18

1.6K 140 2
                                    

Gio membuka matanya dan melakukan aktivitas yang tak seperti biasanya, biasanya gio bisa bergerak bebas, sekarang tidak, bagaimana bisa bebas kalau keluarganya bertindak seenaknya tanpa memberi tahunya terlebih dahulu.

"Anjing ni keluarga, astagfirullah nggak boleh misuh gioo" ucap gio sambil mengelus dadanya

"Sabar ya gi"ucap gio sambil menepuk bahu gio

"Anjing lu ngagetin gue"ucap gio

"Ya maap gi habisnya gue kesenengan lihat Lo masuk hari ini"ucap Doni

"Hmm"

"Oh ya nasib si Aldo gimana?"ucap gio

"Oh iya Lo belum tahu yaa"ucap Doni

"Tahu apa?"ucap gio

"Kemungkinan Aldo itu adeknya Brayen yang ilang"ucap Doni

"Loh kok bisa, tahu dari mana lu?"tanya gio

"Jadi orang tua Aldo yang dulu itu ternyata musuh alias orang yang udah nyulik adeknya Brayen, dan Aldo itu anak satu satunya dari musuh orangtuanya Brayen dan lagi Aldo seumuran sama adeknya Brayen yang hilang, dan sekarang kita tinggal nunggu hasilnya"jelas Doni

"Nunggu berapa lama?"tanya gio

"Katanya sih lusa dah keluar"ucap Doni

"Lama amat"

"Ya Lo pikir cuma mereka doang yang di urusin ma dokter"ucap Doni

"Iya juga sih ya"

"Ngemeng ngemeng yang jagain Lo serem serem anjim, kalo Lo nyuruh bunuh gue keknya gue dah mati dalam satu pukulan deh"ucap Doni

"Alay lo Don"

"Emang kenapa???masalah"jawab Doni

"Udah kek cewek aja lu Don sensi"

"Om jangan Deket Deket ya gue risih kalo mau jagain gue dari jauh aja "

"Tapi tun muda.."

"Nurut apa gue kabur"

"Anda tidak akan pernah bisa kabur dari kamu tuan muda"

"Kan belum pernah gue coba, kalian mau nyobain om??"

"Baik tuan muda kita awasi tuan dari jauh"

"Nah gitu dong "

"Jangan kabur ya tuan kalau tidak keluarga kami taruhannya"

"Hmm..i....iya"

Bodyguard gio pun mulai mengawasi gio dari jauh

"Tadinya Lo ada niatan buat kabur ya gi"tebak Doni

"Iya Don cuma gue dah tahu tabiat keluarga gue kayak gimana jadi gue nggak bisa egois"jawab gio

"Emang anjing bokap ma Abang Abang lu gi"jawab Doni

"Dari dulu njir "

"Lagi ghibain apa say"ucap Brayen tiba tiba di tengah tengah percakapan gio dan Doni

"Ngomongin keluarga saya, cus gabung"ucap gio sambil melebay lebaykan kata katanya

"Anjir lu gi, lu nggak papa kan lu nggak diapa apain sama mereka kan??"ucap Brayen

"Heh brayenn gue itu di bawa paksa ke rumah gue, bukan duculik, tenang aja kali"jawab gio

"Habis bokaplu ngeselin nyuruh kita jauhin Lu"adu Brayen

"Si pak tua ngomong gitu??"ucap gio

"Ya kurang lebih"jawab doni

"Ngomong ngomong ya Bray semoga Aldo beneran adek lu yang ilang, biar Aldo punya keluarga dan kalian akhirnya nemuin si bungsu yang hilang"ucap gio

"Aamiin"ucap brayen mengaamiinkan

Skip...

"Maksud anda apa menyuruh sahabat saya jauhi saya"ucap gio kepada Johan dengan menekankan kata sahabat

"Karena mereka pengaruh buruk untuk kamu adskan" jawab Johan dengan entengnya sambil terus menatap layar ponselnya

"Atas dasar apa anda mengatakan Mereka pengaruh buruk untuk saya, mereka selalu ada buat saya sedangkan kalian?? Hahahaha kemana saja kalian saat saya masih berharap kalian meminta maaf pada saya, jangan minta saya untuk jauhi mereka cukup kebebasan saya saja yang kalian rebut jangan pertemanan saya, karena dengan mereka saya merasa aman merasakan kenyamanan merasakan apa yang tidak kalian berikan kepada saya, dan karena mereka juga saya masih bertahan, jadi jika anda ingin saya menjauhi mereka mohon maaf lebih baik saya mati dari pada harus menghindari mereka atau bahkan meninggalkan mereka, kenapa saya jadi ngomong banyak seperti ini toh anda juga tidak peduli dengan saya, hahaha sia sia saja saya berbicara dengan tuan johan El gobson yang terhormat" ucap gio dengan penuh penekanan

"Oh ya jika anda ingin saya berubah dan menjadi adskan seperti dulu paling tidak cari tahu kesukaan saya apa dan saya paling tidak suka dengan apa, anda jangan hanya menuntut tapi anda juga harus berusaha jangan malah membebankan semua tanggung jawab Anda kepada anak anak anda yang lainnya"ucap gio

"Dan jangan pernah menuntut apapun dari saya, saya bisa memaafkan anda dan mereka saja itu sudah menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa bagi kalian, tapi nyatanya saya belum bisa mengikhlaskan apa yang kalian lakukan di masau lalu kepada saya, jadi selagi saya masih bisa sopan kepada anda dan anak anak anda tolong hargai itu,karena untuk berbicara sopan dengan kalian itu perlu menahan gejolak api dan menahan memori masa lalu yang terus berputar tentang bagaimana kalian dengan tidak beradab nya mengusir saya dan tidak membekali saya apapun, jadi tolong hargai saya jika anda ingin saya tinggal di sini"ucap gio lalu meninggalkan Johan yang sedang termenung menatap layar ponselnya







































Makasih ya, yang dah mampir ke cerita ini

Maaf banget jarang update

GioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang