Bab I: Akhir dan Awal

2.2K 157 34
                                    

"AARRGGHH!"

Teriakan terakhir seorang pria, sebelum pedang yang beralaskan api biru menembusnya.

Pemilik pedang yang mengambil jiwa pria itu, adalah seorang pemuda bersurai blonde dengan mata blue sky yang telah redup. Dia menatap dengan tatapan hampa sembari berlalu.

Dengan tertatih, ia melangkah, menuju mayat seorang wanita bersurai hitam legam dengan cairan merah mengelilinginya.

"Sarada," lirihnya sambil mendekap pemilik tubuh wanita yang telah pucat pasi itu.

Sesaat setelah memeluknya, dia mengeluarkan cairan bening dikedua mata nya yang indah.

'Apakah ini merupakan sebuah kebahagiaan? Happy ending, seperti di dalam dongeng? Nee, Tou-chan, kalau kau berada di posisiku sekarang, apa yang akan kau lakukan? Semuanya musnah dan menghilang. Hanya aku sendiri di dunia ini. Sarada, gomen. Aku tidak bisa menepati janjiku, bahkan untuk menjaga Hima.'

"Nee Kami-sama, jika kau benar-benar ada, ku mohon! Nyawaku memang tidak berarti dan tangan ku telah berlumuran darah tapi kumohon, ubah masa depan ini. Kumohon..."

Pria itu menangis dengan raut wajah dan suara yang sangat putus asa lalu pingsan karena kehilangan banyak chakra.

Pria itu menangis dengan raut wajah dan suara yang sangat putus asa lalu pingsan karena kehilangan banyak chakra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"...ruto."

"...oruto."

"Boruto."

Seseorang dengan suara serak, memanggil sebuah nama.

"Aish, ittai-ttebasa..." ringisnya. Matanya, mengerjap-ngerjap dan mulai melihat lingkungan di sekitarnya. Dirinya terkejut, sesaat melihat seorang pria jangkung yang telah berumur, berdiri di hadapan nya tetapi kakinya tak menyentuh tanah.

Dia melayang!

Pria itu memiliki kulit pucat yang di padukan dengan kimono putih, pada dahinya, terdapat tonjolan seperti tanduk yang memanjang di kedua sisi, dan di bawahnya, terdapat gudodama berjumlah sembilan biji yang membantunya untuk melayang.

"Siapa?" tanya Boruto singkat dan dingin. Matanya memincing tajam bagaikan silet, dan ia mengambil sikap waspada.

"Kau, benar anak dari Uzumaki Naruto? sikap kalian sangat bertolak belakang, ya," suara yang lain menyahut dari arah belakang.

Boruto yang tak menyadari hawa keberadaan di belakangnya, berbalik, dan terkejut, untuk kedua kalinya.

"Hah... jangan membuatnya terkejut, Hamura. Perkenalkan, namaku, Otsutsuki Hagoromo yang sering kalian sebut, Rikudo Sennin."

"Rikudo... Sennin," gumam Boruto. Pupilnya melebar dan wajahnya menegang.

"Kau juga telah sering mendengar namaku selama perjalananmu. Leluhurmu, dari klan Hyuuga. Otsutsuki Hamura."

Back to the past (Boruto Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang