Afraid

525 47 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.


Jaemin sadar ada sesuatu yang aneh dari kekasihnya. Sudah 2 minggu ini kekasih mungilnya menghindar dari dirinya tanpa suatu alasan yang jelas. Padahal seingat pemuda bermarga Na itu dirinya dan Renjun tidak terlibat pertengkaran apapun.

Terhitung sejak awal bulan lalu, setiap kali Jaemin mendekati Renjun maka si mungil akan kabur meninggalkan Jaemin yang kebingungan.

Sementara itu di sisi Renjun, sebenarnya dia punya alasan kenapa dirinya terlihat seolah-olah menghindar dari kekasih jangkung nya itu. Renjun takut akan perubahan sifat Jaemin.

Renjun pernah bilang bukan kalau Jaemin itu punya mood yang berubah terlalu ekstrim? Nah, Renjun takut akan hal itu terlebih lagi jika sang kekasih sedang badmood dan menampakkan wajah serius, datar, dan dingin. Terlebih lagi saat ini surai pemuda Na tengah berwana hitam pekat yang menambah kadar ketakutan Renjun.

Na Jaemin + badmood + rambut hitam pekat = ketakutan Renjun.

Berbeda dengan Jeno yang rambutnya kini berwarna sama dengan Jaemin, namun pria Lee itu lebih sering tersenyum walaupun ia juga sering kena ide jahil dari Chenle dan Haechan. Tapi tetap saja akan terlihat sama menakutkannya jika Jeno tengah marah.

Balik lagi pada nasib malang Na Jaemin yang kini berada di kamar gelapnya dan tengah fokus mengerjakan sesuatu di layar komputernya. Sudah setengah jam dia duduk di sana memandangi layar terang itu hingga ketukan di pintu terdengar.

"Na? Kau sudah bangun?"  Terdengar suara Jeno dari luar.

"Sudah! Ada apa?" Jawab Jaemin dengan setengah berteriak.

"Aku dan Jisung akan pergi keluar, tolong bangunkan Renjun nanti! Dan jangan lupa untuk makan! Aku pergi dulu!"

"Ya! Sampai jumpa!"

Setelah itu terdengar suara langkah kaki serta suara Jisung yang menanyakan dirinya dan Renjun. Tak berselang lama suara pintu tertutup terdengar, itu artinya hanya ada dia dan Renjun sekarang. Mengingat kenyataan itu Jaemin memutuskan untuk mematikan komputernya dan beranjak dari kamar menuju ruang tengah. Menonton tv sekaligus menunggu kekasihnya bangun.

Setengah jam berlalu dan belum terlihat gerak-gerik Renjun akan keluar dari kamarnya. Jaemin masih pada tempatnya sembari memesan makanan untuk dirinya dan Renjun.

Klek!

Jaemin menoleh begitu terdengar suara pintu terbuka. Renjun nya sudah bangun. Dan lihatlah, begitu menggemaskan nya kekasih mungilnya itu. Rambut yang masih acak-acakan, pijama putih bergaris yang kancing atasnya terbuka dan menampakkan tulang selangka yang seksi. Sungguh, pemandangan ini membuat hasrat Jaemin menjadi naik.

Sementara itu Renjun yang masih diambang sadar berjalan menuju kamar mandi tanpa tau jika ada seseorang yang tengah menatapnya dengan seduktif. 5 menit cukup baginya untuk mencuci muka dan gosok gigi. Tak lupa merapihkan kembali atasan piama nya yang turun hingga menampakkan tulang selangka.

Just Norenmin 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang