satu

34 1 0
                                    

"Aku janji kepada kamu kalau aku akan menjadi sosok ayah dan bunda buat kamu! "

>>>>>>>>

"DOKTER TOLONG ISTRI SAYA!! "

"M.... Mas to........tolong ka..... Kamu jaga an.... Anak kita Wa.... Walaupun aku nga...... Nggak bisa temenin kamu akhhhh!! " Ujar Tika sambil memegang perut nya yang kesakitan.

"Nggak sayang, kita akan besarin anak kita sama-sama! " Rival pun terus menggenggam tangan Istri nya itu.

"K.......... Kasih na..... Nama anak ki..... Kita Bulan cantika putri! "

"Iya, kamu harus bertahan dan berjuang ya! "

"Maaf Pak pasien akan segara melakukan operasi bapak tolong tunggu di luar! "

"Ta__"

"Sudah lah Val kamu di sini saja bersama papa! " Kata Abraham sambil memegang pundak Anak nya itu.

"Tapi pah"

"Percayalah kepada dokter ! " Rival diam saat mendengar ucapan dari Abraham.

Dokter pun langsung masuk ke ruangan, Rival dan Abraham pun duduk di sebuah kursi tunggu.

Setelah satu jam mereka menunggu tapi dokter belum juga keluar.
"Pah kok lama? "

"Kamu tunggu saja! "

Tak bersilang lama Pintu ruangan pun terbuka, Rival segara bangun dan langsung menatap dokter itu.

"Gimana Dok? "

"Maaf Pak, Kami harus menyelamatkan salah satu dari mereka dan bapa harus pilih istri bapak atau Anak bapak? "

Deg

Air mata Rival menetes saat mendengar ucapan Dari Dokter itu.
Rival diam seribu bahagia dia harus memilih siapa, istri atau anak nya? "

"Kalau bapak kebanyakan mikir bisa-bisa dua nyawa nggak bisa di selamatkan! "

"Tolong selamat kan is_"

"Selamatkan anak nya dok! " Ujar Abraham sambil bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah Rival

Rival pun langsung menoleh ke arah Abraham.
"Papa! " Ucap nya sambil sedikit menyentak kepada Abraham.

"Cepat selamatkan cucu saya! "

"Baiklah kalau ini keputusan dari keluarga pasien! " Dokter itu pun langsung pergi masuk keruangan.

"Pah maksud papa apa? "

"Papa ingin kamu menyelamatkan cucu papa! "

"Tapi Rival sayang sama Tika pah! "

"Kalau Tika meninggal kamu bisa ceri lagi pengganti nya! "
Rival sedikit tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh papa nya itu.

"Rival kecewa pada papa ! "

"Papa nggak perduli! Papa hanya ingin cucu pertama papa selamat "

"Egois! papa selalu saja egois. Kapan si papa mau ngertiin Rival pah? "

Abraham pun menoleh ke arah Rival dan menatap nya tajam.
"Jangan banyak Drama Rival Egi Abraham! "

Rival terkekeh mendengar ucapan Abraham
"Papa bilang Drama? Dimana ot___"

Oekkkk oekkk oekkk

Dokter pun langsung keluar dengan wajah sedih nya.
"Ibu Tika meninggal dunia dan Anak nya selamat, Saya permisi keruangan dulu ya dan Bayi nya sedang di bersihkan! " Dokter itu pun langsung pergi, selepas kepergian Dokter itu Rival menatap Abraham dengan kecewa.

"Anda lihat? Istri saya meninggal. Apa anda puas? Kalau anda masih nggak puas bunuh saya sama anak saya!!Jangan anggap saya anak anda lagi! " Setelah mengatakan itu Rival pun masuk kedalam ruangan.

Abraham terkejut saat mendengar ucapan Rival seperti tadi.

°°°°°°°°°°°°°°°°

Air mata Rival tak bisa lagi untuk di tahan, langkah Rival pun langsung membawa nya ke tubuh Tika yang sudah tak bernyawa.

"Ini yang di maksud dengan kata -kata kamu? "

"Kata nya kamu mau bantu aku buat jagain anak kita? Tapi kok kamu yang pergi? "

Air mata nya menetes sungguh dia tidak bisa hidup tanpa ada nya Tika, Dia sangat mencintai Tika.

"A.... Aku aka....... Akan jaga anak kita dengan baik dan aku akan kasih nama dia Bulan cantika putri sesuai dengan permintaan kamu! "

"Pak bayi nya sudah saya mandikan! "
Rival pun langsung menoleh dan menatap Bayi itu dengan senyum.

"Sini biar saya yang gendong! " Suster itu pun langsung memberikan Bayi itu kepada Rival, setelah memberikan bayi itu pada Rival suster itu pun langsung pergi.

"Tika, kamu lihat dia sama seperti kamu! " Air mata nya terus saja berjatuhan.
Rival pun langsung mendekatkan bibir nya kepada telinga Anak nya itu.

Rival memulai Adzan kan putri nya dengan air mata yang terus jatuh, setelah mengadzankan bayi itu Rival tersenyum kepada Bayi itu.

"Bulan, aku Janji kepada kamu kalau aku akan menjadi sosok ayah dan bunda buat kamu! ".

Abraham pun menyaksikan itu dengan sedikit tersenyum,

.>>>>>>>

Jangan lupa kasih vote dan komentar nya ya

See you

GEMPAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang