l i m a

138 30 7
                                    

I r e n e

.
.
.

T a e h y u n g

.
.
.

Nonbaku with atikadty.

.
.
.

Cekidot

.
.
.

Taehyung dan Irene sering berantem dan terkadang tak mau saling mengalah satu sama lain, terutama Bae Irene. Alhasil, Taehyung lah yang harus meminta maaf karena sudah dua hari mereka tak sering tegur sapa. Tapi lucunya, Irene tetap kirim kotak bekal makan siang ke Taehyung.

‘Urusan ini beda lagi’ kata Irene gitu.

Dua hari udah biasa karena berantem antara mereka memang lumrah. Namun jika Taehyung pikirkan lagi— Apa iya, dirinya berlebihan? Apa menjalani tanggung jawab itu harus sampai kaya gini; melarang Irene untuk dekat sama cowo lain.

Dan parah nya Taehyung malah bimbang.“Gue cuma ga suka dia nangis karena cowo terus— Eneg anjir”

Taehyung melepas nafas berat disana mau masuk kerumah Irene saja ragu- ragu tak berdaya, padahal biasanya juga nerobos, ambil jus dikulkas dan nyalahin tv dengan volume besar biar Irene bangun.

Konci rumah Irene aja ada di Taehyung, ya meski duplikat.

Loh Taehyung? Kenapa ga masuk kedalem, Irene ada noh lagi bikin nasi goreng, ayo masuk” Ujar Tante Raeya dan Taehyung yang sedikit menggaruk tengkuknya, aslinya ia mau balik lagi aja kerumah karena belum mau ketemu Irene.

“Eng— Pulang aja deh Tante, titip salam aja sama Irene. Besok pengumuman tentang perkemahan Pramuka. Irene jarang pegang handphone soalnya.” Ujar Taehyung dengan senyuman tipis di sana hingga Tante Raeya menganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum.

“Yasudah— tapi, serius ga mau kedalem? Irene rada aneh soalnya”

Ucapan itu mampu membuat Taehyung menaikkan alisnya walau ia sedikit rasa tau penyebabnya.

“Tidak deh Tante, saya pulang aja. Takut nya.. —em— Pulang aja deh Tan, Terimakasih ya” Wanita cantik itu hanya bisa tersenyum dan mengangguk, dan kalau kaya gini Tante Raeya tau persis apa penyebab nya.

“Siapa Mah?”

Suara Irene menyaut dari belakang mereka dengan apron yang belum ia lepaskan, matanya memandang pada Taehyung yang sedang melangkah pergi dari rumah ini, Irene menatap diam pada Taehyung yang sedang mencari konci motor di jaket denim kebanggaan miliknya.

“Beluk mau baikkan dek?”

Mamahnya bertanya membuat Irene diam dan menunduk, Irene juga sebenarnya tak tau apa yang membuat mereka bertengkar hingga membuat nya menghela nafas dan menggeleng kan kepalanya pelan.
“Taehyung marah Mah sama aku”

“Dia tetep tanya kabar kamu loh dek”

Irene tau; Taehyung selalu seperti itu, tapi kejadian malam itu benar- benar membuat dirinya kesal meski ia tau itu adalah hal yang baik. Masalah nya Irene sama sekali tak tau apa yang membuat Taehyung berlaku demikian.

“Samperin gih— Mumpung masih nyalahin motor”

Irene mengigit bibir ranum nya pelan entah kenapa Irene takut suasana mereka menjadi canggung, apalagi mengingat Mereke tak saling gurau sapa selama dua hari.

“Iya deh Mah, tapi aku ngomong apa ya sama dia? Binggung”

“Kaya biasa aja dek, kamu juga sering berantem kan sama Tae”

Setelah membuka apron dan menyerahkan pada mamahnya irene menghampiri Taehyung yang terlihat sedang menghubungi seseorang di seberang sana dan motornya yang kembali dimatikan, Irene melangkah ragu dengan kedua tangannya yang saling terpaut kan.

“Kim”

Taehyung belum menyadari kehadiran Irene.

“Taehyung”

Taehyung menoleh dan melihat Irene menundukan pandangan disana.

“Gu—gue minta maa—”

“Rene— Besok Jennie pulang dari Aus dan katanya mau balik ke sekolah kita, Jadi kita balik lengkap lagi kan. Lo ga perlu bagi curhatan Lo ke gue. Selama ada Jennie Lo bisa curhat satu sama lain. Kadang suka pusing denger curhatan cewek.”

Taehyung tersenyum lantas turun dari motor nya dan mengusap surai hitam milik irene yang malam ini tak di kuncir kuda membuatnya terlihat cantik.

“Sorry— Gue minta maaf”

Dan Irene hanya terdiam karena;
Kim Jennie adalah sahabat dia dan Taehyung yang menyukai Taehyung.

Pemuda yang mengusap Surai nya dengan lembut.

Tubicontinu

600 words wkwk, panjang juga💜

SHITFRIEND! [NONBAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang