ngapain sih kita disuruh ngumpul ke aula sekolah? " tanya Donghyun sambil melangkah malas ke aula sekolah.

" katanya promosi kepanitiaan festival gitu sih, minat ikut ga? " Kangmin balik bertanya.

" entahlah, soalnya di hari festival kan tiap ekskul mesti buka stand, kayaknya gue bakal ngurus keperluan ekskul sih, " jawab Donghyun.

Kangmin mengangguk, " bener banget, lagipula kalau daftar kepanitiaan kan mesti banyak berkontribusi. Memang acaranya masih lama, tapi persiapannya kan banyak.

Keduanya menghela napas bersamaan.

Tiba-tiba datang seseorang di tengah-tengah Donghyun dan Kangmin sambil merangkul mereka dengan akrab, " adik-adikku sayang, nanti perhatiin bener-bener ya penyampaian dari kami, ga bakal rugi kok kalau kalian daftar! Kakak duluan ya! " sambil tersenyum, anak itu pergi mendahului mereka.

" tadi kak Minhee kan ya? Kenapa kakak itu kayaknya semangat banget sih? " tanya Kangmin.

" hey, kak Minhee itu sekretaris acara ini tau! Katanya, dia juga yang nyiapin urusan promosi kepanitiaan ini, " jawab Donghyun.

" waduh jadi ga enak. Kak Minhee ga denger keluhan kita tadi kan? "

" semoga aja enggak, "











Di balik panggung

" duh anak-anak kelas satu itu emang manis, tapi kenapa pada males sih ikut acara ini? " keluh Minhee sambil mengacak rambutnya.

" kalau respon anak kelas 1 aja begini, gimana respon temen-temen seangkatan? " Minhee masih sibuk ngedumel sendiri sampai tidak menyadari kehadiran Yunseong.

" jangan pusing sendiri, " Minhee berhenti mengacak rambutnya dan melihat Yunseong yang sudah berdiri di hadapannya sambil melipat tangan di dadanya.

" ketua mau bantu aku? " tanya Minhee penuh harap.

" gak, kan kemaren lo bilang bisa minta bantuan yang lain, bukan gue, "

' cih, nyebelin! ' batin Minhee sambil memalingkan wajah dan memajukan bibirnya.

" gue tau ya kalau lo sedang ngomongin gue dalam hati, ekspresi lo kebaca, " ucap Yunseong.

" iihh iya! Aku emang ngatain ketua! Terus kenapa?! "

Yunseong hanya menatap Minhee datar, " tangkap! " perintah Yunseong sambil melemparkan sesuatu ke arah Minhee

Minhee berhasil menangkap benda yang dikirimkan Yunseong dan menatap Yunseong heran.

" flashdisk? Untuk apa? " tanya Minhee.

" gue ngumpulin video kesan pesan dari beberapa panitia sebelumnya, kali aja ngebantu, "

Minhee terperangah tak percaya, " serius? Ga mungkin ketua ngumpulin semua ini dalam waktu kurang dari sehari! "

" Gue udah ngumpulin itu dari Minggu lalu karena gue yakin sih bakal perlu, kalau lo ga butuh ya udah, " ucap Yunseong cuek.

Minhee tersenyum kecil, " memang ga salah anak-anak pada milih kamu jadi ketua, "

Yunseong memalingkan wajahnya yang sedikit tersipu mendengar kata-kata Minhee barusan.

" Y-ya udah, buruan mulai gih! "

Minhee tersenyum manis lalu izin ke panggung dan memulai promosinya. Dengan kemampuan bicara Minhee yang baik diiringi dengan dokumentasi acara dua tahun lalu ditambah video dari Yunseong, sepertinya banyak murid yang mulai tertarik karena cukup banyak benefit yang mereka dapat jika daftar jadi panitia.

Minhee mengakhiri presentasinya dengan senyum cerah dan mengharap banyak respon positif baik dari teman seangkatan maupun adek angkatannya. Semua yang ada di aula itu bertepuk tangan puas, tak sedikit yang heboh mau daftar.

















Pukul 15.17 WIB di ruang rapat

" Gila sih gaes, banyak banget yang ngekontak aku buat daftar, " ucap Minhee terharu kepada beberapa rekan panitia yang sedang berkumpul.

" Eh iya, gue juga daritadi di kontak sama anak-anak! " Celetuk Eric selaku koordinator bidang humas.

" Lo harus banyak terima kasih ke Minhee sih seong. Berkat dia, kita ga bakal kewalahan karena ada banyak calon panitia, " ucap Jungmo sambil melirik Yunseong yang sibuk berkutat dengan laptopnya.

" Nah, bener tuh ketua! " Seru Minhee semangat.

Yunseong memutar bola matanya malas, " Gue dari awal ga perlu banyak panitia mah ga masalah. Lagipula, mingdep kan ada sesi wawancara juga, harus pada bener-bener lho wawancaranya! Inget, kita butuh panitia yang kompeten dan mau kerja! " Tegas Yunseong.

" Ya elah seong, ga usah kaku banget deh! " Ledek Wonjin sambil masih asik memainkan ponselnya.

" Emangnya kenapa? Gue cuma pengen acara ini lancar, ga ada yang boleh leha-leha! "

" Eh, kok nyolot?! " Sewot Wonjin. Keduanya saling melempar tatapan tajam.

" Udah dong, jangan berantem. Baru oprec panitia masa' suasananya udah ga enak, " ucap Minhee sambil berusaha menenangkan kedua temannya.

" Daripada marah-marah, mending makan bala-bala! Aku traktir! " Sambung Minhee.

" Seriusan? " Wonjin langsung tersenyum cerah kepada Minhee.

Minhee mengangguk.

" Thanks hee! Oh iya seong, maap ya tadi gue main sewot aja. Gue paham maksud lo tuh baik, tapi lo tau kan gue orangnya tuh emang suka ceplas-ceplos gini, jadi maaf ya? "

Yunseong menatap Wonjin lalu menghela napas, " oke, emang ga baik sih kita marahan cuma gara-gara ini. Gue juga minta maaf, "

" Jadi clear ya? Yuk, kita jajan! " Komando Minhee. Wonjin dan anak-anak panitia lain keluar mengekor Minhee.

Minhee melirik ke arah Yunseong yang masih anteng menatap laptop lalu menepuk pundak Yunseong, " ketua ga ikut? Atau mau nitip? " Tawar Minhee.

" Ga usah, gue- " Yunseong menoleh ke sisi kanannya dan setengah terkejut mendapat wajah manis Minhee berjarak dekat sekali dengan wajahnya. Yunseong buru-buru menoleh kembali ke depan. Yunseong malu menatap paras rupawan Minhee.

" G-gue ga lapar, " sambung Yunseong gugup.

" Hmm.. kalau susu kotak mau ya? " Bujuk Minhee sambil kembali mendekatkan wajahnya ke arah Yunseong. Yunseong sampai bisa merasakan hembusan hangat di dekat pipinya.

" Ya udah susu cokelat. Btw, muka lo kedekatan! " Seru Yunseong sambil menyingkirkan wajah Minhee dengan tangannya.

" Ish, emangnya kenapa sih ketua?! Walau udah sore, aku masih wangi tau! " protes Minhee.

" Gue kan ga ada bilang lo bau. Sana pergi, dah ditungguin tuh! " Usir Yunseong.

Minhee pura-pura kesal dan memasang wajah cemberut yang di buat-buat, lalu pamit pergi.

Yunseong menatap pintu ruang rapat yang sudah ditutup lalu menjatuhkan kepalanya ke meja.








' dia harum strawberry, ' batin Yunseong dengan wajah yang memerah.












H-241






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Monokrom | HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang