Pesona Dia

12 2 0
                                    

Siang sangat menyekat di kulit, Zahira mampir dulu ke Mushollah kampus untuk melaksanakan sholat zhuhur sebelum kembali pulang kerumahnya. Hari ini kelas yang diambilnya memang tidak sampai sore.
Selesai menjalankan sholat dhuhur berjamaah ,satu persatu orang pada meninggalkan mushollah. Tinggallah Zahira di sana. Dan disebelah tirai yang menghalangi batas antara lelaki dan perempuan, terdengar lantunan ayat suci Alquran yang membuat damai pendengarnya.

Zahira terkesima dengan suara yang merdu, tajwid yang baik dan pelafalan yang indah. Sempurna terdengar ditelinga Zahira. Membuatnya terdiam menikmati lantunan demi lantunannya. Sampai selesai.
Dan saat Zahira akan melangkahkan kaki keluar masjid, terdengar ada perbincangan diseberang sana.

"Masya Allah, suara Bang Fandi, begitu bagus. Sampai kehati adem banget" puji seorang lelaki

"Ah,kamu bisa aja. Terlalu berlebih kamu itu San, oh ya Sudah menunggu dari tadi?" Tanya balik Fandi.
"Enggak kok bang. Mendengar suara Bang Fandi, mau berapa lama terasa sebentar. " Diiringi tawa keduanya "Yuk keperpustakaan sekarang." Ajak Hasan.

Disisi lain. Tidak bermaksud mencuri dengar, tapi bagaimana lagi dia ada disitu dan teliga nya masih normal jadi wajar jika mendengarkan obrolan barusan.
Zahira semakin kagum dengan sosok Fandi. Lelaki yang selama ini dia kagumi dan beberapa perempuan yang lainnya yang pasti. Dengan karismanya yang terpancar,sopan santun dan ramah tamah sikap yang ia tunjukkan kepada semua orang yang ia temui. Sungguh akhlaq yang mulia.

Siapa perempuan yang tak ingin menjadi makmumnya,,?

Mahasiswa yang beberapa hari lagi sudah akan Wisuda dengan predikat cumlaude nilai terbaik di jurusannya ini,cukup mengenal dan dekat dengan Zahira,begitupun sebaliknya. Gadis beda angkatan dua tahun dibawahnya,sering sekali sharing,bertanya tentang agama karena mereka Sama-sama ada dalam organisasi keagamaan dikampusnya (Rohis).

Istikhoroh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang