8. Motorbike

6.1K 177 103
                                    

Holla gimana kabarnya kalian semua

Masih lancar puasanya

Happy reading semoga kalian suka..

Lucas baru saja keluar dari lorong itu, setelah mendapat kesadaran penuhnya. Ia pun pergi meninggalkan Ashley disana dalam keadaan sedikit kacau akibat ulahnya.

Sementara Ashley masih terdiam disana, mengingat ucapan Lucas sepuluh menit yang lalu. Sebelum Lucas pergi meninggalkannya

"Kau lah satu-satunya wanita yang berani mengatai ku, membuat mobil ku rusak dengan jepit rambut mu, dan di hari yang sama, kita bertemu di mansion mu, tepatnya di ruang kerja ayah mu, kau tidak merasa bersalah saat melihat ku, bahkan kau menantang ku dan mengejek ku di depan ayahmu, di saat aku mencium mu kau memilinti junior ku. Sedangkan leher jenjang mu dan dua gundukan dadamu membuat akal sehat ku tidak berfungsi. Membuat ku ingin selalu mensesapnya, menjitatinya bahkan meresmasnya sampai kau berteriak dan menyebut nama ku dengan suara sexy mu"-

Ashley mengingatnya jelas semua ucapan Lucas, bahkan sebelum Lucas pergi, Lucas sekilas mengecup keningnya. Hal itu, membuat jantung Ashley berdetak dengan cepat.

Kemudian Ashley memegang jantungnya, merasakan detak jantungnya yang tak seperti biasanya, sampai Ashley berbicara pada dirinya sendiri, sambil menetralkan detak jantungnya yang begitu cepat. " Lucas sialan, brengsek.dia membuat jantungku berdetak kencang dan meninggalkan ku begitu saja. Arggghhhh sialan"-

Ashley pun tak ingin mengingatnya lagi, akhirnya Ashley memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

©©©©©©©©

Lucas tersenyum penuh arti sembari melangkahkan kakinya keluar dari lorong itu.

Tak di sangka oleh Lucas. Alena sudah berada di depannya. Bersandar di dinding lorong tepatnya tidak jauh dari keberadaan Ashley

Melihat Lucas berjalan tanpa mau meliriknya, Alena mengatakan sesuatu pada Lucas "Wow.. Tak kusangka, jalang kecil itu bisa menggodamu"- tanya Alena dengan kekehannya.

Lucas tak menghiraukan ucapan Alena. Menganggap Alena hanya sebuah angin yang lewat di kupingnya. Ia pun terus berjalan. Tanpa memberhentikan langkahnya.

Sampai pada akhirnya. Lucas berhenti di saat Alena mengatakan hal buruk tentang Ashley- " Aku tidak menyangka, jalang bodoh itu bisa membuat mu tergoda, atau jangan-jangan, jalang kecil itu sudah memberikan mu sesuatu yang sangat menggiurkan. Ckk.. Aku bisa saja melaporkan kejadian ini pada Paman Matthew. Dan kemungkinan..."- Alena tidak meneruskan ucapannya. Ia melihat Lucas berhenti dan menatapnya sembari tersenyum mengejek Alena

"Ckk.. Apa aku tidak salah mendengarnya, kau menyebut Ashley jalang kecil, dan bodah, lalu sebutan yang pantas untuk mu? Pelacur, bitch, atau wanita murahan. Asal kau tau, tanpa Ashley menggoda ku, aku sudah tergoda olehnya, bahkan Ashley jauh lebih hebat darimu, dan satu lagi, jika Paman Matthew melihat kejadian itu, kemungkinan besar aku dan Ashley akan di nikahkan. Akhh aku menjadi ingat perkataan Paman Matthew di ruang kerjanya."- Lucas menimpali ucapan Alena dan tersenyum mengejeknya sembari melipat kedua tangannya di dada bidangnya.

Alena mencoba mengontrol emosinya di depan Lucas dan berpura-pura tidak terpancing emonsi dengan ucapan Lucas yang terdengar begitu sarkas di telinganya.

Three Weeks In Love ( Season I End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang