Part 10

188 37 1
                                    

Vote💜
Komen💜
Selamat membaca 💜

Nara terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah jendela, melihat perubahan warna langit yang sedikit cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah jendela, melihat perubahan warna langit yang sedikit cerah. Nara menguap pelan, matanya masih ingin terpejam. Lalu ada objek indah yang menarik mata Nara, yaitu Jungkook, suami nya yang masih terlelap di bawah pinggang Nara. Senyum terurai dari garis bibirnya, andai saja Jungkook dan dirinya menikah karena alasan cinta, hal semacam ini adalah hal yang sangat manis. Sayangnya Nara harus menepis hal romantis yang ia lihat sekarang, Jungkook disisi nya hanya saat ia perlu, otak dan hati nya hanya untuk Irene.

Nara teringat ucapan Jungkook untuk meminta membangunkan nya sebelum jam tujuh. Nara mengambil handphone yang berada di bawah bantal nya, lalu menekan tombol yang berada di sisi samping handphone dan memperlihat kan layar arloji jam.

06:45 AM

Ia pun meletakkan kembali handphone nya di bawah bantal setelah tau sebentar lagi jam tujuh.

"Jungkook, bangun.. Sebentar lagi jam tujuh"

Ucapan Nara yang lembut tidak bisa membangun kan Jungkook dari mimpi indah nya begitu saja "Jungkook, bangun! Jangan sampai ku siram pakai air ya!" Tidak ada gerakan atau jawaban dari pria yang sudah nyaman di pinggang Nara ini, Nara pun menggoyahkan tubuh Jungkook dengan kencang "Bangun!" Bukannya bangun, Jungkook malah melingkari tangan nya di pinggang Nara dengan kencang. Tentu Nara hampir merona di buat nya "Kau tidak mau...-"

"Irene, diam dulu"

Belum Nara melanjutkan perkataannya, Jungkook menyebutkan nama Irene, padahal yang bersuara adalah Nara bukan Irene. Dengan perasaan yang sudah kesal, Nara mendorong dan menendang tubuh Jungkook dengan kencang hingga suami nya tersungkur di lantai "Ahhhhhh...." Jelas itu sakit bagi Jungkook, pria itu pun duduk sambil memegang pinggul nya karena pantatnya nyeri setelah berciuman dengan lantai yang dingin. Ia menatap Nara yang masih berbaring di ranjang dengan pemilik mata gadis itu terbuka "Kau gila ya!"

"Kau yang gila!" Nara membalikan tubuh dan menarik selimut, lalu meremas nya dengan kuat "Sebentar lagi jam tujuh, Sanah pulang ke kamar mu"

Jungkook pun berdiri dan mengambil dua kartu berwarna gold di atas meja, yang satu milik Nara yang satu lagi milik kamar nya. Ia keluar dari kamar Nara tanpa mengucapkan sepatah kata pun, hanya heran mengapa Nara menendang nya hingga jatuh tersungkur ke bawah. Apa karena Jungkook memeluk Nara? Tapi bukan kah sudah biasa saat berada di rumah, awal nya Nara juga lah yang memeluk Jungkook. Daripada memikirkan sikap Nara yang kadangkala baik kadangkala buruk, lebih baik ia cepat-cepat masuk ke kamar, berharap Irene masih tertidur.

Apa yang di harapkan Jungkook tercapai, Irene masih terlelap. Ia pun berjalan ke arah ranjang dan duduk di tepi ranjang, samping tubuh Irene. Tangan nya terulur dan jempol nya dibiarkan mengelus pipi Irene yang halus seperti bayi. Irene begitu cantik, fikir Jungkook. Selain cantik, hati nya juga baik, sedih rasanya bagi Jungkook menikah dengan wanita lain. Bagiamana jika Irene tau Jungkook sering tidur dengan Nara? Walaupun hanya tidur bersama, Jungkook akan merahasiakan itu, takut jika Irene sakit hati dan pergi dari hidup nya.

Just My Husband || JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang