Lalu lintas pagi ini tidak begitu ramai, setidaknya aku tak perlu khawatir akan terlambat ke sekolah.
Sesampainya di kelas, aku mengambil buku novel kesukaanku dan lantas membacanya. Pagi yang cerah seperti ini tentu tidak akan kusia-siakan tanpa membaca buku novel.
"Mil, novel baru lagi?" aku menghela nafas, baru saja ingin menikmati pagi yang tenang dan tentram sudah dikagetkan dengan kehadiran salah seorang sahabatku.
"Mil jawab dong malah diem aja, udah budeg jangan-jangan?" aku menutup buku novel dengan kasar dan menatap ke arah makhluk yang bernama Fely Arafa tersebut.
"iya"
"ih jutek banget, santai dong bu masih pagi ini" Fely mengambil buku novel yang barusaja kututup dan membolak-balikkan halamannya.
"wah ada apa nih? kayaknya aura mbak Camilla sedang tidak baik-baik saja" aku melihat dengan malas ekspresi jenaka dari makhluk bernama Haikal Winata itu dan dengan berat hati ku beritahu bahwa mereka berdua merupakan sahabat baikku.
"Camilla kalau sehari gak jutekin kita ya bukan Camilla namanya. eh btw Kal udah pernah nyobain kebab pake nasi gak? enak banget tau rasanya" Fely menutup buku dan bertanya antusias dengan Haikal yang kini tengah duduk di meja ku.
"lah iyee bener tuh, kemarin gue juga nyobain dan ternyata cocok ya" mereka berdua bertepuk tangan antusias. sekte manusia mana yang makan kebab pakai nasi?
Pak Yuda sudah memasuki kelas dan seluruh teman-temanku juga bergegas kembali ke mejanya masing-masing karena pagi ini ada kuis rutin geografi. oh ya aku lupa memperkenalkan diri, namaku Camilla Adiba dan kini aku berada di kelas 10 sosial 2.
tok tok tok
aku terkejut ketika mendengar suara ketukan dipintu kelas, tak biasanya ada distraksi sepagi ini.
"pagi pak Yuda, saya pinjam Haikal, Camilla, Fely, sama Adif sebentar karena ada keperluan" Bu Ana melambaikan tangannya padaku, aku segera mengangguk dan bergegas berjalan keluar kelas mengikuti Bu Ana.
"kalian mau ya jadi perwakilan kelas kita buat ikut seleksi ekskul?"
aku kaget bukan main, bukannya aku sudah ikut ekskul ekonomi yang dipimpin langsung oleh bu Ana, lalu kenapa aku harus ikut ekskul lagi?
"bukannya kami bertiga sudah punya ekskul, bu? kenapa harus ikut ekskul lagi?" Adif tentu wajar bertanya demikian sebab ia berada di ekskul bahasa asing bersama Fely dan Haikal.
"Ibu memilih kalian sebagai perwakilan kelas karena kalian memiliki tinggi badan yang hampir imbang, jadi cocok untuk masuk ekskul paskib"
"apa bu? paskib? saya ga salah denger kan bu?" Haikal terkejut begitu nama ekskul paskib terucap, pasalnya dia kurang menyukai ekskul sejenis itu.
"gak salah denger Haikal, udah ya Ibu gamau tau kalian berempat yang jadi perwakilan kelas buat ikut seleksi ekskul paskib besok sore dan jangan lupa nanti siang ada first meeting paskib. ekskul paskib itu kebanggaan sekolah kita jadi sayang banget kalau kalian ga coba ikut, okay?"
kami hanya bisa mengangguk pasrah mendengar tuturan Bu Ana.
"yasudah kalau gitu kalian balik ke kelas lagi ya, selamat pagi" Bu Ana berlalu meninggalkan kami yang masih tertunduk lesu.
"yaudah mau gimana lagi kita udah jadi tumbal, toh ibunya ga minta kita harus lolos seleksi bukan?" Adif tersenyum mencoba untuk menghibur dan kami kembali masuk ke kelas untuk melanjutkan pembelajaran.
~
Jam makan siang Sekolah Aditama kali ini lebih lama dari biasanya karena jam istirahat tadi pagi digunakan para siswa untuk mengikuti pelatihan simulasi bencana alam. kini Camilla, Fely dan Haikal tengah makan siang bersama di taman sekolah yang sudah menjadi kebiasaan mereka belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow of you [Jaemin]
Teen Fiction"Rumor apalagi nih hari ini? Aku jadi pacarnya Naruto?" Camilla si "santai" dan segala rollercoster yang ia lalui di awal kehidupan SMA nya. Terutama dalam hal percintaan, ini adalah babak pertama yang dirasakan olehnya. Semua pengalaman yang unik d...