Dibawah pohon rindang terdapat seorang remaja laki-laki bertubuh mungil yang tengah terduduk diatas ayunan yang ia gerakan pelan. Ditemani suara ayunan yang terus terdengar, beberapa burung yang berterbangan dan angin sepoi-sepoi.
Remaja laki-laki yang bernama Sunoo itu hanya bisa tersenyum menatap beberapa siswa-siswi yang lewat bergerombolan, sepertinya mereka baru saja pulang dari sekolah mengingat belum lama setelah jam pulang sekolah dan jam istirahat untuk pekerja kantoran.
Tidak lama, Sunoo dikagetkan dengan kedatangan seorang siswa yang mengenakan seragam yang sama dengan beberapa anak sebelumnya, namun sedikit berantakan. Anak laki-laki itu tampak kebingungan mencari tempat untuk bersembunyi.
"Hei, anak kecil," ucap siswa itu pada Sunoo, "Beri tahu aku tempat untuk bersembunyi," katanya sedikit kasar.
Sunoo nampak kebingungan dan langsung menunjuk asal kearah belakang kandang kelincinya. Siswa itu pun lantas berlari menuju persembunyian begitu mendengar suara kegaduhan yang memanggil namanya. Ternyata namanya Heeseung.
Sunoo dengan jantung yang berdegup cepat karena gugup sekaligus takut, hanya bisa kembali duduk pada ayunannya. Sesekali ia memberikan tanda pada Heeseung, memberitahukan apakah segerombolan siswa itu masih ada atau sudah pergi.
Begitu dirasa siswa yang mengejarnya telah pergi, Heeseung pun segera keluar dari tempat persembunyiannya. Ia menatap sebentar kearah Sunoo, kemudian tanpa sepatah kata apapun ia melangkahkan kaki pergi meninggalkan perkarangan rumah Sunoo.
Kejadian seperti itu terus saja Sunoo dapatkan. Tapi terkadang Heeseung hanya menumpang lewat saja disusul oleh segerombolan siswa yang mengerjarnya. Jujur Sunoo penasaran apa yang terjadinya padanya sampai harus dikejar terus menerus seperti itu.
Seminggu berlalu, Sunoo memutuskan untuk menunggu anak itu digerbang rumahnya, tidak lagi diayunan dibawah pohon yang berada beberapa langkah dari gerbang rumahnya.
Sunoo tersenyum dan langsung keluar dari halaman rumahnya begitu melihat Heeseung yang berlari menuju kearahnya, lebih tepatnya arah yang ingin Heeseung tuju harus melewati rumahnya.
Tapi begitu Heeseung semakin dekat, Sunoo terkejut dengan banyak luka lebam diwajah Heeseung, "Kamu kenapa?" tanya Sunoo begitu Heeseung terdiam berdiri dihadapannya sembari mengatur nafas.
Heeseung tidak menjawab pertanyaan Sunoo, "Beri aku tempat untuk bersembunyi lagi," ucapnya. Sunoo dengan cepat mempersilahkan Heeseung masuk dan bersembunyi.
Selagi Heeseung bersembunyi, Sunoo masuk kedalam rumahnya untuk mengambil kompres dan beberapa obat-obatan untuk mengobat luka lebam milik Heeseung.
"Mereka sudah pergi," ujar Sunoo begitu keluar dari dalam rumahnya dan melihat Heeseung yang masih terus saja bersembunyi.
Heeseung menghela nafas lega, ia lekas keluar dari persembunyian dan ingin beranjak pergi sebelum Sunoo menahan lengannya dan memintanya untuk duduk, Sunoo ingin mengobati luka lebam milik Heeseung terlbih dahulu.
"Tidak perlu," ucap Heeseung dan menepis tangan Sunoo.
"Tapi lukamu harus segera diobati. Apa kamu tidak takut orang tuamu khawatir melihat luka lebam diwajahmu?" Sunoo berusaha membujuk Heeseung agar mau diobati.
Heeseung mendecah kesal, "Aku bilang tidak perlu, ya tidak perlu. Lain kali aku tidak mau bersembunyi disini lagi."
Heeseung menarik kasar tasnya yang sempat terjatuh ke tanah saat menepis tangan Sunoo tadi. Ia melangkah 'kan kakinya keluar dari perkarangan rumah Sunoo, meningalkan Sunoo yang terdiam menatap punggungnya yang perlahan menghilang.
ㅡ
Kata-kata hanya kata-kata, hari berikutnya Heeseung selalu bersembunyi diperkarangan rumah Sunoo. Sunoo belum tau alasan mengapa Heeseung selalu dikejar oleh banyak sekali siswa. Karena saat diajak bicara pun, Heeseung memilih untuk mengabaikannya.
Ada banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Heeseung dalam pikiran Sunoo. Tapi ia memilih untuk tidak berprasangka buruk terlebih dahulu pada Heeseung.
"Sebenarnya mengapa mereka selalu mengejarmu?" Sunoo tidak lagi dapat menahan rasa penasarannya. Lagi pun ia berhak tahukan? Jikalau benar Heeseung melakukan kesalahan, Sunoo juga salah karena menyembunyikan seseorang yang melakukan kesalahan dirumahnya.
"Kamu tidak perlu tahu, cukup bantu aku bersembunyi saja," kata Heeseung yang kini memilih untuk beristirahat terlebih dahulu dibangku yang tidak jauh dari ayunan yang kini sedang Sunoo tempati.
"Justru aku berhak tahu. Aku tidak mau menyembunyikan seorang pencuri dirumah ku," ucap Sunoo.
"Yaa! Kamu bilang apa? Aku bukan pencuri, dan mereka itu anak brandalan sekolah, kamu tahu?" kata Heeseung tidak terima dituduh sebagai pencuri oleh Sunoo.
"Tapi melihat cara berpakaian mu saja, aku malah curiga kamulah brandalan sekolah," Sunoo melihat Heeseung dari atas hingga bawah. Benar-benar tidak rapih.
Heeseung bangkit dari duduknya, "Sudahlah, aku pergi. Kamu sangat cerewet."
Sunoo menatap tak suka pada Heeseung, "Kamu seharusnya berterima kasih padaku, aku selalu membantumu untuk bersembunyi. Tapi lihat? Kamu bahkan tidak pernah mengucapkan kata terima kasih kepadaku."
Heeseung melangkah kan kakinya pergi, "Ya, sama-sama," ucapnya.
"Benar-benar!" Sunoo berteriak kesal.
Heeseung tersenyum kecil mendengar teriakan kesal Sunoo. Ia tidak benar-benar pergi, karena ia akan kembali besok, besoknya lagi, dan seterusnya.
ㅡ
Hai, dengan Choco disini. Ada yang nungguin aku update nggak?
Mau curhat dikit. Jadi handphone aku baru aja rusak, jadi buat sementara nggak bisa buat AU di twitter, karena keperluannya semua ada dihandphone ku. Jadi ada kemungkinan aku bakalan fokus disini ㅠㅠTerima kasih sudah mau mampir dan baca karya ku. Jangan lupa untuk memberikan feeback sebagai bentuk dukungan dari kalian untuk aku!
KAMU SEDANG MEMBACA
One & Two Shot | Heeseung X Sunoo
FanfictionHanya berisikan One & Two Shot Heenoo. BxB! Heeseung & Sunoo. . . . #2 Heenoo [26-04-2021] #10 Heesun [26-11-2021] #6 Seungsun [26-11-2021] #4 Heesun [26-01-2022]