1

11.1K 677 18
                                    

Dor...

Suara itu mengagetkan anak berumur 10 tahun yang tengah berjalan jalan di sekitar taman dengan senyum ceria khasnya.

"Itu suara apa?" tanya anak itu kepada dirinya sendiri, lalu mendekati asal suara tersebut dengan rasa herannya.

"Aneh....Adskan nggak pernah denger itu suara ap" ucapnya terputus kala ia melihat ibu yang sudah melahirkannya dan membesarkannya dengan tulus dan kasih sayang yang berlimpah telah tergeletak tak berdaya dengan bersimbuh darah.

"Bunda!!!!" Teriak anak itu ditengah rasa khawatirnya.

"Bun...bunda kenapa" ucap anak itu dan mendekat ke arah ibunya.

"B..bunda n..nggak pa..pa..sa..yang"ucap ibunya itu dengan suara yang terbata-bata sambil memegang pipi anaknya dengan tangan yang sudah berlumuran darah.

"Tapi bunda berdarah...tangan bunda ada darahnya"ucap anak itu khawatir setelah mengetahui ibunya yang sudah tidak berdaya tersebut.

"Kan bunda u...udah bil..Lang b..bunda n..nggak pa..pa sayang" ucap ibunya meyakinkan anak itu agar anaknya tidak khawatir dengan keadaannya.

"Bunda diem...bunda jangan banyak gerak" tegas anaknya.

"Ads..ka..n sayang sama b..bunda kan?"tanya ibunya,

"Iya bunda Adskan sayang sama bunda melebihi apapun, dan Adskan nggak mau bunda sampe kenapa napa" ucap anak itu sambil menahan air mata yang akan mengalir juka ia mengedipkan matanya.

"B..bunda juga sa..yang sa..ma adskan, adskan jaga di..ri ba..ik baik ya, m..maafin Bunda"ucap ibunya tersebut.

Dan itu merupakan kata kata terakhir yang diucapkan oleh wanita yang sangat dicintainya melebihi apapun tapi tak lebih dari cintanya kepada Tuhan.Bundanya sudah menghadap sang Pencipta, lalu Adskan bisa apa.

Saat Adskan sedang merenungi kepegian bundanya tiba tiba sorot matanya menangkap suatu benda yang nampak asing bahkan tidak pernah dilihatnya sekalipun.

Dengan langkah perlahan lahan anak itu mendekati benda yang ia temukan tak jauh dari tempat bundanya tergeletak.

"Ini..ini yang bikin bundanya Adskan nggak bisa bangun lagi .Benda ini udah bikin Bundanya Adskan meninggal" ucap anak itu lalu terjatuh sambil menangisi bundanya yang kini sudah tidak bernyawa dengan keadaa yang mengenaskan.

"Nggak ini cuma mimpi kan, bunda nggak mungkin ninggalin Adskan, iya pasti ini cuma mimpi, pasti disana bunda lagi khawatir Adskan nggak bangun-bangun, adskan harus bangun, ayo Adskan bangun ini cuma mimpi aja kok" ucap anak tersebut sambil meyakinkan dirinya bahwa peristiwa yang ia lihat hanyalah mimpi belaka.

"hiks..."

"Bunda...."

"Kenapa bunda ninggalin adskan" lirih anak tersebut.

"MOMMY!!!"

Tiba tiba saja ayah dan ketiga kakaknya menghampiri seorang wanita yang sudah bersimbuhkan darah dan sudah tidak bernyawa lagi.

"Dad mommy nggak papa kan" ucap kakak pertamanya, kakak dari anak yang sedang mematung sambil memegang pistol yang tadi ia temukan atau yang kerap dipanggil Adskan.

"Dad kenapa mommy dingin dad" ucap kakak keduanya Adskan dengan panik.

"Mommy...Mommy bangun... Mommy marah ya sama kita..gara gara kita jarang dirumah aku minta maaf mommy.. dad bilangin sama mommy dad, mommy nggak bangun pasti gara-gara kita jarang ada dirumah, mommy pasti marah dad makanya nggak bangun-bangun, bangun mommy" ucap kakak ketiganya sambil menggoyangkan tubuh ibunya berharap mata ibunya akan terbuka kembali.

GioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang