Minhyung, donghyuck, dan juga jaemin sekarang sedang berada di stasionary dekat dengan sekolah mereka.
Minhyung berniat ingin membeli peralatan tulis serta beberapa isi kertas karena buku sekolahnya hampir habis.
Sedangkan donghyuck sudah berada di lemari yang berisikan banyak sekali spidol warna. Ia sangat suka mencoba berbagai macam spidol lalu mencoretnya di kertas yang memang disediakan untuk menulis agar spidol bisa di katakan layak untuk di beli.
Berbeda dengan donghyuck dan juga minhyung, saat ini jaemin berada di luar stasionary. Duduk di depan toko sembari meminum boba yang ia beli sepulang sekolah tadi sembari menunggu kedua sahabatnya itu sampai tiba-tiba,
"Kak jaemin ?"
Jaemin yang merasa namanya dipanggil pun langsung menoleh ke samping dan mendapati ada seseorang berdiri di sampingnya
"Jeno? Hai kita bertemu lagi"
"Kak jaemin kok gak pernah kerumah lagi si?"
Jeno mendudukan dirinya di samping jaemin
"Iya kami lebih sering mengerjakan tugas di perpustakaan kota. Minhyung gak terlalu suka kalau teman-temannya kerumah"
"Kok gitu si? Kan jeno mau liat kak Nana terus"
Jaemin mengerutkan alisnya siapa nana yang dimaksud jeno
"Nana ?" Tanya jaemin
"Hehehe panggilan sayang dari jeno buat kak jaemin" jeno tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit
"Haha ada-ada saja kau jeno"
Setelah itu terdengar pintu stasionary terbuka dan menampakkan minhyung dan juga donghyuck.
"Loh jeno? Kok kamu belum pulang" tanya minhyung
"Iya jeno tadi abis main sama temen ini lagi nunggu pak taeil jemput"
Pak taeil adalah supir pribadi keluarga jung yang ditugaskan untuk mengantar taeyong dan juga jeno kemana-mana.
"Oh yasudah kami pergi dulu ya"
Minhyung dan kawan-kawan sudah mau beranjak dari tempat tersebut namun tiba-tiba jeno menghentikan langkah mereka dengan memegang tangan jaemin.
"Kak jaemin tunggu, nih buat kakak"
Jeno memberikan sebuah pie dengan topping strawberi yang ia beli untuk mengganjal perutnya sembari menunggu pak taeil tadi.
Jaemin melirik pie tersebut. Jika ia menolak pemberian jeno pasti ia akan kecewa. Tapi jujur saja jaemin tidak bisa memakan apapun yang berbau strawberi.
"Jeno. Tapi jaemin ti-"
Omongan minhyung dipotong oleh jaemin
"Untukku? Terima kasih jeno yasudah kami pergi dulu ya bye bye"
Setelah jeno tidak terlihat lagi jaemin pun memberikan kue pie tersebut kepada donghyuck.
"Sering-sering saja jeno memberimu pie supaya bisa aku makan" ujar donghyuck
"Hais kau ini. otakmu isinya makan saja yang dipikirkan"
"Omong-omong sepertinya jeno menyukaimu. Ciye jaemin disukai dedek gemas"
Jaemin yang mendengar itu langsung saja mencubit pipi cubby donghyuck.
"Ada-ada saja kau ini. Sudah ayo cepat kita ke perpustakaan kota nanti tidak ada waktu untuk mengerjakan tugas"
Setelah kurang lebih 2 jam mereka mengerjakan tugas sekolah di perpustakaan kota akhirnya mereka memutuskan untuk segera pulang karena jam menunjukkan pukul 5 sore.
"Kalian tidak mau pulang bersamaku ?"
Donghyuck bertanya kepada minhyung dan juga jaemin karena donghyuck akan dijemput oleh supir pribadi keluarga seo.
Jangan heran kenapa donghyuck tidak pulang dengan haechan. Karena memang donghyuck sudah menghubungi haechan untuk terlambat pulang karena ada tugas yang harus di selesaikan dan haechan pun tak masalah dengan itu selagi donghyuck menghubunginya.
"Tidak hyuck. rumahku bahkan sudah terlihat dari sini" ujar jaemin yang memang rumahnya sangat dekat dengan perpustakaan kota.
Lalu minhyung, ia berniat untuk menaiki bus namun sebelum memberitahu donghyuck tiba-tiba ponsel minhyung berdering.
"Hallo"
"......"
"Aku sedang di perpustakaan kota"
"......"
"Tapi-"
"......"
"Baiklah"
Minhyung pun segera memasukkan ponselnya ke dalam kantung celananya.
"Aku akan pulang dengan mark. Ia akan menjemputku disini"
"Wahh Tumben sekali mark menawarkan tumpangannya kepadamu" ujar jaemin
"Iya tadi pagi memang aku berangkat bersamanya. Dan ia bilang bahwa daddyku sudah ada dirumah. Jika aku dan dia tidak pulang bersama daddy pasti akan mengomelinya"
"Hmm begitu. Yasudah kalau begitu kami pulang dulu ya minhyung bye bye"
Donghyuck dan jaemin pun meninggalkan minhyung sendirian di depan perpustakaan kota. Namun tak berselang lama mobil yang di kendarai mark tiba di tempat tersebut dan minhyung pun langsung masuk.
Selama di perjalanan hanya keheningan yang tercipta di dalam mobil. Baik minhyung maupun mark tak ada yang ingin membuka percakapan diantara mereka sampai dering ponsel mark memecahkan keheningan.
"Halo. Ada apa"
"......."
"Lo dimana sekarang "
"......."
"Tunggu disitu 10 menit lagi gue kesana. Lo jangan nekat"
Mark langsung menutup ponselnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Minhyung merasa ada sedikit amarah dimata mark setelah menerima telfon dari seseorang tadi. Akhirnya minhyung pun memberanikan diri bertanya kepada mark yang masih mengemudi dengan kecepatan yang cukup tinggi.
"Siapa tadi yang menelfonmu mark?"
"Haechan. Gue jemput haechan dulu baru balik"
Minhyung hanya bisa mengangguk. Jujur saja ia tidak pernah bertemu dengan haechan secara langsung. Wajar saja haechan dan mark berada di jurusan IPS sedangkan mark dan donghyuck berada dijurusan IPA. Dan tidak ada hal yang bisa membuat si kutu buku dan selebgram sekolah bertemu.
Walaupun donghyuck kembaran haechan tetap saja baik minhyung dan donghyuck tidak pernah terlibat masalah dengan kembaran dari sahabatnya itu. Minhyung yang tak pernah bertemu dengan haechan dan donghyuck yang tidak mau bertemu mark karena mendengar cerita dari minhyung ia jadi yakin bahwa mark itu orang jahat.
Haii sijeuni
Jangan lupa bintang dan komennya ya
Biar aku semangat nulis 💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBAR (markhyuck)
Fanfiction"Lu jangan deket-deket gue ya kalo disekolah, males gue dibanding-bandingin sama lu" "Nanti jangan lupa pulang bareng ya dek. Tunggu diparkiran"