"SELAMATKAN DIA!! DIA ADALAH SAKSI PENTING DALAM KASUS OPIUM INI!!" Pinta seorang polisi pada dokter.
"Baik khun. Aku akan berusaha untuk menyelamatkan nya. Sekarang tunggulah diluar dulu. Biarkan kami bekerja" jawab dokter itu.
"Baiklah" jawab polisi itu.
Selama berjam-jam polisi itu menunggui saksi penting tersebut diluar kamar operasi. Sementara di dalam, seorang dokter tengah berusaha untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuhnya. Aksi penyelamatan pun dilakukan dengan berbagai cara. Tapi kenyataan berkata lain. Saksi tersebut meninggal karena kehilangan banyak darah.
"Dokter, pasien sudah meninggal. Bagaimana harus kita sampaikan pada polisi itu?" Gumam seorang perawat.
"Sampaikan saja kebenarannya. Memangnya kenapa?" Tanya dokter itu.
"Aku tidak berani dok. Polisi itu terkenal sangat gila. Kalo keinginannya tidak dipenuhi, dia tidak akan segan-segan membunuh" jawab perawat itu.
"Siapa dia?" Tanya dokter itu.
"Jadi dokter Kana tidak tahu siapa polisi tadi ya? Polisi itu namanya Mew. Memang saat bertugas dia kelihatan sangat cool, tapi dia juga tidak segan-segan menyiksa korbannya saat sudah berada di tangannya. Dia polisi yang paling ditakuti di Bangkok ini" jawab perawat itu.
"Oh. Polisi Mew. Ehm .... mengenai saksi ini, biar aku yang bicara dengannya. Bawa dia keluar" pinta Kana.
Perawat itu pun mulai mencabut alat yang ada dalam tubuh pasien tersebut, lalu menyelimutinya dengan kain sampai kepala yang menandakan kalo dia sudah meninggal. Kemudian pintu ruang operasi pun terbuka.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Mew yang langsung berdiri saat melihat pintu ruang operasi terbuka.
"K̄hxthos̄ʹ na. Saksi tersebut meninggal karena kehabisan darah. Kami sudah berusaha" sesal Kana.
"Sial!! Sebelum meninggal apakah dia berpesan sesuatu?" Tanya Mew.
"Tidak" jawab Kana.
"Baiklah. Kalian, hubungi keluarganya" pinta Mew pada 2 anak buahnya.
"Baik p'." Jawab salah 1 anak buanya
"Khop khun dokter......."
"Kana. Namaku Kana" jawab Kana.
"Ok" pamit Mew sambil berlalu pergi.
Sepeninggal Mew membuat para perawat keheranan. Pasalnya Mew tidak pernah mengucapkan terima kasih sebelumnya. Begitu juga dengan anak buah Mew yang lain. Kana pun meminta perawat untuk mendorong pasien yang dia operasi tadi ke kamar mayat.
Kana yang sudah lelah itu pun kembali ke ruangannya untuk berkemas-kemas, karena sudah waktunya bagi dia untuk pulang ke rumah. Selagi berkemas, Kana melihat pesan yang belum dia lihat karena terhambat untuk mengoperasi pasien. Di pesan itu adiknya Natharin mengatakan kalo makan malamnya sudah disiapkan dan meminta agar Kana cepat pulang.
Kana tidak membalas pesan tersebut dan langsung pulang ke rumah. Memang di meja sudah disiapkan makan malam, tapi Natharin tidaklah berada disitu. Makan malam yang disiapkan Natharin masih utuh dan sudah dingin. Terbukti kalo Natharin menunggu kepulangan Kana. Kana pun mulai mencari-cari keberadaan Natharin dengan bertanya pada tetangga dan orang yang lewat. Tapi tidak ada yang tahu kemana Natharin.
Kana pun menuju kantor polisi untuk melaporkan hilangnya Natharin. Tapi polisi disana menanggapi laporan Kana hanya sepintas lalu. Dari kantor polisi Kana kembali ke rumahnya, mana tahu saja Natharin sudah kembali. Semalaman Kana menunggu kepulangan Natharin di teras rumahnya sampai besok pagi. Tapi Natharin tak kunjung pulang ke rumah.
Setelah membersihkan diri, Kana yang sedang tidak bertugas di rumah sakit, membawa foto Natharin untuk dimasukkan ke koran orang hilang. Kana juga menempelkan foto Natharin di jalan-jalan yang sudah dia buat menjadi selebaran.
"P' Mew, bukankah itu dokter yang semalam?" Tanya seorang pria pada Mew.
"Iya. Dokter Kana. Sedang apa dia?" Tanya Mew.
"Sepertinya dia sedang memasang selebaran di jalan-jalan. Apa perlu aku cek?" Tanya pria itu pada Mew.
"Boleh juga. Cek sana" pinta Mew.
Pria itu pun melihat selebaran yang ditempelkan Kana di setiap tembok di jalan-jalan. Kana pun memberikan selebaran itu padanya dan meminta tolong jika bertemu dengan adiknya bisa langsung menghubungi nomor telepon yang sudah tertera dibawah. Pria itupun hanya mengangguk.
"P', ternyata dokter itu mencari adiknya" ujar pria itu.
"Oh ya? Ada fotonya?" Tanya Mew.
"Ada p'. Nih" jawab pria itu sambil menyerahkan selebaran itu pada Mew.
"Earth, Zee, lihat. Apa kalian masih ingat kita pernah bertemu dengan anak kecil ini di ..... di ...... dimana ya. Aku sudah lupa" ujar Mew mengingat-ingat.
"Aku ingat p'. Anak kecil ini kan waktu itu hampir disandera sama Tiger sewaktu p' mau menangkap dia. Tapi gagal gegara anak ini, makanya p' marah-marah. P' ingat?" Tanya Earth.
"Astaga. Jadi itu adiknya dokter Kana ya. Namanya Natharin. Anak yang manis. Kalian, cari tahu dimana anak ini" pinta Mew.
"Baik boss" ucap keduanya.
Earth dan Zee pun menyelidiki kasus Natharin dan ternyata Kana pernah melaporkan kasus tersebut di kantor polisi dekat rumahnya, tapi tanggapan mereka hanya biasa saja dan tidak ada penyelidikan lebih lanjut. Earth dan Zee pun mengambil kasus tersebut dan mulai mencari dimana keberadaan Natharin. Kana pun turut dipanggil dalam hilangnya kasus adiknya.
"Selamat siang dok" ucap Mew yang mendadak datang ke rumah Kana.
"Siang. Bukankah anda polisi yang......."
"Iya. Namaku Mew. Ini 2 asistenku Earth dan Zee. Kedatanganku kemari untuk menanyakan berita hilangnya Natharin. Boleh aku masuk?" Tanya Mew.
"Oh. Silakan pak. Apakah adikku sudah ditemukan?" Tanya Kana.
"Kami masih mencarinya. Tapi kami mau tahu hubunganmu dengan adikmu selama ini. Apakah baik?" Tanya Mew.
"Baik. Baik sekali. Sebenarnya dia bukan adik kandungku. Aku mengadopsinya saat dia berumur 3 tahun. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan dan hanya dialah yang masih bertahan hidup. Waktu itu Natharin sempat koma selama 2 minggu. Setelah sadar, dia melupakan semuanya ternasuk kecelakaan yang menimpa dirinya" cerita Kana.
"Hmm ... tragis sekali. Anak 12 tahun seperti itu sudah harus kehilangan orang tua" ujar Mew.
"Iya. Tapi dia anak yang hebat. Walaupun orang tuanya sudah meninggal, tapi tetap melalui hidupnya dengan ceria" jawab Kana.
Drrrttt ... drrrttt
"Ya. Ada apa?" Tanya Mew.
"........"
"Apa katamu? Apa kabar itu bisa dipercaya?" Tanya Mew.
"........"
"Baiklah. Besok aku akan berangkat kesana" ujar Mew sambil menutup telepon nya.
"Ehm ... Kana ... aku rasa besok kamu harus ikut aku ke Kamboja" ujar Mew.
"Untuk apa pak?" Tanya Kana penasaran.
"Karena diyakini kalo Nattharin ada disana" jawab Mew.
"A-apa? Ke-kenapa Nattharin bisa sampai berada disana? Apa yang terjadi dengannya?" Tanya Kana.
"Nattharin diculik oleh bandar narkoba yang diburon interpol saat ini yaitu Tiger" jawab Mew.
"Ta-tapi kenapa Nattharin bisa sampai jatuh ke tangan Tiger? Bukankah Nattharin berada dirumah saja?" Tanya Kana.
"Kana, jujur kalo aku pernah melihat Nattharin sewaktu aku mau menangkap Tiger. Waktu itu Nattharin mau belanja di mini market dan Tiger sembunyi disana. Saat aku menerobos masuk ke dalam supermarket, Tiger menjadikan Nattharin sandera dan membawanya pergi. Sampai sekarang aku mencari tahu keberadaan Tiger dan anak itu sampai aku tahu kalo anak itu adalah adikmu" cerita Mew yang membuat mata Kana membulat.