dua

20 2 0
                                    

"Rindu tanpa bertemu itu sangat menyakitkan bagi aku"

•••••

Selamat membaca ,

>>>>>

Waktu terus saja berjalan, Kini Bulan Cantika putri sudah masuk SD kelas 1,Anak dari Rival dan Tika itu tumbuh dengan sangat baik walaupun tanpa kasih seorang ibu.

"Bulan sini dulu! "

"Bental ayah! " Ucap anak perempuan Cantik dengan kuncir kuda dan tidak bisa mengatakan 'R' itu berlari menuruni tangga dengan senyum di wajah nya.

"Kenapa ayah panggil Bulan? "Rival pun langsung mengangkat tubuh gembul itu.

" Hmm kenapa yah? " Tanya Rival sambil berpura -pura berpikir

"Ihssss kenapa Ayah? "

"Ayah kangen sama putri Ayah yang satu ini! " Seketika Rival pun langsung mencium pipi tembem anak nya itu.

"Ayahh gelii! ' ujar Bulan dan langsung turun dari gendongan Rival, Rival pun berjongkok dan menyamakan tinggi nya dengan tinggi Bulan.

" Anak siapa si cantik bangat? "

"Anak ayah Lival sama Bunda Tika! " Setelah mengatakan itu tiba-tiba air mata Bulan jatuh.

"Loh kenapa kamu nangis? "

"Bulan hiks kangen bunda! " Tangisan nya pun pecah, Rival yang melihat itu pun merasa kasihan dengan Anak nya itu. Rival menghapus air mata anak nya dan langsung membawa nya ke pelukan nya.

"Sstttt jangan Nangis! Kan ada ayah! "

"Hiks tapi Bulan mau nya Bunda! "

"Jangan nangis ya, nanti bunda kamu sedih di sana! "

"Emang bunda lihat Bulan nangis?" Bulan pun langsung melepaskan pelukan nya dan menatap ke arah Rival.

"Lihat dong, Bulan lagi ngapain aja Bunda tau kok! "

"Gimana cala nya Bunda tau Bulan lagi ngapain aja? "

"Kan Bunda kamu selalu ada di langit dan selalu melihat kamu dari atas! "

"Jadi kalau Bulan lihat langit di sana ada Bunda? "

"Iyah "

Bulan tersenyum lalu dia memeluk Rival dengan sangat erat, Rival pun mengelus rambut putri nya itu.

"Aku juga rindu kamu Tika! " Batin Rival sambil terus mengelus rambut Bulan dan memejamkan mata nya

~~~~~~~~

"Anak ibu menderita kangker otak stadium awal! "

"Nggak dok, nggak! "

"Tapi ini hasil nya bu! "

Mirna pun menoleh ke anak laki -laki nya itu dengan air mata yang menetes.

"Mamah kenapa nangis? " Ucap Anak Laki-laki itu dengan wajah bingung nya .

Mirna nggak menjawab ucapan dari Anak nya itu,langsung saja dia memeluk anak nya itu dengan sangat erat

"Mamah sayang kamu Gempar! "

Gempar atiya yuda, anak dari pasangan Mirna aninda dan Andra farjan. 

"Ayo kita pulang! " Ujar Mirna sambil berdiri tapi sebelum pergi dia menatap dokter tersebut.

"Kami permisi dan makasih dok! "

Dokter itu tersenyum. Mirna pun langsung keluar dari ruangan dokter tersebut.

GEMPAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang