Chapter 4

448 46 3
                                    

Setelah mereka tiba di Bangkok, Mew dan Kana pun berpisah setelah sebelumnya Mew mengatakan pada Kana kalo dia sudah memerintahkan informan nya untuk mencari keberadaan Nattharin. Setelah mengucapkan terima kasih, Kana pun pergi. Sementara Mew kembali ke kantor untuk melapor pada komisaris selama berada di Kamboja.

"Pak.." sapa Mew.

"Mew .. masuklah. Ayo duduk. Katakan padaku bagaimana penemuanmu selama berada di Kamboja?" Tanya Alexander.

"Tidak begitu bagus. Aku sudah berhasil menangkap Tiger saat dia sedang melakukan transaksi human trafficking di pelabuhan bersama orang Korea. Waktu kutanyakan soal Khun Sam, dia memilih untuk menggigit lidahnya sendiri" kesal Mew.

"Human trafficking di Bangkok juga makin lama makin mengkhawatirkan. Apalagi sekarang banyak orang tua yang datang untuk melaporkan hilangnya anak mereka" ucap Alexander.

"Sepertinya kita ada tambahan kasus baru lagi selain kasus opium" jawab Mew.

"Menurutku ini dilakukan oleh orang yang sama. Jika kita tahu siapa Khun Sam maka kasus ini akan selesai dengan sendirinya, karena kita sudah menangkap otaknya" ujar Alexander.

"Iya. Itu benar" jawab Mew

"Oh ya, malam ini kamu mau makan malam dirumah? Aku akan memasak makanan kesukaanmu" ajak Alexander.

"Boleh juga. Kebetulan aku sudah lapar" jawab Mew.

Setelah bersiap Alexander dan Mew pun kembali ke rumah. Sesampainya di mansion besar milik Alexander, mereka disambut maid sambil membawakan tas kerja milik Mew. Alexander pun menuju ruang atas untuk ganti baju, sementara Mew duduk di ruang tamu sambil membaca sampai waktunya dipanggil untuk makan malam.

Selesai mengganti baju, Alexander langsung menuju dapur. Tapi langkahnya tertahan pada saat maid membuka pintu dan seorang wanita dengan elegan masuk ke dalam rumah dan duduk disamping Mew.

"Kapan kembali dari Dubai?" Tanya Mew.

"Semalam sore" jawab wanita itu.

"Lalu kedatanganmu mau apa kemari, Gladys?" Tanya Alexander.

"Aku mau mengajukan cerai" jawab Gladys sambil meletakkan amplop besar coklat di meja.

"Apa hanya karena kalian tidak punya anak lantas kalian mau bercerai?" Tanya Mew.

"Bukan itu. Aku hanya merasa sejak dia menduduki jabatan sebagai komisaris, dia sudah berubah menjadi diktator juga. Hal kecil pun dia selalu merubahnya menjadi hal besar" jawab Gladys.

"Katakan saja kalo kamu sudah menemukan yang lain selama melakukan perjalanan. Jangan menjadikanku sebagai alasanmu untuk bercerai" kesal Alexander.

"Apa kamu kira aku wanita yang suka berselingkuh dengan pria lain?" Teriak Gladys.

"Hanya dirimu yang tahu. Sudah berapa banyak foto panas yang beredar? Kalo bukan karena mereka memandangku sebagai komisaris, mereka pasti sudah menjadikanku konsumsi publik" teriak Alexander tak kalah keras.

"SUDAH!! HENTIKAN!!! Mengapa setiap aku datang, aku harus mendengar pertengkaran kalian? Tidak bisakah kita makan malam dengan tenang? Ibu .... ayah" ucap Mew dengan tangis yang tertahan.

"Mew, makan malammu sebentar lagi akan siap. Ayah akan menyiapkannya" jawab Alexander.

"Tidak. Aku tidak selera lagi. Aku pulang saja" kesal Mew yang langsung berjalan keluar.

Kepergian Mew dari rumah membuat Alexander dan Gladys merasa sangat berdosa. Padahal sangat jarang bagi Mew untuk bisa diajak makan malam dirumah sejak dia menjadi polisi.

"Demi Mew.......apakah hubungan kita masih bisa diperbaiki?" Tanya Alexander yang duduk di sofa dengan kepala menunduk.

"Dari dulu aku sangat mengharapkan kata-kata itu keluar dari mulutmu. Tapi kenapa baru sekarang harus kamu katakan disaat aku sudah menemukan yang baru?" Tanya Gladys.

"Aku melakukan ini demi Mew. Aku tidak mau dia merasa kecewa pada kita" jawab Alexander.

"Demi Mew? Hahahhahaha .... dari dulu sampai sekarang kamu selalu melakukan ini itu demi dia. Apa kamu tidak pernah sekalipun memikirkan untuk berbuat sesuatu demi aku?" Tanya Gladys dengan senyum nyengir.

"Apa kamu akan menghargaiku? Pernahkah sekali saja kamu menghargaiku didalam hatimu? Jawab saja sendiri" jawab Alexander yang berdiri dari sofa menuju kamarnya.

Gladys yang ditanya seperti itu oleh Alexander hanya diam membisu tanpa bisa berkata apapun. Karena apa yang dikatakan Alexander memang benar adanya. Dia sedikit pun tidak pernah menghargai perasaan suaminya tersebut. Dari awal nikah, Gladys selalu menghina suaminya yang hanya polantas.

Karena selalu dihina, Alexander bekerja keras siang dan malam untuk bekerja. Usahanya tidaklah sia-sia, karena dia dipandang tinggi oleh komisaris besar yang mengangkatnya menjadi captain. Dalam waktu 3 tahun bekerja, Alexander kembali diangkat menjadi deputi yang sudah dipecat karena ketahuan menyimpan opium.

Kedudukan Alexander sebagai deputi pun cukup membuat banyak orang iri dan selalu berpikir bagaimana melucuti dia dari jabatannya itu, terutama para mafia yang berusaha untuk menjebaknya, tapi lagi-lagi Alexander lolos dari jeratan mereka dengan menyita barang haram yang mereka miliki sehingga mereka rugi miliaran.

Dalam waktu 2 tahun Alexander kembali diangkat sebagai komisaris polisi. Dalam pengangkatan nya tersebut, Mew juga turut andil membantunya nya. Saat itu Alexander mendapat kabar dari informan nya kalo ada gembong opium yang bersembunyi di sebuah rumah judi. Alexander pun menuju kesana dan berjumpa dengan Mew seorang remaja bengal yang berada di jalanan bersama dengan adik laki-lakinya yang bernama Boom.

Alexander pun bertanya pada Mew yang saai itu sedang bermain dengan Boom apakah dia mengetahui soal adanya rumah judi. Mew pun berhenti bermain dengan Boom dan berpikir, kemudian berkata kalo dia tahu dan membawa Alexander menuju 1 rumah judi yang letaknya tak berapa jauh dari tempatnya bermain.

Alexander pun segera memanggil anak buahnya yang lain untuk menggerebek rumah judi tersebut. Polisi turut berjaga di depan dan belakang. Saat penggerebek kan dilakukan secara besar-besaran, didalam nya terdapat banyak orang yang sedang menghisap opium. Mereka pun turut ditangkap, begitu juga dengan orang yang bermain judi tersebut. Tapi bos dari rumah judi itu, Wing saat ditangkap malah membawa Boom sebagai sanderanya.

Polisi dan penjahat pun saling berkejar-kejaran di jalan, tapi Boom berhasil dibawa lari oleh Wing. Alexander dengan perasaan yang tak menentu mencoba untuk minta maaf pada Mew atas kehilangan adiknya tersebut. Mew sebisa mungkin tabah menghadapi semua itu dan selalu mencari keberadaan Boom.

Alexander yang merasa berdosa setiap kali berjumpa dengan Mew itu pun mengadopsi nya. Mew dibawa pulang ke rumah untuk dipertemukan dengan Gladys yang juga senang dengan kehadiran Mew di rumahnya. Bagi Gladys, Mew adalah penerang di rumah mereka. Mew pun di sekolahkan di sekolah yang paling bagus.

Saat tamat dari sekolahnya, Mew berkeinginan menjadi polisi seperti Alexander untuk mencari keberadaan Boom. Walaupun Gladys sangat menginginkan agar Mew menggantikan dia di perusahaan, akhirnya luluh juga setelah Mew mencoba bicara dengannya.
Masuk kepolisian Mew melarang Alexander yang saat itu sudah menjadi komisaris untuk mengatakan kalo dia adalah ayah angkatnya. Mew menginginkan agar dia sendiri bisa lulus dari hasil kemampuannya sendiri. Alexander sangat bangga dengan Mew yang bisa lulus dengan nilai yang terbaik.

Police vs DokterWhere stories live. Discover now