Ketika sedang berjalan, entah mengapa mikasa merasa seperti ada yang mengikuti nya tetapi dia tetap melanjutkan jalan hingga sampai ke apartemen nya, setelah itu mikasa langsung masuk kedalam sedangkan levi tersenyum senang, sebab jarak rumah levi dan apartemen mikasa tidak terlalu jauh.
'akhirnya aku menemukan tempat tinggalmu mikasa' batin levi tersenyum tulus
Mikasa sudah berada didalam kamarnya, dia masih membayangkan kejadian beberapa menit sebelumnya, lelaki yang selama ini ia hindari, akhirnya bertemu lagi, mikasa banyak melihat perubahan yang terjadi pada levi, mulai dari penampilannya yang dulu selalu rapih dan bersih, sekarang menjadi sebaliknya.
'apa yang sebenarnya terjadi padamu? mengapa kau terlihat seperti tidak terurus?' batin mikasa
Pada saat siang hari ketika mikasa hendak ingin tidur siang, tiba tiba pintu kamar apartemen mikasa diketuk oleh seseorang, mungkin eren? entahlah'
Mikasa langsung membuka kan pintu kamarnya, mikasa terkejut karena yang datang bukan lah eren, melainkan levi, lelaki yang selama ini ia hindari
"apa aku mengganggumu?" tanya levi sedikit menetralisir kan rasa gugupnya
'ya kau sangat mengganggu' batin mikasa
"oh tidak, ada apa? darimana kau tau bahwa aku tinggal disini?" jawab sekaligus tanya mikasa
"ah tadi pagi aku sempat mengikutimu, aku minta maaf" ucap levi sedikit membungkuk
"ya baiklah baiklah, mari masuk" ucap mikasa lalu mengajak levi masuk
Levi menaruh sesuatu dimeja makan mikasa, katanya itu adalah minuman favorit mikasa, dia sengaja membelikannya supaya mikasa tau, bahwa dirinya tidak pernah lupa apapun tentangnya
"apakah kau sudah menikah dengan eren?" pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut levi
Mikasa membelalakkan matanya lalu sedetik kemudian mikasa menggeleng sebagai jawaban
"tidak"
"tidak?"
"ya, aku tidak menikah dengannya"
"kenapa?"
"bukan urusanmu"
Hening
Tiba tiba saja tidak ada yang bersuara, hanya ada suara ketukan jam, hingga beberapa saat levi memilih untuk membuka topik"mika" panggil levi dengan nada lembut
"hm?" jawab mikasa
"aku ingin seperti dulu lagi" ucap levi tersenyum miris
"maksudmu?" mikasa tidak faham dengan apa yang levi ucapkan
"aku ingin kau dan aku bersama lagi seperti dulu, aku tau aku bukanlah laki laki yang baik, bahkan waktu itu aku sempat dibuat berpaling darimu, aku menyadari setelah kau pergi, semuanya berubah, aku rindu masakan mu, rindu suara mu yang suka sekali bercanda ria bersamaku, aku rindu semuanya mikasa, aku menyesal" ucap levi sedikit menundukkan kepalanya lalu menggenggam erat tangan mikasa
Mikasa masih mencerna kata kata levi, dia tidak percaya jika levi mengatakan itu, dia senang, tapi dilain sisi dia juga merasa kecewa yang amat sangat mendalam, dia masih ingat betul apa yang levi lakukan, levi acuhkan mikasa begitu saja dan itu membuat hati mikasa sakit
Mikasa melepaskan genggaman tangan levi lalu mengelusnya pelan, menatap mata tajam levi dengan tatapan sayu, begitupun pada levi, levi menatap manik indah mikasa dengan tatapan sayu
"maaf aku tidak bisa menjawab sekarang, aku masih membutuhkan waktu untuk sendiri" ucap mikasa
Hati levi seperti tertancap seribu jarum, sebegitu nya kah mikasa kecewa kepada levi? levi semakin dibuat menyesal, tapi levi tidak menyerah, dia tetap bertekad untuk bersatu lagi bersama mikasa