B'day Boy

614 69 0
                                    

Jangan lupa berikan feedback berupa reply and vote !! ♡

***

Suara teriakan terdengar dari arah ruang tamu diiringi besarnya volume televisi, sepertinya ada seseorang atau lebih yang tengah menonton film bergenre horror, itu sebabnya teriakan ketakutan dari tadi terdengar.

"Riki, kalau takut lebih baik jangan nonton! Berisik tau," omel seseorang dari dalam kamar yang merupakan ketua dalam grup mereka, Jungwon.

"Lagi seru tau! Itu hantuNYA YAA SUNOO HYUNG," Riki berteriak saat Sunoo yang berada disampingnya menjailinya, mengagetkannya dengan memegang kalinya secara perlahan.

Sunoo tertawa cekikikan, lalu memutuskan untuk berjalan menuju toilet untuk membersihkan wajahnya, ia ingin tidur lebih cepat agar wajahnya tidak bengkak saat bangun pada esok hari.

******

Laci meja didapur ditutup kembali setelah Heeseung memasukkan beberapa ramen yang baru saja ia beli. Dengan wajah sumringah ia berjalan meninggalkan dapur, tiba-tiba saja terdengar suara Riki memanggilnya untuk bermain game bersama.

"Nggak dulu deh, aku mau tidur lebih cepat malam ini," kata Heeseung menolak ajakan Riki.

Riki menghembuskan nafas pasrah dan menatapnya dengan tatapan kecewa.

"Ngomong-ngomong, dimana Sunoo?" tanya Heeseung yang tengah menumpu sikunya pada dinding yang berada disampingnya, tidak jauh dari pintu kamar.

Riki mengendikkan bahunya acuh, "Nggak tau," rupanya ia masih kesal dengan Sunoo yang meninggalkannya sendiri menonton film disaat film sudah berjalan setengah dan juga Heeseung yang menolak untuk bermain bersama.

"Besok main playstation, okay? Sekarang dimana Sunoo?" tanya Heeseung lagi setelah mencoba membujuk adik paling kecil dalam grupnya itu. Tetapi Riki tetap tidak ingin menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya.

"Okay main playstation setelah aku masakan ramen?" kata Heeseung yang membuat Riki tergiur akan tawarannya.

"Ditoilet, membersihkan wajah. Kayaknya udah mau tidur, dasar anak kecil," kata Riki dengan perasaan setengah hati.

Heeseung memutar arah pandangannya mendengar perkataan Riki, "Anak kecil ngatain anak kecil," kata Heeseung yang melangkahkan kakinya memasuki kamar mereka.

*******

Setelah membersihkan wajah dan menggunakan skincare untuk merawat wajahnya, Sunoo melangkahkan kaki menuju dapur untuk meneguk segelas air putih.

Sunoo melangkahkan kaki menuju kamar mereka setelah mematikan lampu dapur dan juga lorong menuju kamar, "Jangan tidur terlalu larut," ujar Sunoo memperingati Riki yang hanya dibalas anggukan malas.

Sunoo menatap gundukan dikasurnya dengan perasaan bingung ketika berhasil menaiki tangga disamping kasurnya.

Sunoo menatap Jungwon dan menunjuk gundukan dikasurnya dengan dagunya, bertanya-tanya siapa yang tengah berada diatas kasurnya dan bersembunyi didalam selimutnya.

Tapi melihat Jungwon yang tidak mengerti kode darinya, ia pun dengan pelan menggerakkan telunjuknya menekan-nekan seseorang yang berada dibalik selimutnya.

Sedetik kemudian selimut dikibas oleh seseorang yang berada dibalik selimut tersebut, memperlihatkan Heeseung dengan senyuman manisnya, dengan perasaan tak bersalah ia langsung menarik tangan Sunoo hingga terjatuh diatas tubuhnya.

Butuh beberapa detik hingga Sunoo tersadar akan posisi mereka sekarang, berbeda dengan Sunoo yang salah tingkah, Heeseung malah memunculkan senyum jahilnya dengan kedua alisnya yang ia naik turunkan, membuat pipi Sunoo memunculkan semburat berwarna merah.

"Lucu," Heeseung mencubit pipi Sunoo dengan gemas.

Sunoo bangun dari posisinya yang berada diatas Heeseung, tapi itu tidak berlangsung lama karena Heeseung langsung menarik tangannya lagi dan kini tubuh mereka benar-benar bertemu.

Sunoo merasakan pipinya semakin memanas ketika Heeseung melingkarkan tangan pada pinggangnya, "Hyung."

"Hm?" Heeseung tidak bisa melihat wajah Sunoo karena Sunoo tepat diatasnya dan menyembunyikan wajah didadanya.

"Lepasin," kata Sunoo dengan pelan.

"Apa? Hyung nggak dengar," kata Heeseung yang sebenarnya mendengar dengan jelas apa yang Sunoo katakan, ia hanya ingin menggodanya saja.

"Lepasin, aku malu," ulang Sunoo sekali lagi.

Heeseung tidak bisa menahan perasaan gemasnya, ia pun menjatuhkan tubuh Sunoo dengan perlahan disamping tubuhnya.

Karena terlanjur malu, dan Sunoo tidak ingin Heeseung melihat wajahnya yang ia yakini sangat merah saat ini, Sunoo pun bergerak membalas pelukan Heeseung dan menyembunyikan wajahnya pada dada Heeseung.

Melihat itu, Heeseung terkikik pelan, "Yang mau ulang tahun malu-malu."

"Diam! Hyung ngeselin," Sunoo mencubit pelan lengan Heeseung.

Bukan seperti orang pada umumnya yang marah atau mengaduh kesakitan saat dicubit, Heeseung mengeratkan pelukannya pada Sunoo dengan gemas, kakinya ikut memeluk Sunoo menjadikannya seperti guling.

"Hyung mau bobo sama kamu, boleh ya?" tanya Heeseung.

"Ngapain bobo sama aku?" bukannya menjawab pertanyaan Heeseung, Sunoo malah balik bertanya.

Heeseung sedikit melepaskan pelukannya dan menunduk lalu menarik dagu Sunoo agar mata mereka bertemu, "Pengen aja, emang nggak boleh?"

"Boleh aja, tapi sempit tau," mata Sunoo bertemu dengan mata Heeseung dengan pipinya yang masih memerah, mata berair karena mulai mengantuk, terlihat sangat menggemaskan.

Pinggang itu kembali ia peluk, "Kayak gini udah nggak sempit kan?" tanya Heeseung.

Sunoo hanya bisa menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan Heeseung. Lagi pula ia tidak ingin menolak tidur bersama Heeseung, ia sangat suka pelukan yang Heeseung berikan kepadanya, terasa hangat.

"Hyung mau jadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun ke kamu, hyung pengen jadi orang pertama yang kamu lihat ketika terbangun dihari ulang tahun kamu," kata Heeseung, satu tangannya memeluk erat pinggang Sunoo dan satunya lagi mengusap lembut rambut Sunoo.

Sunoo hanya menganggukkan kepalanya, menikmati usapan lembut Heeseung. Usapan Heeseung sangat nyaman dan membuatnya semakin mengantuk.

"Sekarang bobo sebelum hyung cium kamu," kata Heeseung yang tentu saja tengah bercanda. Tapi jika diperbolehkan ia pastikan sudah mencium bibir Sunoo detik ini juga.

Sunoo membenarkan posisinya dengan cepat, memeluk Heeseung dengan erat dan menenggelamkan wajahnya pada dada Heeseung. Membuat Heeseung lagi-lagi terkikik pelan.

"Good night, b'day boy..."

***

One & Two Shot | Heeseung X SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang